Chapter 1

96 25 31
                                    

"Vina ayo buruan nak, ntar mama telat loh kebandaranya." Ucap mama vina yang kesal akan tingkah anaknya.

"Sabar napa maa, vina tuh malas pindah biarin aja vina tinggal sendiri disini." Keluh vina sambil memasuki mobil.

"Dasar anak manja, yang ada kamu ga makan satu abad gara gara ga ada yang masak, udah jangan banyak omong," ucap mamanya sambil membenarkan rambut anaknya. "Nanti dirumah tante jangan manja ya Vina harus mandiri, kasian tante Sherin nanti direpotin ama Vina." Ujar mamanya lagi.

Perlahan lahan taksi putih itu melaju dengan kecepatan sedang, vina yang dari tadi termenung meratapi nasib buruknya. "Coba aja gue bisa hidup mandiri, pasti gue ga akan pindah huft, gimana ntar sekolah gue isss kesal gue." Ujar vina dalam hati.

30 menit kemudian mereka sampai kebandara, disana sudah ada tante Sherin yang duduk dikursi untuk menunggu kedatangan Vina dan ibunya. Kemudian vina dan ibunya segera menghampiri tante Sherin. Dari kejauhan tante sherin sudah melambaikan tangannya agar mereka segera menghampirinya.

"Vina sekarang tinggal sama tante ya." ucap tante sherin sambil memeluk Vina, dan Vina hanya tersenyum dan kemudian membalas pelukan tante sherin.

"Yaudah mama berangkat dulu ya nak, She titipin vina ya, kalau dia manja cubit aja gpp." ucap mama Vina yang kemudian memeluk anaknya. Vina berusaha untuk menahan air matanya, meskipun ibunya selalu memarahinya, tapi vina tau ibunya sangat menyayanginya.

Kemudian Vina dan tante sherin memasuki mobil untuk menuju rumah tante sherin. Setelah menempuh perjalan sekitar 4 jam kemudian mereka sampai dirumah tante Sherin. Yang Vina lihat hanyalah rumah yang sepi, dalam hatinya bertanya tanya apakah hanya tante Sherin sendiri yang tinggal dirumah sebesar itu?.

"Vina jangan sungkan ya sama tante, anggap aja mama sendiri, oh iya kamar Vina ada diatas, tante mau pergi dulu ya ada urusan." ujar tante Sherin sambil mencium kening vina kemudian bergegas pergi.

Vina kemudian bergegas untuk pergi kekamarnya untuk beristirahat. Ia sangat bersyukur karena tante sherin sangat baik kepadanya, meskipun hanya teman ibunya, dan hanya 2 kali bertemu dengannya. Sesampainya dikamar vina segera mengemasi barang barangnya, setelah selesai ia menghempaskan badannya dikasur untuk beristirahat.

Vina yang sedang tertidur pulas tak menyadari jika ada seseorang yang sedang melihatnya, kemudian orang itu perlahan lahan mendekati Vina. Langkah kakinya membuat Vina terkejut dan terbangun.

"Oh my god lu sapa, lu maling ya" ujar vina sambil melemparkan guling kearah pria itu.

"Maling? yakali orang seganteng gue ini maling, gue yang punya rumah. Seharusnya gue dong yang bilang lu maling, sembarangan kalau ngomong" ujar pria itu sambil melemparkan kembali guling kearah Vina.

"Ya sorry gue kan ga tau kalau lu tinggal disini, lagian tante Sherin kan ga bilang ama gue, gitu aja marah." jawab Vina sambil membenarkan rambutnya.

"Oh jadi lu ya yang dibilang ama mama gue tadi malam, nama lu Vina kan.? Ujar pria itu sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Iya nama gue Vina, btw nama lu sapa? tanya Vina.

"Nama gue Kevin," ucap kevin sambil keluar kamar Vina. Kemudian Kevin berbalik kembali, "lu tau kan kalau pembantu disini lagi pulang kampung jadi lu harus masak buat gue, buruan gue laper bikinin nasi goreng buat gue" ujar Kevin kemudian melangkah lagi untuk keluar kamar Vina.

"Tapi gue ga bisa masak." ucap Vina sambil menggigit bibir bawahnya.

"Lu ga bisa masak,? astaga lu cewek masa ga bisa masak sih. Budu ah gue laper pokoknya selesai gue mandi nasi goreng udah ada diatas meja makan, kalau ga ada gue usir lu dari rumah" ujar Kevin kemudian meninggalkan Vina.

KevinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang