Chapter 5

29 8 18
                                    

Hari ini adalah hari kembali bersekolah seperti biasanya. Vina melirik jam tangannya ternyata sudah menunjukan pukul 06:15 pagi, Vina kemudian menarik nafas panjang. "Semoga aja Kevin udah bangun." gumamnya. Kemudian ia segera menuju kamar Kevin untuk memastikan agar mereka tidak terlambat lagi seperti hari pertama ia masuk sekolah.

Vina membuka pintu kamar Kevin secara perlahan. Ia terkejut melihat Kevin sudah memakai baju sekolah. "Tumben Kevin udah pake baju, biasanya masih tidur." gumam Vina. Kemudian ia segera menghampiri Kevin.

"Vin ayo berangkat, jan main hp mulu." ujar Vina saat sudah berada dihadapan Kevin.

"Sabar dulu napa ini masih pagi, Vina ayo mabar." ujar Kevin membuat Vina terkejut mendengarnya.

"Jadi lu bangun awal siap siap cuma mau ngajak gue mabar aja.? Tanya Vina dan dibalas anggukan oleh Kevin. Vina hanya tersenyum melihatnya, kemudian Vina mendongkakkan kepalanya dan menatap Kevin, untuk yang kesekian kalinya bola mata mereka bertemu. Vina menyukai bola mata Kevin karena menurutnya mata Kevin sangat indah. Ya bola mata berwarna hitam pekat itu mampu menarik Vina untuk selalu ingin menatapnya.

"Vin ini udah jam 06:30, emg masih ada waktu buat kita mabar.? Tanya Vina.

"Yaudah kalau ga mabar ntar aja berangkatnya, lagian masih pagi." ujar Kevin tersenyum sambil memamerkan sederet giginya yang putih.

"Huft." ujar Vina sambil menghela nafas, kemudian ia menarik Kevin agar segera beranjak dari tempat tidurnya untuk segera berangkat kesekolah.

"Apaan sih Vin ini masih pagi." ujar Kevin. Vina tak peduli mendengar ocehan Kevin.

"Sutttt ujar Vina sambil meletakan jari telunjuknya kebibir Kevin. "Udah berangkat aja." ujar Vina lagi. Dengan malas Kevin segera menstarter motornya dan mereka berangkat kesekolah.

Disepanjang perjalanan tak ada percakapan antara keduanya. Kevin fokus menyetir motornya dan Vina sibuk memperhatikan orang orang yang berlalu lalang memakai kendaaran.

Setalah hampir 15 menit akhirnya mereka tiba disekolah. Kemudian Kevin segera memarkirkan motornya.
"Bawa jaket gue." ujar Kevin sambil melepaskan jaketnya.

"Iya iya sini," ujar Vina sambil menerima jaket yang diberikan oleh Kevin. "Kok baju lu dikeluarin sih Vin." ujar Vina lagi.

"Biarin dong anak keren mah beda." cibir Kevin.

"Yain deh." balas Vina. "Btw gue duluan ya Vin." ujar Vina

"Eh barengan dong." ujar Kevin dan dibalas anggukan oleh Vina. Kemudian mereka berjalan menuju kelasnya. Sepanjang perjalanan menuju kelas mereka tak lepas dari tatapan mata orang orang yang berada diselasar kelas. Banyak yang bertanya tanya siapa sosok Vina sebenarnya karena sangat dekat dengan Kevin. Ada juga yang kagum dengan kecantikan Vina dan ada juga yang iri dengan Vina karena banyak yang ingin menjadikan Kevin sebagai pacarnya. Tatapan itu membuat Vina merasa risih sedangkan Kevin tidak menghiraukannya.

Sesampainya dikelas Vina sudah disambut oleh Rara. "Ciee bareng lagi nih." tegur Rara.

"Dihh, apaan sih Rara lagian kita juga satu rumah kok." ujar Vina membuat Rara yang mendengarnya tersentak kaget.

"Kalian satu rumah.? tanya Rara dan dibalas anggukan oleh Vina.

"Btw lu lagi apa.? Tanya Vina sambil menoleh kearah Rara.

"Ini lagi nyuapain Reyhan dia ga mau makan kalau ga disuapain." keluh Rara, Reyhan yang mendengarnya tertawa kecil.

"Iya lah kan udah punya pacar harus manja lah." ujar Reyhan. "Emangnya kek orang disebelah gue jomblo." cibir Reyhan sambil menatap kearah Kevin membuat Vina dan Rara terkekeh geli.

KevinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang