Chapter 2

53 21 12
                                    

Kring kring kring..

Bunyi alarm dipagi itu membangunkan Vina dari tidurnya. Ia melirik jam ternyata sudah menunjukan pukul 04:00 subuh. Ia segera bengkit dari tidurnya dan bersiap siap untuk berangkat sekolah.

Dan tunggulah aku disana...
Memecahkan celengan rinduku...
Berboncengan dengan mu...
Mengelilingi kota...
Menikmati surya perlahan menghilang...
Hingga kejamnya waktu...
Menarik paksa kau dari pelukku...
Lalu kita kembali menabung rasa rindu...
Saling mengirim doa sampai nanti sayangku...

Vina bernyanyi sambil menyisir rambutnya. Setelah selesai, ia kemudian membuka jendela kamarnya. "Pagi dunia." ucapnya sambil menghirup udara segar pagi itu. Ia kemudian melirik jam tangannya sudah tepat menunjukan pukul 06:00.

"Kok dugong belom nyamperin gue sih," gumamnya, "atau jangan jangan dia belom bangun lagi," gumamnya lagi dengan nada khawatir. Vina kemudian bergegas pergi kekamar Kevin yang berada tak jauh dari kamarnya. Vina membuka kamar Kevin perlahan, dan tepat seperti dugaannya Kevin masih tertidur pulas. Dengan langkah kesal Vina segera menghampiri Kevin untuk membangunkannya.

"Kevin kok lu belom bangun sih, ini kan udah jam 06:00, ntar telat gimana" ucap Vina kesal sambil menarik selimut yang dipakai oleh Kevin.

"Baru aja jam 06:00, masih pagi tau gak." balas Kevin sambil menarik selimutnya kembali.

"Astaga ni anak, ayo buruan bangun, lu tau kan ini hari pertama gue." keluh Vina sambil menarik tangan Kevin.

"Vina kamu cantik tapi aku belum suka, gak tau kalau lebaran monyet." ujar Kevin sambil terkekeh.

"Dihh sok sok an mau jadi dilan, mandi aja belum." cibir Vina.

"Emang lu tau apa jam segini dilan udah mandi atau belum,? Tanya Kevin sambil bangkit dari tempat tidurnya.

"Tau lah dilan kan anak pinter, trus ganteng lagi." ujar Vina tersenyum sambil membayangkan wajah dilan.

Kevin yang mendengarnya pun tersenyum. Kemudian ia memegang bahu Vina dan menatapnya, bola mata mereka saling bertemu. Membuat Vina menjadi gugup dan kemudian mengalihkan pandangan, Vina mengatur nafasnya agar detak jantungnya tak didengar oleh Kevin.

"Bantuin gue beresin buku, gue mau mandi." ujar Kevin sambil mengambil handuk.

"Iya sana buruan mandi," balas Vina, ia segera mengemasi buku dan memasukannya kedalam tas Kevin. setelah selesai Vina kemudian beranjak untuk pergi kehalaman rumah Kevin sembari menunggu Kevin bersiap siap.

Vina kemudian berjalan jalan mengamati bunga yang ada dihalaman rumah. Ia menemukan mawar merah yang sedang mekar, kemudian ia mematahkan satu tangkai dan menciumnya. Ia tersenyum, kemudian ia memakaikan mawar itu dirambutnya lalu ia mengambilkan ponselnya untuk berselfie. Vina tak menyadari ternyata Kevin melihat tingkahnya sedari tadi.

"Dasar cewek hobinya selfie mulu," gumam Kevin sambil mengamati gerak gerik Vina dari jendela kamarnya. "Kok gue jadi liatin dia ya."  gumamnya lagi. ia melirik jam tangannya sudah menunjukan pukul 06:40, kemudian ia segera bergegas turun untuk berangkat sekolah.

"Vin buruan napa, ini kita udah telat loh." keluh Vina saat Kevin sudah berada dihadapannya.

"Iya iya sabar Vin sabar," ujar Kevin sambil menstarter motornya. "Buruan naik,"ujarnya lagi. Vina pun lansung menaiki motor Kevin.

"Kevin jangan kenceng kenceng dong bawa motornya, ntar gue jatoh lagi." keluh Vina.

"Makanya pegangan oneng, lu gimana sih tadi katanya udah telat, orang udah cepet malah disuruh pelan. Dasar cewek mau dimengerti aja kerjaannya." balas Kevin

KevinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang