"Arin"
"Tumben cepat?
"Cepat gimana, ini lama lo, maaf ya, udah lama kamu disini??"
"Belum lama sih, tapi cukup kalau mau ngabisin satu porsi menu spesial restoran"
"Itu udah lama rin, yaudah aku naik ya"
"Iya"Aku menaiki tangga menuju rumpoh. Sampai di atas aku pergi ke meja belajar yang ada di tengah ruangan dan menaruh tas ku.
Jadi rumpoh nya exa sama arin itu gede udah kek apartemen gitu. Karena pohonnya juga gede jadi kuat buat nahan beban berat. Aku kasih tau detail rumpoh nya ya, pertama masuk rumpoh bakalan ngeliat ruang tamu yang ada sofa serta mejanya di samping kanan dan ditengah tengah terdapat meja belajar mereka, mejanya tu meja panjang kek diruang makan tapi gak panjang banget hampir sama kek meja di perpus gitu tapi di sini nggak pake kursi duduk lesehan di atas karpet aja. Trus ada lemari pembatas antara ruang tamu dan ruang makan yang menyatu dengan dapur tapi salahnya tempat cuci piringnya ada dibawah. Dibelakang pohon disediakan tempat buat nyuci piring, sayur2an dan buah2an. Di rumpoh juga ada satu kamar tidur dikamar ada tv dan dvd. (Ini cuman imagine author gak tau deh ada pic nya apa nggak yg sama kek definisinya belum nyari juga sih, tapi author biarkan kalian berimajinasi sendiri soal rumpoh nya)
Setelah meletakkan tas ku di meja belajar aku pergi ke ruang makan untuk meletakkan rantangan yang kubawa tadi. Lalu kembali lagi ke meja belajar untuk mengerjakan tugas.
Arin sudah sudah duduk disana dengan memegang sebuah pensil dan sedang mengetuk ngetukkanya ke meja, sesekali ia mengetukkan ke kepalanya. Arin memang begitu kalau sedang berpikir.
"Ar kamu udah ngerjain duluan?"
"Iya,biar cepet nggak ngulur waktu"
"Ok gimana kalau kita bagi aja, bio kamu ngerjain yang ganjil aku yang genap, kalau kimia aku yang ganjil kamu yang genap"
"Ok"Selanjutnya kami fokus pada tugas yang kami kerjakan. Kami saling tanya yang tidak dimengerti.
Satu jam kemudian....
"Aku udah selesai sa, kamu udah belum"
"Ini dikit lagi tinggal 2 nomor lagi"Oh ya Arin juga suka panggil kamu aku Yesa plesetan dari Keyxa katanya ribet kalau harus pake x jadi diganti huruf s, trus y sama e nya dibalik.
Arin tetap menunggu hingga aku selesai. Lalu kami tukaran buku untuk menyalin yang belum dikerjakan. Bukan nyontek ya. Tapi kita kerja sama.
Keyxa pov end
Kedua remaja itu sekarang sudah beranjak ke ruang makan. Keyxa menata rantang yang dibawanya dan mengambil piring dari rak piring yang ada di dapur.
Lalu Keyxa mengambil nasi diikuti oleh Arin. Lalu mengambil udang balado. Dan duduk dengan tenang sambil makan.
"Ini kamu yang masak?"
"Iya, gak enak ya"
"Gak enak gimana, ini tu enak banget, nggak nyangka kamu tu pinter masak, kirain masih jadi anak cengeng"
"Yee gak lah, udah gede lo ini aku nya ,masa masih cengeng, malu sama umur dong"
"Iyain aja, padahal kalau barang kesayangannya hilang dia bakalan nangis nangis sambil nyalahin orang"
"Shut up, fokus aja sama makanan kamu"Mereka melanjutkan makan dan terhanyut dalam keheningan yang seakan menelan suasana. Setelah selesai makan mereka membereskan barang barang yang masih berserakan.
Keyxa menyapu lantai yang sudah sedikit berdebu. Sedangkan Arin ke bawah untuk mencuci piring.
Skip
Mereka sangat lelah sehingga mereka berbaring di atas karpet. Sambil berbaring mereka sempatkan untuk berfoto sebentar. Tanpa mereka sadari kantuk mulai menyerang pertahanan mereka lalu mereka tertidur. Dan menyelami alam mimpi.
1 jam kemudian
Arin terbangun dari tidurnya dan melihat ke samping kiri ada seorang gadis yang sangat dicintainya sedang lelap dalam tidurnya. Ia tersenyum lebar ketika melihat gadis itu tidur dengan pose yang cukup lucu.
Gadis itu iya lah keyxa yang tidur dengan posisi menyamping tangan yang disilangkan dan terbuka lebar serta kaki yang juga terbuka lebar ke samping. Sedangkan kepalanya dibenamkan ke karpet.
Tak lama arin membangunkan keyxa agar mereka pulang. Karena ini sudah mau maghrib. Butuh waktu setengah jam untuk membangunkan keyxa.
Arin segera mencari bunyi sirine kebakaran di ponselnya lalu memutarnya dan mengarahkan ke telinga exa.
"Gila, kebakaran kebakaran aduuhh gimana ini kebakaran oik cepetan ambil air, air mana ntar api nya kagak padam" ucao exa panik sedangkan arin hanya diam di tempat sambil menahan tawa.
"Kamu kok diam aja sih, ini tu lagi ada kebakaran" ucap exa lagi dan arin kini tak bisa menahan tawanya lagi
"Hahahahhahahahahahha, aduh sakit perutku"
"Makanya ketawa tu diporsir jangan berlebihan, tapi tunggu apinya mana kok nggak ada asap, kalau kebakaran bukannya ada asap sama api ya, KAMU NGERJAIN AKU, awas ya kamu, sini ga kamu, sini biar aku kasih cubitan maut ku"
"Maaf sa, abisnya kamu susah buat dibangunin, jangan cubit ya ntar kalau kamu cubit kulit aku pada biru biru, perih lagi kamu kan nyubit kek cubitan setan"
"Kamu tu nyebelin udah ngerjain aku ngehina lagi, kayaknya kamu emang pantas deh buat di cubit, sini kamu jahil banget jadi orang"
"Nggak mau, cubitan kamu tu cubitan maut, ntar kalau aku mati gimana??"
"Lebay kamu, cuman karena di cubit langsung mati, emang kamu semut"
"Ya enggaklah, yaudah yuk pulang, udah mau maghrib"
"Oh iya, yukk pulang"Mereka membawa kembali barang barang yang mereka bawa tadi. Arin mengantar keyxa sampai gerbang rumahnya. Dan langsung pulang karena sudah azan maghrib.
-----------------------------------------
Heeyy i'm comeback guys
Gimana cerita aku, bagus gak???
Vote ya readers
Comment juga
Aku lagi males banget buat nulis rasanya jadi update 2 chapter aja rencana nya 3 tapi karena kemalasan yang haqiqi ini gak jadi
Vote&comment ya readers ku tercinta ❤❤❤❤

KAMU SEDANG MEMBACA
Love In A Flat Build ( hiatus )
Novela JuvenilKebencian telah mengarungi kehidupanku Kebencianku padamu telah memberi jarak antara cinta yang tak disadari