JODOH

543 51 0
                                    

Di sudut kantin yang penuh sesak dengan siswa siswi pejuang perut kosong, ada sepasang mata memperhatikan sosok gadis yang baru saja memasuki kantin.

Sabiya mulai memesan makanan dan bergabung bersama teman-temannya yang lebih dulu berada di kantin.

"Lo tadi kemana aja Bi? kok baru nongol" tanya Ika teman sebangku Sabiya

"Bantuin pak Rahman" jawab Sabiya kalem

"Aku heran, kenapa pak Rahman sering banget minta bantuan sama kamu Bi" kata Rudi sambil menyeruput es tehnya

"Dari kelas X pak Rahman pasti minta bantuannya ke kamu" tambahnya

"Nggak usah heran sih Rud, Sabiya kan murid teladan, wajarlah kalau pak Rahman apa-apa minta bantuannya ke Biya" kata Opi yang sedari tadi sibuk menyantap mie goreng bi Sumi

"Nah itu betul 1000%" Ika menambahkan

"Nggak sekalian 3000 biar kaya Iron Man" canda Rudi, di susul tawa dari Sabiya, Ika dan Opi.

Mereka pun larut dalam gurauan dan candaan khas anak SMA.

Selain menjadi tempat jajanan anak sekolahan, kantin juga menjadi tempat favorit tongkrongan siswa di sekolah.

Salah satunya gerombolan Reyhan dkk, Reyhan yang sedari tadi mencuri pandang dan memperhatikan Sabiya kinipun tengah larut dengan obrolan bersama teman-temannya.

***

Sudah hampir setengah jam Reyhan berlatih bersama tim voli putra, tapi entah kenapa dia belum juga menampilkan permainan terbaiknya seperti di latihan sebelumnya.

Dia sering salah umpan dan juga terlihat tidak fokus.

“Hei kapten lo kenapa sih,”

“Lo tuh kurang fokus, nih minum dulu” celetuk Alan sambil menyodorkan air botol minum ke arah Reyhan.

Kejadian setelah bel pulang sekolah berbunyi, membuat Reyhan sepertinya kurang fokus latihan hari ini.

Pasalnya Andy terlihat mengajak Sabiya pulang bersama, apa tandanya ia cemburu kepada Andy.

Lantaran ia yang seharusnya melakukan pendekatan pada Sabiya, atau malah, ada hal lain yang mengganjal saat ia harus melihat Andy melakukan pendekatan terhadap Sabiya.

Entahlah, harusnya ia tidak memikirkan hal tidak penting seperti itu disaat ia sedang latihan.

“Yaa, gue kurang fokus karna kurang minum” kata Reyhan sambil meminum air yang tadi Alan berikan kepadanya

“Gue kira lo mikirin Andy” ceplos Alan

“Nggak lah!” kata Reyhan buru-buru menyanggah

“Gue aja kepikiran, kok bisa seorang Andy Pangarep ngedeketin cewek target taruhannya Reyhan, yah?” ledek Alan seolah-olah memanasi Reyhan

“Tenang aja, gue mah nyantai orangnya, jodoh nggak akan kemana kok” kata Reyhan

“Jodoh ???” kaget Alan

Pasalnya selama ini Reyhan tidak pernah serius mendekati cewek target taruhan, apalagi membicarakan tentang jodoh.

“Ehmm... mak.. maksud gue, lo nggak usah khawatir, gue sama Andy nggak bakal bertengkar karna cewek” kata Reyhan salah tingkah

“Udahlah gue mau lanjut latihan” Reyhan meninggalkan Alan, yang masih terpaku sendirian

“Woyy! Alan, lo juga latihan, nggak usah bengong, ini perintah kapten” teriak Reyhan dari tengah lapangan

Mendengar komando dari sang kapten Alan segera meluncur “Siap kapten !!!”

Reyhan SabiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang