BAHAYA

252 31 2
                                    

"Tunggu gue, Bi"
-Reyhan-
-

---------------------------




Bel pulang sekolah berbunyi. Akhir-akhir ini, seperti biasa Andy selalu mengajak Sabiya pulang bersama.

Sebelum pulang, tiba-tiba Arif si ketua osis mendatangi kelas Sabiya dan memintanya untuk ikut rapat sebagai perwakilan kelas.

Dan disini lah Sabiya sekarang. Di ruang osis mengikuti rapat yang harusnya di hadiri perwakilan dari masing-masing kelas, hanya ada dirinya dan juga Arif si ketua osis.

Sabiya menghela nafas dan mulai buka suara setelah hampir tiga puluh menit hanya saling membisu, antara ia dan Arif si ketua osis.

"Jadi tujuan kak Arif bohong tentang rapat perwakilan kelas itu buat apa?" tanya Sabiya

"Kamu ada hubungan apa sama Reyhan?" bukannya menjawab pertanyaan dari Sabiya, Arif malah balik bertanya.

"Cuma karna mau tanya itu doang kak Arif manggil aku kesini?" Sabiya melakukan hal yang sama dengan balik bertanya pada Arif

"Jawab aja nggak usah balik tanya!" bentak Arif

"We're just a friend" ucap Sabiya singkat

Singkat, padat dan jelas Sabiya mengatakannya pada Arif. Ia pun beranjak dari kursi menuju pintu hendak keluar dari ruang osis untuk segera pulang.

Krekk.Krekk.Krekk

Pintu tidak bisa di buka, dan sepertinya pintu sengaja dikunci oleh seseorang. Sabiya langsung berbalik menatap Arif yang ternyata tengah tersenyum puas kearahnya.

***

Di parkiran sekolah, dua sejoli tengah asyik berbincang dan tampak serasi, dengan posisi tangan si cewek melingkar pada lengan si cowok.

"Gue seneng banget akhirnya kita bisa pulang bareng" tutur Hani dengan senyum sumringah terlihat jelas di wajahnya

Reyhan hanya menanggapi dengan sebuah anggukkan saja, ia pun mulai memasang helm di kepalanya.

"Oiya, lo deket sama anak-anak osis kan? hari ini ada rapat semua perwakilan kelas, mau ngadain acara apa?" tanya Reyhan tiba-tiba

"Rapat perwakilan kelas? nggak ada tuh, orang Reza ketua kelas IPA 4 aja udah pulang dari tadi" jawab Hani

"Jadi hari ini nggak ada rapat?" tanya Reyhan sekali lagi, entah kenapa perasaannya mendadak tidak enak

"Iya sayang nggak ada, emangnya kenapa sih?" Hani balik bertanya

"Hani sory banget yah, lo pulang sendiri aja, soalnya mendadak gue baru ingat, masih ada urusan" kata Reyhan sambil melepaskan helm yang sudah ia pakai di kepalanya

"Rey tapi, emang ada urusan apa sih, kok mendadak banget, Rey, sayang, lo tega ya, biarin pacar pulang sendiri, Rey" rengek Hani

Reyhan tidak menghiraukan rengekan Hani, ia segera berlari meninggalkan Hani sendiri, yang berteriak memanggil namanya di parkiran sekolah.

"Sial! sial! sial!" umpat Reyhan

Perasaan Reyhan semakin tidak enak, ia pun semakin mempercepat langkahnya menuju ruang osis.

"Untung aja gue tadi tanya sama Andy, kenapa dia nggak pulang bareng Sabiya, coba kalau nggak" geram Reyhan

"Tunggu gue Bi"

***

Sementara itu di ruang osis Sabiya hanya menatap tajam pada Arif, dia enggan mengambil kunci yang sengaja Arif tunjukkan di saku bajunya.

Reyhan SabiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang