CEMBURU?

274 26 2
                                    

Smack!

"Hey! apa yang lo lakukan! mana refleks penerimaan serve lo, hah?" bentak Reyhan pada anak kelas X anggota baru tim voli putra SMA Pandu Jaya

"Rey, lo kenapa sih?" tanya Alan dengan tampang keheranan

“Break! Latihan di istirahatkan” teriak Alan membubarkan anggota tim voli putra yang sedang berlatih

Han yang sedari tadi hanya bisa melihat latihan dari pinggir lapangan, tidak ikut berlatih di karenakan ia sedang cedera, langsung menghampiri Reyhan dan Alan ke tengah lapangan.

“Rey, lo kenapa jadi emosi gini sih? dia itu anak kelas sepuluh, baru juga gabung sama tim kita, wajar kalau refleksnya belum bagus, gue perhatiin dari tadi elo emosian mulu” komplain Alan

Han yang sudah ikut gabung dengan Reyhan dan Alan pun ikut buka suara “Rey, sory sory aja yah, gue yang dari tadi di pinggir lapangan merhariin, elo latihan nggak kayak biasanya sejak... sejak dapat tambahan energi dari yang katanya pacar”

“Nah, habis dapat kejutan sebuah kecup manjah dari pacar harusnya mood latihan jadi meningkat, happy, senyum-senyum sendiri, ehh kok ini malah kebalikannya” gerutu Alan

Reyhan hanya diam mendengar ocehan kedua sahabatnya, wajahnya tampak sangat frustasi, tiba-tiba ia berteriak keras ke seluruh penjuru lapangan "Latihan dilanjut besok! Kalian boleh pulang"

Langsung saja Alan dan Han kaget mendengar ucapan Reyhan, keduanya memandang Reyhan penuh tanda tanya.

"Gue balik duluan" ucap Reyhan, ia langsung pergi meninggalkan kedua sahabatnya.

Terdengar suara teriakan memanggil namanya, dari kedua sahabatnya yang tidak ia hiraukan.

Kini Reyhan sudah berada di tunggangan motor ninjanya, ia langsung tancap gas meninggalkan parkiran sekolahan.

"Bisa-bisanya gue kena prank, sialan!" umpat Reyhan dalam hati, ia semakin mempercepat laju motornya.

"Kejutan!"

Itulah satu kata yang keluar dari bibir tipis Hani, setelah mencium pipi Reyhan.

Sebagian murid yang masih tersisa di kelas melongo dan tidak percaya dengan aksi yang di lakukan Hani, termasuk Reyhan sendiri.

Sesaat dia membatu karena mendapat kejutan sebuah kecupan di pipi, tapi itu hanya sesaat sebelum akhirnya ia tersadar kembali karena sebuah tatapan yang bisa di bilang "cemburu" terlihat dari sorot mata Andy.

Dan yang semakin membuatnya risau adalah tatapan dari Sabiya, tatapan yang sama seperti saat dia dkk tadi berada di ruang UKS.

Tatapan dari Sabiya seolah ia sedang melanggar peraturan, tatapan yang seperti menyiratkan "kecewa" atau mungkin "cemburu"

Jelas untuk yang satu itu tidak mungkin, Reyhan segera mengenyahkan pemikiran itu jauh-jauh.

Ditariknya tangan Hani keluar dari kelas menuju ke lapangan basket, sesampainya di lapangan basket ia melepas cekalannya pada tangan Hani.

"Maksud lo apa tiba-tiba nyium gue di depan teman-teman gue, hah?" bentak Reyhan

"Rey, lo lupa yah kalau kita udah pacaran, baru aja kemarin kita jadian, masa iya, lo langsung lupa" timpal Hani

"Gue inget dan nggak lupa! tapi nggak harus juga lo nyium gue di depan banyak orang" kata Reyhan kesal pada Hani

"Ya udah sih gue minta maaf, gue janji nggak bakal ngelakuin itu lagi di depan banyak orang, tapi..." kedua tangan Hani menggenggam erat pergelangan tangan Reyhan

Reyhan SabiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang