Chapter 24.

640 73 5
                                    

Note : Harap budayakan vote sebelum membaca.

.

.

~ Happy Reading ~

" Apa kau lapar ? " Tanya Drave menatap lekat wajah cantik milik Kim Eunha.

Gadis itu menggigit bibirnya, kemudian mengangguk membuat Drave tersenyum melihat Eunha yang tampak sedang menyembunyikan rasa malunya.

Pria itu kemudian mengangkat tubuh Eunha ke dalam gendongannya, membuat gadis itu terkejut.

" Apa yang kau lakukan ? " Tanya Kim Eunha sambil mendongakan kepalanya menatap wajah tampan milik pria bermata biru itu.

Drave mengulas senyuman menawannya, menatap wajah Eunha sembari menunduk.

" Tidak ada. Aku hanya ingin, membawamu ke sini." Drave menurunkan tubuh mungil Eunha dengan hati-hati.

" Tunggulah sebentar di sini." Drave kemudian berjalan keluar meninggalkan Eunha yang kebingungan.

Namun, tidak berselang lama pria bermata biru itu kembali dengan  membawa banyak makanan.

" Kau pasti lapar. Ini, makanlah." Drave meletakan beberapa makanan di pangkuan gadis itu yang menatapnya dengan bingung.

Eunha menatap bingung makanan di pangkuannya, kemudian memandang wajah Drave.

" Makanan apa ini ? " Tanya nya dengan pelan.

Drave mengulas senyumannya, kemudian mengambil kembali makanan yang berada di pangkuan gadis itu.

" Ini adalah makanan untuk obat penyembuhanmu. Tenang saja, untuk rasa enak tidak buruk. Cobalah." Ujar Drave menyodorkan suapan pertama ke bibir mungil gadis itu.

Kim Eunha menatap ragu makanan yang di sodorkan pria bermata biru itu padanya, ia kemudian kembali memandang wajah Drave yang tersenyum ke arahnya.

" Baiklah, akan ku coba." Setelah Eunha berucap demikian, Pria itu menyodorkan makanannya ke bibir nya.

Drave kembali mengulas senyuman hangatnya, saat melihat gadis itu memakan makanannya.

Kim Eunha terlihat mulai mengunyah makanannya, matanya berbinar saat merasakan rasa lezat di dalam makanan nya.

" Enak." Ucap nya dengan wajah riangnya.

Drave kembali tersenyum, hatinya kembali menghangat saat melihat senyuman gadis itu.

Tangannya kemudian terulur untuk mengusap lembut kepala gadis itu, membuat Eunha mendongak menatapnya dengan mata bulat indah nya.

" Cepatlah sembuh." Ucap Drave dengan mata yang menatap lurus tepat pada manik mata Kim Eunha.

Gadis itu mengulas senyuman tipisnya, kemudian mengangguk.

Drave kembali tersenyum, kemudian mencium punggung tangan milik Eunha dengan lembut.

" Aku ingin kau sembuh secepatnya, karna kerajaan mu dalam bahaya dan kita akan berjuang bersama untuk mengalahkan penyihir Hwang. " Lanjut Drave dalam batinnya menatap dalam manik bulat Kim Eunha.

 Love Magic EmpaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang