Chapter 2

590 232 40
                                    

Di lain tempat ada seorang cowok sedang berjalan sambil menoleh kekanan dan ke kiri.

"Mana sih kalung itu apa jatuh disini ya eh gak mungkin aduh mana sih" gumam cowok tersebut sambil terus mencari kalung tersebut

Bugh
Bugh
Bugh

"Lo Copet kan mana tas yang lo curi sini balikan gak atau lo gue laporkan ke polisi" teriak cewek tersebut sambil terus memukul sang cowok tersebut

"Woi gue bukan Copet" jawab gue enak aja muka kayak gue di bilang copet stres ini cewek

"Gak lo pasti bohong mana ada copet ngaku" ujar cewek tersebut kokoh dengan pendirianya

"Berhenti woi gue bukan Copet" jawab gue sekali lagi

"Alah banyak alasan lo cepat balikan dompet yang lo ambil" ujar cewek itu kukuh

"GUE.BUKAN.COPET. berhenti tarik tangan gue " bela gue untuk sekian kalinya

"Gak lo itu bohong ayok ikut gue ke kantor polisi" jawab cewek tersebut

"Dasar cewek gila mimpi apa ya gue bisa ketemu ni cewek" batin gue

"Nak" teriak ibu yg kecopetan

Gue dan cewek aneh ini serentak menoleh ke sumber suara

"Nah bu kebetulan ini bu Copet nya .. silakan bawa ke kantor polisi bu" terang sang cewek dengan semangat sambil menunjuk gue

"Gue bukan Copet woi" batin gue

"Tapi dia bukan copet " Jelas sang ibu sambil menunjuk gue "lagian Copet nya sudah tertangkap dan sekarang lagi di proses di kantor polisi. Yaudah ibu pamit dulu makasih ya" ujar sang ibu

"Ibu yakin ini bukan copet nya " jawab cewek tersebut

Nah kan apa gue bilang gue bukan Copet dasar cewek batu, gue lihat cewek tersebut malu

"Iya nak ibu yakin ya sudah ibu pamit dulu" jawab ibu tersebut dan mulai pergi dari hadapan cewek tersebut

"Jadi lo bukan Copet trus kenapa gak bilang dari tadi jadi gue gak perlu capek capek seret lo kesini mana badan lo besar lagi" ucap gadis tersebut yang tidak merasa bersalah sama sekali

"Lah cewek gila trus gue ngomong dari tadi itu apa angin lewat" batin cowok tersebut.

"Dasar cewek gila" gumam gue sambil meninggalkan cewek tersebut

*****

Ceklek

Suara pintu yang dibuka

"Aman" hela cowok tersebut setelah berhasil masuk dan menutup pintu cowok tersebut langsung melangkah ke arah kamar, baru beberapa langkah ia mendengar suara seseorang yang sangat familiar di pendengaran

"Leonard Aksa Pradikta" ucap seseorang wanita

Ia cowok tersebut adalah Leonard Aksa Pradikta atau yang kerap di panggil aksa ini memiliki tubuh yang sempurna. Memiliki sifat yang cuek dan tegas.

"Mama" jawab Aksa

"Dari mana kamu jam segini baru pulang" ujar mama tata

"Dari rumah Bintang" jawab aksa seadanya

"Ngapain aja sampai jam segini baru pulang"

"Main ps ma"

"Sudah cepat ke kamar langsung tidur jangan main hp"

"Ia ma"

Dandelion (proses Revisi  )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang