Chapter 4

483 214 28
                                    

Di beritahukan ke pada siswa siswi yg mengikuti kegiatan mos harap berkumpul di lapangan sekarang juga Karna kegiatan sebentar lagi kita mulai terima kasih.

"lia kamu belum selesai ya makan nya ,itu kita udah di suruh ngumpul ntar kita Di hukum lagi Karna telat" ujar ainun yg baru saja menghabiskan makanan nya.

"belum gue kalo makan emng suka Lama hehe ,yaudah  lo duluan aja ntar gue nyusul "jawab lia sambil nyengir

"kok gitu kita kan makan bareng gak mungkin aku ninggalin kamu "jawab Ainun dengan begitu polos nya ,sesekali melihat Jam yg melikar di tangan nya dengan gelisan.

"yaudah, kalo lo mau Di hukum  bareng gue sih ngak Papa juga "jawab lia dengan santai tanpa panik sedikit pun sambil memakan makanan nya dengan begitu tenang sedangkan siswa siswi yg baru mendegar saja langsung berlari kelapangan padahal mereka belum mengabiskan makanan mereka ,tapi tidak dengan lia sebelum makanan nya habis ia tak akan pergi.

Sedangkan ainun hanya bisa diam mendegar jawaban lia yg terlalu santai menurut nya dan tidak terlalu peduli dengan apa yg akan terjadi dengan sedikit gelisah ia takut telat apa lagi mendapatkan hukuman tapi Di lain sisi ia tidak tega meninggalkan lia sediri dan mendapatkan hukuman lagi.

"lo ngak takut kena hukum, cepatan pergi itu udah pada ngumpul  "tanya lia dengan menunjuk lapangan dengan garpu yg ia gunakan untuk makan.

"tapi kamu gimana lia "dengan sedikit tidak enak sesekali melihat peserta lain  dan wajah nya mendadak pucat melihat beberapa senior nya sudah menuju ke arah lapangan

"mati lo Ainun itu senior udah mau jalan  kelapangan Lo yakin masih mau nugguin gue" sambil terkekeh melihat wajah teman nya yg menurut nya  lucu apa lagi dengan mata yg hampir keluar dari tempat nya, badan bergemetar dan berkeringat seperti habis berlari saja.

"a... a... Aku "jawab ainun terbata saking takut nya ia sedikit meremas bagian bawah rok nya  untuk menyalurkan ketakutan nya.

"udah sana lo cepat kelapangan ntar lo kencing lagi di sini sambil sedikit mendorong ainun agar segera pergi" sambil terkekeh beruntung bagi lia ia mendapatkan teman yg polos sekalian lucu  sesekali mengerjai ainun tidak akan dosakan batin lia.

"t...a.. pi kamu g..imana "Tanya ainun sesekali melihat sekitar kantin yang semakin sedikit

"ooo lo mau gue tendang ya biar langsung kelapangan" tanya lia sambil mengambil ancang-ancang untuk menendang dengan memasang wajah seakan galak agar Ainun mau meninggalkan nya.

"yaudah aku pergi, tapi kamu jangan Lama ntar di hukum lagi lo" ujar ainun sambil membuang napas kasar langsung berdiri dan berlari ke arah lapangan dengan sekuat tenaga.

Sedangkan lia tertawa  terbahak melihat kelakuan teman baru nya sambil memegang perut nya, untung makanan telah habis jika tidak mungkin ia akan tersedak dengan melihat ainun berlari dengan tergesa dengan tubuh bergetar.

Setelah menyelesaikan makan tiba- tiba rasa kantuk menyerang nya lia mulai memejamkan mata nya yg terasa berat apalagi suasana kantin sepi sangat  mendukung untuk Tidur.

sedangkan mang jenggot dan penjual lain  hanya geleng kepala melihat kelakuan lia yg terlampau santai.

"eh lo bangun  ngak "teriak seseorang sambil sedikit menguncang tubuh lia.

Sedangkan lia malah menepis tangan yg telah  mengangu nya tidur dengan mencari posisi lebih nyaman  sebelum nya ,mengigat ia tidur dengan posisi sedikit membukuk dengan tangan sebagai bantal sudah pasti badan nya akan remuk saat ia bangun sesekali mengaruk pipi nya yg sedikit gatal  tanpa membuka mata sedikit pun.

"ih kebok banget ini anak" ujar seorang senior.

samar lia mendegar seseorang berbicara Di samping nya bukan nya takut lia malah tidur semakin nyeyak tanpa takut akan di hukum sedikitpun.

Tiba tiba lia merasa bahwa tubuh nya di seret seseorang lia yang belum sepenuhnya bangun terpaksa mengikuti seseorang yang menyeretnya.

Setelah perjalanan yang memuakkan lia merasakan bahwa tangan nya di hempas dengan orang tersebut.

Lia melihat sekeliling nya ternyata ia telah menjadi tontonan peserta mos lainnya santai itu lah yang di rasakan lia.

"udah bangun tuan putri "sindir kakak kelas lia dengan tatapan meremehkan seakan mengatakan mati lo lewat tatapan nya.

"udah tu "Jawab lia dengan santai dengan tatapan angkuh  dengan melihat nametag cewek tersebut. "Deby wulandari nama yang bagus" batin lia sambil melihat lawan bicaranya  seakan tidak takut degan apa yg akan terjadi

Tanpa lia sadari ada seseorang yang memperhatikan nya dengan perasaan yang tak karuan.

Ya siapa lagi kalo bukan ainun ia sangat merasa bersalah telah meninggalkan teman barunya tersebut

*****
Di lain tempat aksa telah sampai kelapangan dengan teman gilanya siapa lagi kalo bukan bintang

Aksa dan bintang telah berbaris sesuai dengan yang di perintah kan senior nya

Tiba tiba terdengar kericuhan yang berasal dari arah luar lapangan

Aksa melihat apa yang terjadi karena dia baris di barisan paling depan

Itu kan cewek yang kemaren batin aksa

Lah itu cewek kenapa ya kok diseret gitu

Eh eh itu cewek yang tadi pagi kena hukum gak sih

Aduh itu kan kak deby yang terkenal galak itu lo

Habis mah kalo berurusan dengan tuh cewek

Aksa mendengar teriakan penasaran  siswa siswi yang melihat kejadian tersebut

Dasar cewek gila batin aksa

Dandelion (proses Revisi  )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang