Chapter 6

417 195 15
                                    

Perlahan satu persatu kelompok lia mulai meninggalkan  lapangan.

Lia melihat cowok yang iya tujuk mulai melangkah menjauh lia pun berlari menyusul

Lia memengang tangan cowok tersebut dan tiba tiba

"ELO KAN COWOK YANG KEMAREN" teriak lia yang kaget siapa cowok yang iya aja duet.

"Gak usah teriak ?" Ujar aksa sambil melepaskan tangan nya yang di pegang cewek tersebut

"Ok ok maaf atas kejadian yang kemaren gue ngaku gue salah telah nuduh lo tanpa bukti" ucap lia

Nyadar juga lo batin aksa

"Nah karna gue udah minta maaf berarti kita baikan dong.. lo mau kan duet sama gue untuk lomba besok" tanya lia

Lia berdiri di depan cowok yang tidak ia tau namanya ini.. ini cowok Budek kah kok gak nyaut gue panggil ya batin lia

"lo budek ya" teriak lia dengan menyindir , Dan maju seakan ingin menyetuh cowok di depan nya.

"Jam brapa "tanya pria tersebut sambil mundur menghindari lia yang semakin mendekatinya

"ha "Jawab lia sedikit bingung dengan ucapan cowok tersebut.

"latihan nya" ujar aksa yang mengetahui bahwa cewek ini tak tau maksud omongan nya

"ntar sore, jam 4 di danau dekat jalan kenangan, lo tau ? "Tanya lia sambil memandang cowok  di hadapan nya yang dari tadi tidak pernah menatap nya saat berbicara dengan nya dan cowok ini seakan menjauh jika ia mendekati

Aksa  mengaguk sebagai jawaban dan mulai melangkah meniggalakan lia begitu Saja.

Lia hanya bisa melogo melihat respon pria tersebut.

"nama lo siapa "teriak lia saat kesadaran nya kembali.

"aksa" jawab aksa sambil terus  berjalan tanpa melihat kebelakang atau berhenti.

"aksa"batin lia sambil menatap ke arah aksa  yg semakin lama semakin hilang

Saat tak melihat aksa lagi perlahan lia pun melangkah ke arah sepeda nya dengan sesekali bernyanyi.

"lia" pangil seseorang yg terus mendekat

Sedangkan lia merinding ketika mendengar suara yang memanggil namanya terlintas dipikirannya tentang sekolah ini yang angker "mama tolong lia" batin lia merintih

Lia langsung membaca doa apapun yang di ingat nya"Allah huma barik Lana, eh itu doa apa ya perasaan buat ngusir Setan bukan itu deh "gumam lia tanpa pikir panjang perlahan lia menyeret kaki nya mengunakan tangan nya saking takut nya kaki lia mendadak lumpuh Di tempat

Bersusah payah lia menyeret  kaki nya ke arah sepeda namun langkah kaki di Belakang semakin dekat saat ingin menaiki sepedanya tiba-tiba

"SE.SE.SETAN MAMA TOLONG LIA ADA SETAN LIA TAKUT HUA SETAN" teriak lia sambil menaiki sepedanya secara brutal dan tiba tiba gerbang tak bersalah di tambrak nya

Lia jatuh dengan posisi terbaring dengan sepeda yang menimpuknya sungguh mengenaskan

"Kamu nggak Papa "tanya ainun  sambil mengambil sepeda yang menimpa lia

"Lo ainun asli kan bukan setan ya lagi nyamar" jawab lia setelah melihat orang yg telah membantu nya memindahkan sepeda yg menimpa nya dengan sedikit bingung.

"ha "Tanya Ainun melogo mendegar pertayaan lia dan berhenti saat ingin membantu lia berdiri.

"tadi gue denger ada yang manggil gue, gue pikir itu setan mangkanya gue lari ya naasnya gue jatuh dan tertimpa sepeda"
Ujar lia

"Itu Aku yang manggil kamu "ujar ainun sambil membantu lia untuk duduk Di dekat bangku yang tidak jauh dari tempat jatuh nya lia.

"gue kira setan , " setelah berdiri degan bantuan ainun akhir nya mereka berdua duduk.

sedangkan lia hanya bisa menahan malu atas kejadian tadi lia.

"kamu gak papa lia  "tanya ainun khawatir karena melihat beberapa luka lecet di tubuh teman nya ini

"Gue nggak papa ko, lo kenapa belum pulang, perasaan tadi lo ngak ada deh? Tanya lia sambil sedikit berselonjor sambil sedikit meringis saat luka nya terasa perih.

"nugguin kamu lia tadi aku lihat kamu ngejar cowok  ya aku ikuti pas mau nyamperin aku takut ganggu jadi aku hanya lihat kamu dari jauh aja" ujar ainun

"hmm" jawab lia seakan bingung harus menjawab apa

" lo cari apa "tanya lia saat melihat ainun membuka tas nya sambil mencari sesuatu.

"kotak P3k tapi kok gak ada aku rasa aku masukkan tas tapi kok gak ada ya apa ketinggalan" ujar ainun

"maaf "sambil sedikit menunduk dan meremas tangan nya merasa tidak enak telah membuat lia terjatuh tanpa bisa mengobati, biasa nya kotak itu selalu ia bawa tapi ntah kenapa tiba- tiba tidak  ada.

"ngak Papa, ayuk pulang "ajak lia sambil berdiri sambil meringis merasa sedikit perih Di bagian kaki dan siku nya.

"aku Antar ya sebagai permintaan maaf, kamu juga nggak mungkin pake sepeda ntar tambah parah nanti  sepeda kamu biar supir aku bawa "ujar ainun  sambil memandang lia penuh harap.

"oke "jawab lia takut menolak membuat teman baru nya merasa bersalah bersalah

***

Saat aksa lagi jalan menuju koridor aksa mendengar suara teriakan yang sangat familiar di telinganya

Aksa mencari sumber suara teriakan tersebut

"SE.SE.SETAN MAMA TOLONG LIA ADA SETAN LIA TAKUT HUA SETAN" teriak lia sambil menaiki sepedanya secara brutal dan tiba tiba gerbang tak bersalah di tambrak nya

Lia jatuh dengan posisi terbaring dengan sepeda yang menimpuknya sungguh mengenaskan

Aksa terkekeh melihat cewek tersebut " oh ternyata cewek bar bar itu takut setan toh" gumam aksa

Aksa berencana ingin menolong cewek tersebut tapi saat ingin berjalan ia melihat ada seseorang yang menghampirinya

Tak terasa Aksa mengikuti cewek tersebut sampai ia menaiki  mobil

Ha gue kenapa kok gue peduli dengan tu cewek

Aksa tak memusingkan apa yang terjadi ia langsung bergegas pulang dan jangan lupa ia harus menemui cewek aneh itu di danau.

Dandelion (proses Revisi  )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang