Perlahan satu persatu kelompok lia mulai meninggalkan lapangan.
Lia melihat cowok yang iya tujuk mulai melangkah menjauh lia pun berlari menyusul
Lia memengang tangan cowok tersebut dan tiba tiba
"ELO KAN COWOK YANG KEMAREN" teriak lia yang kaget siapa cowok yang iya aja duet.
"Gak usah teriak ?" Ujar aksa sambil melepaskan tangan nya yang di pegang cewek tersebut
"Ok ok maaf atas kejadian yang kemaren gue ngaku gue salah telah nuduh lo tanpa bukti" ucap lia
Nyadar juga lo batin aksa
"Nah karna gue udah minta maaf berarti kita baikan dong.. lo mau kan duet sama gue untuk lomba besok" tanya lia
Lia berdiri di depan cowok yang tidak ia tau namanya ini.. ini cowok Budek kah kok gak nyaut gue panggil ya batin lia
"lo budek ya" teriak lia dengan menyindir , Dan maju seakan ingin menyetuh cowok di depan nya.
"Jam brapa "tanya pria tersebut sambil mundur menghindari lia yang semakin mendekatinya
"ha "Jawab lia sedikit bingung dengan ucapan cowok tersebut.
"latihan nya" ujar aksa yang mengetahui bahwa cewek ini tak tau maksud omongan nya
"ntar sore, jam 4 di danau dekat jalan kenangan, lo tau ? "Tanya lia sambil memandang cowok di hadapan nya yang dari tadi tidak pernah menatap nya saat berbicara dengan nya dan cowok ini seakan menjauh jika ia mendekati
Aksa mengaguk sebagai jawaban dan mulai melangkah meniggalakan lia begitu Saja.
Lia hanya bisa melogo melihat respon pria tersebut.
"nama lo siapa "teriak lia saat kesadaran nya kembali.
"aksa" jawab aksa sambil terus berjalan tanpa melihat kebelakang atau berhenti.
"aksa"batin lia sambil menatap ke arah aksa yg semakin lama semakin hilang
Saat tak melihat aksa lagi perlahan lia pun melangkah ke arah sepeda nya dengan sesekali bernyanyi.
"lia" pangil seseorang yg terus mendekat
Sedangkan lia merinding ketika mendengar suara yang memanggil namanya terlintas dipikirannya tentang sekolah ini yang angker "mama tolong lia" batin lia merintih
Lia langsung membaca doa apapun yang di ingat nya"Allah huma barik Lana, eh itu doa apa ya perasaan buat ngusir Setan bukan itu deh "gumam lia tanpa pikir panjang perlahan lia menyeret kaki nya mengunakan tangan nya saking takut nya kaki lia mendadak lumpuh Di tempat
Bersusah payah lia menyeret kaki nya ke arah sepeda namun langkah kaki di Belakang semakin dekat saat ingin menaiki sepedanya tiba-tiba
"SE.SE.SETAN MAMA TOLONG LIA ADA SETAN LIA TAKUT HUA SETAN" teriak lia sambil menaiki sepedanya secara brutal dan tiba tiba gerbang tak bersalah di tambrak nya
Lia jatuh dengan posisi terbaring dengan sepeda yang menimpuknya sungguh mengenaskan
"Kamu nggak Papa "tanya ainun sambil mengambil sepeda yang menimpa lia
"Lo ainun asli kan bukan setan ya lagi nyamar" jawab lia setelah melihat orang yg telah membantu nya memindahkan sepeda yg menimpa nya dengan sedikit bingung.
"ha "Tanya Ainun melogo mendegar pertayaan lia dan berhenti saat ingin membantu lia berdiri.
"tadi gue denger ada yang manggil gue, gue pikir itu setan mangkanya gue lari ya naasnya gue jatuh dan tertimpa sepeda"
Ujar lia"Itu Aku yang manggil kamu "ujar ainun sambil membantu lia untuk duduk Di dekat bangku yang tidak jauh dari tempat jatuh nya lia.
"gue kira setan , " setelah berdiri degan bantuan ainun akhir nya mereka berdua duduk.
sedangkan lia hanya bisa menahan malu atas kejadian tadi lia.
"kamu gak papa lia "tanya ainun khawatir karena melihat beberapa luka lecet di tubuh teman nya ini
"Gue nggak papa ko, lo kenapa belum pulang, perasaan tadi lo ngak ada deh? Tanya lia sambil sedikit berselonjor sambil sedikit meringis saat luka nya terasa perih.
"nugguin kamu lia tadi aku lihat kamu ngejar cowok ya aku ikuti pas mau nyamperin aku takut ganggu jadi aku hanya lihat kamu dari jauh aja" ujar ainun
"hmm" jawab lia seakan bingung harus menjawab apa
" lo cari apa "tanya lia saat melihat ainun membuka tas nya sambil mencari sesuatu.
"kotak P3k tapi kok gak ada aku rasa aku masukkan tas tapi kok gak ada ya apa ketinggalan" ujar ainun
"maaf "sambil sedikit menunduk dan meremas tangan nya merasa tidak enak telah membuat lia terjatuh tanpa bisa mengobati, biasa nya kotak itu selalu ia bawa tapi ntah kenapa tiba- tiba tidak ada.
"ngak Papa, ayuk pulang "ajak lia sambil berdiri sambil meringis merasa sedikit perih Di bagian kaki dan siku nya.
"aku Antar ya sebagai permintaan maaf, kamu juga nggak mungkin pake sepeda ntar tambah parah nanti sepeda kamu biar supir aku bawa "ujar ainun sambil memandang lia penuh harap.
"oke "jawab lia takut menolak membuat teman baru nya merasa bersalah bersalah
***
Saat aksa lagi jalan menuju koridor aksa mendengar suara teriakan yang sangat familiar di telinganya
Aksa mencari sumber suara teriakan tersebut
"SE.SE.SETAN MAMA TOLONG LIA ADA SETAN LIA TAKUT HUA SETAN" teriak lia sambil menaiki sepedanya secara brutal dan tiba tiba gerbang tak bersalah di tambrak nya
Lia jatuh dengan posisi terbaring dengan sepeda yang menimpuknya sungguh mengenaskan
Aksa terkekeh melihat cewek tersebut " oh ternyata cewek bar bar itu takut setan toh" gumam aksa
Aksa berencana ingin menolong cewek tersebut tapi saat ingin berjalan ia melihat ada seseorang yang menghampirinya
Tak terasa Aksa mengikuti cewek tersebut sampai ia menaiki mobil
Ha gue kenapa kok gue peduli dengan tu cewek
Aksa tak memusingkan apa yang terjadi ia langsung bergegas pulang dan jangan lupa ia harus menemui cewek aneh itu di danau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion (proses Revisi )
Teen FictionCover by @Exactlm Egois boleh kok ! ini hidup mu yang lain cuma pemeran pendukung