(BONUS 2/2) KANG DANIEL : Mati lampu

6.2K 379 41
                                    

SEASON 2 BONUS 2/2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEASON 2 BONUS 2/2

"Niel, aku mau belanja, ikut nggak??" Tanyamu pada suamimu yang sibuk bermain game konsol. Daniel menengok dengan lucu ke arahmu, "nggak, yang." Jawab Daniel.

"Oke, nitip sesuatu nggak?" Tawarmu, Daniel terlihat berpikir.

"Nggak," kamu mengangguk dan pergi membuka pintu keluar.

"Ayaaangg!!!" Tiba-tiba teriakan Daniel terdengar.

"Apa?!" Tanyamu membalas teriakan Daniel,

"Beliin jelly ya, yang banyaaaakk~" Serunya, kamu memutar bola matamu dan mengangguk. Hm, kamu sudah tahu kalau Daniel minta dibelikan jelly.

Seperempat jam kemudian kamu sampai di minimarket, tempat belanja itu bisa didatangi hanya dengan berjalan sebentar dari rumahmu. Kamu mulai menyusuri lorong-lorong penuh rak dan barang-barang.

Kamu meraih beberapa samyang, belakangan ini samyang carbonara menjadi favoritmu dan Daniel. Oke, ambil 10!

Kamu berhenti di rak pakaian dalam pria, kamu berpikir apakah Daniel akan membutuhkannya? Tidak lama kemudian kamu mengambil 2 kotak boxer untuk Daniel.

"Siapa tahu boxer keramat Daniel bolong ditengah yekan." Monologmu sambil tetap menjinjing keranjang biru.

Kamu sampai di rak jajanan setelah mengambil beberapa bumbu-bumbu.

"Hmm, yang mana ya? Ini kali." Monologmu sembari meraih 10 bungkus jelly warna-warni.

Ptass!

Mati lampu.

Dan,

Gelap. Iyalah gelap, kan lampunya mati.

Hampir saja kamu terjungkal jika tidak cepat meraih gagang.

"Maaf para pelanggan yang terhormat, maaf jika lampu mati mengganggu anda sekalian untuk berbelanja, kami akan berusaha menyalakannya kembali." Ujar bos minimarket ini, kamu kalem saja. Lagipula hanya mati lampu tidak akan menghambatmu.

Kamu melirik ke luar minimarket, ada kilat menyambar. Kemudian rintik hujan mulai turun, lalu menjadi deras dengan cepatnya.

Astaga!

Kamu lupa!

Di rumah pasti mati lampu juga!

Dengan cepat kamu membayar belanjaanmu dan berlari menuju rumah meski air hujan terus mengenaimu.

🌱

"Niell~"

"Niyeellll," panggilmu lagi, ketika kamu melepas sandalmu di teras.

"Sayang? Kamu dimana?" Teriakmu, namun suamimu itu tidak membalasnya, kemudian kamu membuka pintu rumahmu dan berjalan.

"(Y/n), sayang... Takut....," terdengar lirihan dari sudut ruang makan.

"Takut... Gelap...," kamu berjalan cepat menuju asal suara itu setelah menaruh plastik belanja di sofa ruang tamu.

"Niel?"

"Sayang.... Takut...,"

Kamu melihat Daniel meringkuk dengan selimut menutupi tubuh besarnya. Sambil terus menggumamkan namamu, badannya ikut menggigil.

"Niel?" Kamu langsung memeluk Daniel erat.

"Takut,"

"Iya, ada aku disini. Maaf ya baliknya lama." Daniel membalas pelukanmu tak kalah eratnya, ia menyembunyikan kepalanya di dadamu.

"Gelap, kamu lama, aku takut."

"Iya, sayang. Maaf ya, aku minta maaf baliknya lama."

Kang Daniel, suamimu yang bertubuh besar itu takut dengan gelap makhluk halus. Tidak heran jika pada saat-saat seperti inu dia sangat bergantung kepadamu.

"Yuk kekamar dulu, jangan disini. Kotor." Kamu menuntun Daniel menaiki tangga menuju kamar kalian, dengan bantuan senter handphone tentunya.

Kamu mendudukan Daniel di kasur empuk dan segera mengambil baju untuk ganti. Namun, ketika kamu ingin memasuki kamar mandi Daniel menyergapmu dengan pelukan dari belakang.

"Ganti disini aja, jangan dikamar mandi. Aku takut," ucapnya manja.

"Cuma sebentar doang, nggak lama. Janji."

"Nggak. Pokoknya disini, aku takut kalau nggak ada kamu..."

Kamu mematikan senter handphonemu.

Dengan terpaksa kamu mengganti baju di hadapan suamimu itu perlahan, meski dia tidak melihat tapi kamu malu sekali, rasanya saat ini mukamu memerah total.

"Udah?" Tanyanya.

"Iya, udah."

"Sini, peluk. Gelap,"

Kamu menaiki kasurmu dan langsung memeluk Daniel setelahnya.

Daniel menyejajarkan wajahnya dengan perutmu, "tadi aku takut banget, rasanya ada yang lihatin aku terus sampe aku denger bunyi orang jalan." Belakangan ini, Daniel mengalami hal itu, keadaan dimana dirinya selalu mendengar hal-hal aneh.

Dan itu membuatmu harus siaga disamping Daniel ketika mati lampu dan lain-lain.

"Nggak, nggak ada yang lihat. Perasaan kamu doang."

"Tapi-"

"Sssuutt! Udah, tidur yuk, jangan dibayangin. Oke?"

Daniel terdiam, "oke, tapi peluk sampe pagi ya, jangan dilepas. Kalau mau ke kamar mandi bilang, aku ikut." Kamu tertawa, apaan sih Daniel.

"Oke,"

"Yaudah ayo tidur, goodnight kesayangan Daniel."

"Goodnight too,"

"Goodnight too,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌱

[END]

Bonus selesaiiii~~

Demi apa ini pendek banget 😂

Maaf ya pendek, waktu lagi nulis tau-tau segini doang, kirain bakal panjang.

Kuy read yang lain juga, ada BOYFRIEND (SEVENTEEN VER)

revealogy

Kuy kuyy~~

My Husband (Wanna One)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang