"Sayang, pasangin dasi aku dong." Jisung menyodorkan dasi hitam bergaris ke kamu yang lagi berkutik sama peralatan dapur.
"Pasang sendiri ah, jangan manja mas."
Jisung cemberut, dalem hati mah udah menggerutu. Padahal cuma minta pasangin dasi aja loh.
"Hih, padahal waktu itu Bang Eunwoo minta dipasangin dasi juga kamu mau. Giliran aku aja nggak! Dikatain manja lagi." Kebiasaan Jisung yang selalu bikin perut kamu geli karena kebanyakan ketawa. Iya, Jisung itu sukanya nyindir istrinya sendiri kalo kemauannya gak diturutin.
"Iya iya, sini deh mana dasinya coba." Kamu mematikan kompor kamu dan berjalan menuju Jisung yang lagi duduk di sofa sambil nonton NatGeoWild.
"Tau ah, noh pasangin aja dasinya Eunwoo, gak usah peduliin suaminya di rumah minta dipasangin dasinya." Omel Jisung, tuh kan.
"Mas, kamu kan tau Mas Bang Eunwoo itu kakak aku. Gitu doang masa cemburu sihh..." Katamu sambil masangin dasi Jisung.
"Hm."
"Maraahh nii??"
"Menurut kamu?"
"Ya, nggak tau ya. Kalo marah ya aku minta maaf, kalo mas nggak marah ya nggak minta maaf." Jawabmu.
Jisung tambah cemberut.
"Aku marah (y/n)!" Tuh kan lucu banget.
Kamu lalu menuju dapurmu berniat menyajikan makanan.
"Udah ah, ini aku mau naruh nasi gorengnya. Yuk duduk di meja makan." Ajakmu, namun Jisung enggan dan malah langsung memeluk kamu.
"Loh, loh, apaan ini. Aku nggak bisa gerak mas."
"Kamu nggak peka banget, deh." Jisung menelusupkan kepalanya pada ceruk lehermu yang harum.
"Apa sih, mas?"
"Aku nggak suka kamu gitu ke cowok lain selain aku, sayang." Tutur Jisung.
"Yang mana?"
"Yang kemaren sama Na Jaemin. Kamu makan siang berdua sama dia di kantin kantor. Kamu nyeka belepotan di pipinya juga, jangan gitu. Aku nggak suka." Jisung makin erat memeluk pinggangmu.
Oh kamu baru ingat, kamu satu perusahaan dengan Jisung. Bedanya Jisung adalah CEO, maka kamu adalah karyawan biasa saja. Jisung berkali-kali memintamu untuk menjadi sekretarisnya saja atau tidak usah bekerja.
Namun, kamu menolak dengan alasan untuk apa kuliah jurusan desain grafis kalo nggak digunakan sekarang?
Jisung mengalah saja.
"Oh itu, maaf ya mas. Habisnya yang lain mejanya udah penuh, jadi kita makan cuma berdua aja. Dan soal ngelap pipi Jaemin itu refleks." Jelasmu, Jisung menghembuskan nafasnya berat.
"Refleks aja gitu, gimana coba kalo sengaja."
"Nggak diulangi deh Mas, maafin aku yaaa..." Jisung mengangguk kecil.
Kamu tau, disaat Jisung merespon begitu artinya dia belum memaafkan sepenuhnya.
Kamu menuntun Jisung ke sofa dan menyuruh Jisung merebahkan kepalanya di pahamu.
"Maafin aku ya mas. Aku jujur, itu refleks, terus yang makan bareng juga karena Eunha dkk makannya diluar jadi pasti lama. Kerjaan aku numpuk, mas. Kamu tau sendiri kan, bagian desain grafis lagi sibuk-sibuknya waktu itu." Kamu mengelus kepala Jisung.
"Iya, yaudah aku maafin."
"Nah gitu dong." Kamu mengecuo kening Jisung sebengar, Jisung langsung memelukmu dalam posisi tidur.
"Kita gini aja udah. Gausah berangkat dulu, besok kamu resign aja. Jangan capek-capek. Dan tidak ada penolakan, kalo kamu nolak aku marah sama kamu." Kamu tersenyum, Jisung memang pria yang baik dan tidak gegabah. Kamu senang bisa menerima perjodohan dengan Jisung waktu itu.
"Iya mas. Aku resign nanti."
"Awas loh, kalo nggak."
"Iya mas. Ih! Imut banget deh!"
"(y/n) aku suami kamu ya, bukan Jihoon temen kamu."
"Mas lebih imut tau!"
"Udah ah, mending ngamar aja. Aku ngggak kerja hari ini. Kita ngamar berdua, kunci pintunya biar gak ada yang ganggu."
🌱
Hayoo, gimana? Suka nggak?
Maaf ya kalo terkesan flat dan nggak nge-feel... Maklum newbieeeeee....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband (Wanna One)✔
Fanfiction[FF.au ONESHOOT 1] My Husband Wanna One Warn : M-Rated Gimana sih rasanya punya suami yang kadang manja kadang engga yang bikin kamu gemes. 📍 Yoon Jisung 📍 Ha Sungwoon 📍 Hwang Minhyun 📍 Ong Seongwoo 📍 Kim Jaehwan 📍 Kang Daniel 📍 Park Jihoon �...