Daun?

5.1K 251 8
                                    

"Daun bisa antar buku ini ke perpustakaan?"

Daun yang membereskan alat alat tulisnya berhenti jika ketua kelasnya yang kelihatan sibuk mengangkat sebagian buku, kelas yang sudah sepi hanya tersisa dia dan Ketua kelas.

"Bisa."

"Aku ambil sebagian buku ke perpus, nanti sebagian lagi kau antar ya."

"Oke" ucap Daun mantap menyimpan kotak pensilnya di tas ransel sambil ia membawa tas itu bersamanya, melihat jika ketua kelas sudah pergi duluan dan ia melihat seberapa buku yang akan ia angkat

"Astaga..." jawab Daun jika ada 5 buku tebal apa lagi tubuhnya yang kecil mungkin nanti balik rumah sudah pasti ia akan melompat ke kasur miliknya.

Kedua tanganya menahan buku yang ia akan membawa ke perpustakaan, Langkahnya cepat karena ia tidak bisa menahan lama buku tebal ini yang seperti kamus lengkap namun bertumpuk tumpukan

Rambut coklat panjangnya melambai pelan dengan dorongan angin, langkahnya pelan

Ia tidak bisa melihat jalan karena buku itu menutupi jalan depannya ia takut terkena tabrak orang, Tapi... Sekolah ini sudah sepi mungkin tidak ada orang lagi

Brak!

'Sial' Pikir Daun jika ia telah menabrak seseorang, Ia melihat buku berserakan dan mata coklatnya berpas passan bertemu dengan mata yang warnanya sama tapi orang yang ia tabrak itu Lelaki

Hidup yang paling takuti

Jika ia menganggu Lelaki

Bisa bisa ia terkena bully

"Ma-maafkan saya" Ucap Daun ketakutan jika melihat Lelaki bangkit setelah Daun mengulurkan tangannya dan di terima Lelaki itu, Langsung berjongkok memungut buku yang terjatuh di lantai

Hari sial baginya

Daun melihat jika Lelaki itu ikut memungutnya ia merasakan friasat tidak enak, Saat ia ingin mengambil buku terakhir itu dengan ia melihat tangan satu lagi jika milik Lelaki itu mata mereka bertemu

'Help me :( Aku gk kuat'

Akhir akhirnya Lelaki itu ambil sambil mereka berdua sama sama berdiri

"Biar aku bantu bawa buku ini"

"Apa saya, Merepotkanmu?" Daun meneguk ludah, Jantungnya berdegup ketakutan ia tidak pernah terbiasa berbicara dengan Lelaki

"Tidak" Jawabnya pendek berjalan ke arah perpustakaan diikuti Daun yang hanya diam saja tidak berkata apapun lagi

"Namamu siapa?"

"Daun" Jawab Daun melihat buku yang ia bawa, Lelaki yang memakai jaket putih itu tersenyum

"Namamu seperti nama Adikku saja"

Deg!

"E-hmm iyakah?" Daun berusaha menormalkan suaranya, Sepertinya ia merasakan jika Lelaki depannya itu...

"Saya Cahaya"

Dunia sepertinya berhenti berputar, Nama yang ia kenali membuat ia harus mengigit bibir bawahnya matanya membulat tapi Lelaki bernama Cahaya itu tidak bisa melihatnya karena ia berada di depan

'Kakak...'

Tbc

Slow Update
[Fokus cerita 1 lagi :)]

Behind Secret [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang