Iam Back

3K 182 19
                                    

"Aww" Pekik Daun ketika bibirnya yang terluka terasa perih jika diberi obat, Serta Cahaya meniup luka bibir yang sudah di berobat dengan pelan pelan mungkin akan mengurangi sedikit perih

"Sakit..."

"Tahan sebentar udah mau siap" Mereka berdua yang sedang berada di kamar Cahaya serta para Saudaranya di ruang tamu plus Raisa "Daripada ngak di obatin bakalan makin sakit" Cahaya menekan luka bibir itu dengan tissu

Sukses teriakan ala Gadis yang seperti melihat setan terdengar ditelinga Angin mengorek telinganya

"Seperti gitulah dia jadi cewek" Ucap Raisa menundukan kepala "Dia udah kecelakaan parah apa lagi aku buat di kehidupannya hancur..." Air sambil mengintip ngintip sepertinya Api terfokus ama Novel yang tengah Dia baca

"Pantes kok ngak ribut" Gumam Air, Yang sering seringnya Api yang paling teribut di antara mereka dan hari ini tenangnya layaknya kura kura

"Cahaya yang ngak pernah pacaran malahan ia pertama kali jatuh cinta, Dan itupun Saudara sendiri yang menjadi cewek" Seringai Angin sambil mengoyangkan kedua kakinya "Boyslove" Dihadiahkan jitakan Petir yang memutar kedua bola mata malas melihat Angin yang sepertinya sifat jahilnya keluar

"Lupakin aja semua Rai, Yang penting kita melihat jika Daun kembali buat Cahaya tersenyum lagi padahal ia jarang senyum doh" Melihat Cahaya tersenyum saja melihat Daun bagaikan seperti fotosintesis "Dan berkat kau sudah menunjukan kita arah dimana keberadaan Daun"

"Hanya tinggal tunggu Daun kembali menjadi Lelaki lagi"

"Cinta terlalu berat" Jawab Petir "Gilanya sampe 'meniduri' biar jadikan wanita murahan"

"Bodo amat kagak perduli yang penting Saudara kita yang sudah bertahun tahun menghilang akhirnya kembali"

"Tanixa sudah di urusin ama Fang, Ama Bodyguard bgst itu" Api meletakan pembatas di buku novel itu lalu di letak di meja sambil ia merenggangkan ototnya yang kaku "Huaaa Novelnya enak juga bacanya"

"Sejak kapan kau suka baca novel" Petir mengangkat satu alis keatas pikirnya jika Api malas kali baca buku pengecualian untuk komik komik "Seingatku kau sentuh buku aja pun kagak mau"

"Bosen kak, Ngak tau ajak siapa jadi cari hobi baru gitu"

"Ini pertama kali kau bosan gara gara ngak ada orang mengajak main"

"Dan ini pertama kali kau tidur hanya 2 Jam dan sisa jamnya kau baca Novel" Jawab Api balik membuat Air terdiam kata katanya terasa ada betulnya

"Mereka udah turun tu"

Daun dan Cahaya yang beriringan turun dari tangga satu persatu hingga menyentuh lantai, Angin langsung bangkit dari sofa memeluk Daun erat membuat Daun terdiam membiarkan Saudaranya memeluknya di sambut yang lain dengan senyuman hangat mereka

Bahkan Petir yang senyum tipis saja

"Oke, Rai? Apa bisa tukar Daun kembali lagi?"

"Kalau tertukar sekali tunggunya sampai 2 Minggu kalau ini sudah lewat dan 3 Tahun" Raisa mendekati Daun dan mereka semua para mundur jika Wanita itu meraih satu tangan Daun

Dengan sinar ungu kebiruan yang mulai menyelimuti mereka berdua, Semua orang para menyaksikan semua ini tapi berakhir harus tutup mata karena terlalu silau

Cahaya yang tidak terpengaruh karena memakai kacamata hitamnya

"Gender semula!"

Daun yang juga ikut menutup matanya karena terlalu bersinar dan silau, Tapi perlahan lahan merasakan kepalanya yang memberat akibat rambut panjang itu mulai meringan dan perubahan dirinya yang menjadi Gadis sekarang telah menjadi kembali Lelaki

Ia perlahan lahan membuka mata merasakan jika sinaran itu telah tidak ada, Melihat kedua tangannya yang dulu kecil sekarang besar sambil memegang rambutnya yang pendek sama dengan Saudara kembarnya

Dengan melihat Saudaranya satu persatu sambil ia memberikan senyum khas polosnya membuat mereka memeluk Daun erat hingga Daun harus terjatuh pula kecuali Petir dan Raisa

Daun tertawa tidak pernah merasakan rasa kasih sayang ini, Sambil Raisa hanya tersenyum tipis melihat semua ini

"Maafkan Daun telah buat kalian Khawatir 3 tahun ini"

"Aku tak perduli, Aku lupa ingatan" Jawab Api memeluknya sambil tersenyum
"Kuat juga kau bisa hidup bertahan 3 tahun" Petir yang berjongkok mengarah pada Daun yang terbaring di lantai sambil ia mengacak rambut Daun pelan

"Kisah cinta Daun dan Cahaya" Seringai Angin "Dengan Cahaya tidak sadar selama ini bahwa Daun adalah adik kita yang kita cari cari"

"Sebentar" Jawab Cahaya teringat sesuatu "Rumahnya kau mau apakin Daun?" Mengingat Rumah yang selama 3 tahun Daun tinggalin "Dan kau sekarang tidur di kamar dulu mu lagi"

"Yang penting Aku ngak mau disana lagi, Sepi kayak kuburan"

"Jual aja Daun, Aku yang beli soalnya aku malas tinggal di rumah temanku" Daun mengangguk saja perkataan Raisa apa lagi ia tidak mau rumah itu mau diapakin dan ia tidak mau tinggal disana sendirian lagi

Hidup buruknya telah berakhir

Ia sudah melewatinya

Semuanya sudah Tenang...

~~~

Hari berikutnya...

Kembali lagi saya Api dan Angin dengan Triotrouble maker kembalinya Daun, Mari kita nari dengan lagu dangdut.

"Astaga" Tanah menepuk dahinya melihat kedua Adiknya tengah sedang berjoget serta Daun tertawa polos "Kembalilah ributnya rumah ini"

"Asalkan kita bahagia~" Ucap Air pelan duduk di lantai dengan posisi tertidur dengan Bonekanya di jadikin bantal dan lantai dingin itu di lapisi karpet tamu

Daun berhenti tertawa lalu melihat sekitar sepertinya ada sesuatu yang kurang "Cahaya mana..." Bisiknya pelan jika Cahaya tidak hadir di ruang tamu ini yang ramai dengan lagu yang sengaja di keraskin

Pastikan Petir bakal membanting Hp siapa yang sedang bernyanyi nyanyi

"Aisshhhhh" Erang Cahaya jika mesin kecil yang ia buat mengeluarkan asap tebal membuat ia harus terbatuk beberapa kali dengan wajahnya yang terhitam kecuali matanya yang memasang kacamata pengaman "Ke 22 kali..." Bisiknya lelah sambil mengipas ngipas asapnya hingga menghilang

"Kau buat mesin baru lagi Cahaya?"

Cahaya menoleh arah suara itu itu sambil mengangguk membereskan mejanya yang kelihatan berantakan dengan barang barang disana berserakan

Daun yang pergi meninggali kamar Cahaya sejenak laku kembali lagi dengan satu kain bersih yang basah

"Wajahmu hitam" Daun menarik Cahaya sambil mengelap wajah Saudaranya dengan hati hati hingga wajah Cahaya yang tadi hitam kembali menjadi putih "Ini baru bersih"

"Makasih" Cahaya tersenyum lalu melanjutkan membersihkan meja berserakan itu sebelum ia terpaku dengan wajahnya yang merona merah

Daun mencium pipi Cahaya singkat sambil memeluk Cahaya erat "Makasih untuk segalanya Cahaya..."

"Justru aku terimakasih padamu" Cahaya dengan muka memerah membalas pelukan Daun

End

          
















Behind Secret [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang