Kejebak

1.9K 142 5
                                    

"Sorry kalau hari ini Saudaraku bilang ada urusan mendadak"

Daun hanya mengangguk pelan saat mereka di halaman belakang sekolah pada waktu istirahat, Cahaya yang duduk di tanah yang berumput itu

"Emang ada urusan apa hingga satu keluargamu harus pergi?"

"Ada deh" Cahaya tidak mungkin memberitau Gadis sampingnnya tentang Tapops, Apa lagi Gadis itu belum mengerti apapun tentang luar angkasa "Lain kali aku akan beritau mu kok"

"Hm..."

"Dan kalau kau sudah balik kerumah jangan lupa beritau aku lewat Sms" Peringat Cahaya membuat Daun memerengkan kepala "Tidak baik kalau pulang malam malam bakalan berbahaya"

"Berbahaya apanya dimalam malam apa ada hantu?" Kepolosan Daun muncul membuat Cahaya bingung sejenak pertanyaan muncul di kepalanya

'Ini gadis ngak pernah keluar malam malam ya, Atau orang tuanya gak beritau?'

"Tidak baik kalau cewek keluar malam, Bakalan kau terculik ama Lelaki mabuk " Cahaya tidak mungkin menjelaskan terlalu dalam, Mengingat kepolosan Gadis itu tidak mengerti tentang hubungan intim itu kalau Cowok mabuk bakalan berkeliaran

"Ohh" Daun  tidak mau ambil pusing hal hal berbau dewasa atau mabuk mabuk gitu, Dengar kata mabuk ia sudah mengerti

~~~

Waktu yang sudah menandakan pulang sekolah, Para murid para berhamburan balik sekolah dengan riangnya

Tidak dengan Daun yang melangkah arah perpustakaan yang sudah berjanji pada Guru membereskan perpustakaan ini, Hanya di suruh mengembalikan buku yang ada di troli ketempat semula

Untuk merapikan buku perpustakaan itu tidak sesuai pikirannya yang mudah hanya tinggal meletakan buku, Ia harus mendorong troli berat hingga menyusuri banyak rak rak yang semuanya tinggi tinggi terletak banyak buku

Sambil ia bergumam setiap rak yang lewatin sambil ia meletakan buku buku yang ada ada troli, Perutnya lapar jika Ia pagi ini hanya makan sedikit saja dan Istirahat ia tidak makan sama sekali karena nyibuk latihan yang belum ia selesaikan

"D-112" Bisiknya pelan sambil matanya terus melihat sekitarnya, Ia menghela nafas pelan jika tempatnya itu ada diposisi cukup tinggi bagi Daun

"Butuh tangga" Gumamnya sambil bersyukur jika ada tangga berada didekatnya sambil ia mendorong tangga itu ditempat yang akan ia letakan buku itu

Kakinya yang menyentuh tangga dengan satu tangannya menahan tangga agar tidak terjatuh, Sambil ia menaiki tangga melihat jika jaraknya sudah tidak jauh lagi

"Kapan selesainya..."

Perutnya yang terus berbunyi keras, Ia tidak fokus pada perutnya jika ia mendengar sesuatu matanya memandang tajam jika ada sesuatu yang bergerak gerak

Tikus yang berada di rak buku, Membuat Daun mengumpat lagi seumur hidupnya ia takut ama tikus sambil hewan itu keluar dari persembunyian dan melompat membuat Daun berteriak panik hingga ia kehilangan keseimbangannya

Brak!

Buk!

"Arrghhh" Daun menggigit bibir bawahnya merasakan punggungnya luar biasa sakit, Matanya tertutup rapat menahan kesakitan setelah ia jatuh dari tangga ulah Tikus apalagi tangga itu ikut terjatuh tertimpa kaki Daun

"Sial..."

Ia tidak bisa bergerak sama sekali jika punggungnya luar biasa sakit serta kakinya baru di timpa tangga, Ia menangis diam diam berbaring di lantai yang dingin karena Ac perpustakaan ini

Ia tidak tau apa lagi yang ia akan lakukan...

~~~

"Argghhh capek aku!" Erang Api berbarik di ruang tamu sambil ia mengipas ngipas dirinya hingga berkeringatan "Lawan kali ini buat aku bisa gila seumur hidup"

"Kau itu capek, Aku itu terluka" Jawab Air meletakan plester pada wajahnya yang terluka sekaligus bagian lengannya "Aku heran jika musuh itu gila gila nyampe lempar piso asal asal"

"Lempar piso asal asal kok kena target" Angin ikut berbaring juga serta Tanah yang pergi ke dapur membuat minuman segar untuk dirinya sekaligus para Adiknya

Petir yang hanya diam sambil membuka kipas angin mengipas dirinya yang kepanasan "Bentar lagi bakal gunung meletus" Jawab pelan mengelap keringat yang ada di wajahnya

Cahaya yang hanya diam disofa menatap layar Hpnya, Jam yang sudah akan menunjukan angka 9 dan Gadis itu masih belum mengirimkan pesan apapun

Dirinya khawatir sambil ia menelpon melupakan rasa lelah dan capek sekarang, Matanya menurun kebawah tangannya yang dilapisi sarung tangan miliknya

Tidak ada jawaban dari Daun

"Mungkin aku harus kerumahnya" Gumamnya sambil bangkit dari sofa mengundang banyak pertanyaan para saudara jika ia akan keluar

"Udah malam kau mau kemana, Cahaya?"

"Ada urusan, Nanti ku akan secepatnya balik"

Tanpa menunggu jawaban Tanah, Cahaya sudah membanting pintu mereka para bertatapan sambil mengangkat kedua bahu tidak tau

~~~

"Arghh..." Daun berusaha membuat posisinya bersandar di Rak buku yang tinggi itu, Punggungnya yang setiap gerak membuat rasa nyeri serta Ia susah mengusir tangga itu

Bunyi telepon yang membuat Daun menoleh jika Hpnya terlempar jauh Ia ingin mengambil tapi badannya berkata lain jika ia bergerak maka semakin sakit

Apa lagi perpustakaan ini telah dikunci dan waktu yang sudah malam, Ia bersandar sambil kedua tangannya memeluk diri sendiri karena kedinginan tempat ini yang masih terbuka ac

Bibirnya mengering dan wajahnya pucat, Tubuhnya lemas hingga perut berbunyi meminta makan

Mungkin ia harus menunggu besok jika Guru akan terkejut melihat keadaannya yang kusut kusut

"Huh..." Daun menutup mata sambil menahan rasa nyeri yang belum hilang, Kesadarannya mulai menghilang merasakan kepalanya pusing dan wajahnya memerah

"Aku ingin mati saja..." Bisiknya pelan sambil mengalirkan air matanya di pipinya "Ngapain aku hidup lagi semenjak hancur hidu-"

"DAUN!"

Sebuah cahaya putih yang mungkin dari senter, Dan suara yang ia kenali sambil ia tersenyum kecil dan menangis bercampur aduk rasanya

"DA-" Teriakan Cahaya berhenti jika melihat ada orang tersandar di rak buku dengan keadaan hancur, Matanya membulat jika ia mengarahkan senter itu ke orang yang bersandar itu

Sambil Daun tersenyum jika Saudaranya menemukan dia di perpustakaan, Dengan terakhir ia kehilangan kesadaran jika Cahaya memanggil namanya

Tbc

Behind Secret [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang