Daun menghempaskan tubuhnya di Kasur, Matanya melihat dinding langit yang bercat warna hijau muda
Warna kesukaannya
Matanya sambil menutup sambil menghembuskan nafas perlahan ia masih belum percaya semua ini
Kakaknya ada di Sekolah dia
Rasa rindu yang lama telah muncul, Ia ingin sekali memeluk Kakaknya dan mengeluarkan kata kata rindu tapi ia tersadar dirinya seorang Gadis yang terkena bully
Air mata yang ingin keluar tapi tertahan terus, Seharusnya Ia seorang Lelaki bukan Gadis bergini
Sambil kepalanya mengarah arah kanan dan tangannya meraih foto kecil yang di letak dimeja, Ia hanya tersenyum melihat keluarganya sendiri
7 Lelaki disana dengan wajahnya semuanya mirip dan dia salah satunya ada disana dengan memasang wajah polos, Dulu dirinya yang sering tersenyum polos sekarang senyumannya tidak pernah lagi ada
Dirinya dan dulu punya rumah hangat dan ada saudara saudaranya, sekarang rumah yang hanya ditinggal dia dan kesepian
Tapi ia sudah terbiasa hidup ini setelah 3 tahun
Ia bangkit dari kasur berjalan mendekati cermin kecil ia tidak terlalu suka berkaca, Melihat dirinya menjadi seorang Gadis
Rambut yang panjang berwarna coklat tua serta sedikit garis warna putih di poninya, Poni yang hampir menutupi satu matanya, Bibir tipis, hidung mancung, serta matanya yang bulat dan bola mata berwarna coklat
Tangannya sambil menyentuh poni lalu mengangkat keatas melihat jika banyak bekas luka jahitan disana kemungkinan permanent
Ia sambil mengangkat baju seragamnya sebagian terlihat ada bekas luka jahitan sebagian terkena kayu atau kaca yang pecah, Luka itu dibuat oleh Lelaki yang sering membullynya,
Apa ia sempurna?
Tidak...
Hidupnya sudah berada di kegelapan bukan seperti dulu lagi, Ia harus melanjutkan hidupnya seorang tanpa saudara berada disampingnya
Dirinya telah menjadi Gadis karena kecelakaan menolong seorang Wanita, Kecelakaan itu terjadi dan saat ia di rumah sakit dirinya telah menjadi Gadis
Ia mengingat jika Saudaranya itu datang mencemaskan dirinya yang bersembunyi di lemari, Ia bisa mendengar kata kata cemas dari kakaknya dan saudaranya yang kelihatan ingin menangis
Keributan di Sekolah dulu, Karena Dirinya menghilang akibat kecelakaan
Ia berpikir jika ia pindah sekolah maka ia tidak akan melihat saudaranya lagi karena saudaranya semua sekolah di MythicalGalaxy, Sepertinya Tuhan memberi Daun kesempatan dengan Saudara yang satunya pindah kesekolahnya
Berharap jika ia bisa tersenyum masa depannya dengan kehadiran Cahaya
Suara ketukan pintu membuat Daun yang lagi berkaca sambil melamun terbuyar, Mendengar ketukan itu membuat ia keluar dari kamar jika ada orang datang
"Permisi ada orang"
"Sekejap" Ia melihat dirinya jika masih memakai seragam tidak mungkin ia harus mandi bisa bisa orang itu kesal menunggunya dan pergi, Ia membuka pintu sambil membulatkan matanya
"Cahaya?" Ucapnya tidak percaya tiba tiba Saudaranya muncul, Lelaki itu juga ikut membulatkan matanya juga memanggil namanya
"Ternyata kau tempat tinggalnya dekat dengan rumahku" Cahaya sambil tertawa kecil "Aku tadi pikir rumah ini yang dijual sudah ada penghuni, Malahan kamu rupanya"
"Hehe iya..." Jawab Daun pelan "Ada apa datang kemari?" Ia melihat jika langit sudah sore menjelang malam, Terasa dirinya memunculkan pertanyaan konyol jika Cahaya hanya ingin berkeliling sekitar jalan ini
Ia tau kebiasaan Cahaya jika setiap penelitian Cahaya gagal pasti ia akan keluar berkeliling
"Hanya ingin berkeliling saja"
"Apa ingin kedalam?" Tawar Daun
Cahaya mengangguk sambil Daun mempersilahkan masuk Saudaranya yang belum tau siapa dirinya masuk kedalam, Ia bersyukur jika didalam ruangan tamu tidak ada foto dirinya saat masi Lelaki itu
Hanya punya foto waktu ia berkumpul bersama Saudaranya di kamar
Cahaya duduk di sofa sambil melihat sekitar jika terasa sangat sepi, Lelaki itu mengerutkan dahinya bingung pertanyaan yang muncul dari kepalanya saat ia menginjak Rumah Gadis ini
"Kau tinggal sendirian Daun?"
"Iya" Ruang tamu dan Dapur sangat dekat, Daun membeli rumah kecil saja untuk dirinya bertahan hidup sambil ia mengeluarkan buah yang ada di kulkas
"Orang tuamu mana? Belum pulang kerja?"
"Mereka lagi di luar kota" Sambil Daun membelah jeruk itu menjadi dua sambil ia melakukan minuman dengan kedua tangannya yang bekerja "Apa kamu frutansi hingga ingin keluar berkeliling?" Ia harus menutupi dirinya yang polos, Jika tidak sama saja tidak ada beda dirinya dulu dengan sekarang
"Kok tau"
"Aku sedikit merasakan, Kau lagi keadaan tidak tarlalu enak" Daun membuang kupasan jeruk itu ke tong sampah sambil ia menuangkan minuman itu ke gelas bersih sambil menambahkan pipet
Cahaya tersenyum lalu menghembuskan nafasnya pelan "Aku ini paling suka meneliti sesuatu, Atau buat sesuatu gitu" jawabnya pelan namun sedikit nada sedih, Daun dapat mendengarkannya "Tapi terasa akhir akhir ini aku sering gagal membuat, Diriku sedikit kacau"
Daun menurunkan matanya ke minuman jeruk yang ia buat, Ia kepikiran jika Cahaya sedikit kacau mungkin karena dirinya hilang
"Mungkin akan sedikit konyol jika aku seorang suka meneliti, Tapi para orang bilang aku seperti seorang artis menyanyi atau orang orang korea gitu" Cahaya melihat jika Daun datang dengan tangannya ada segelas minuman
"Aku rasa tidak ada konyol jika kau suka meneliti, Ini bukan hak mereka" Daun memberikan segelas jeruk membuat Cahaya menerimanya dan meminum pelan "Mereka hanya melihat dari penampiln aja bukan dari hati orang"
"True... Aku sedikit heran jika terasa nyaman jika aku membagikan cerita padamu" diam Daun
"Eh- ehe he he" Tawa Daun sedikit kaku melihat Cahaya meminum jeruk itu hingga habis, Ia harus mengalihkan perkataan Cahaya ini
"Kamu baru sekolah di LegenDawn?"
Cahaya mengangguk "Baru pertama kali aku masuk sekolah, Belum tau sekolahnya gimana"
"Mau besok aku mengajakmu berkeliling sekolah?"
Cahaya mengangguk "Aku belum terbiasa berkomunikasi dengan murid baru"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind Secret [√]
Fantasy"Memperkenalkan saya Cahaya" Mereka berdua yang mengenal secara tidak langsung di depan Perpustakaan, Daun hanya bisa tersenyum pahit jika... Kenapa Saudaranya bisa pindah kesini?! ~~~ Art by me Karakter by Monsta