"Lohh ini dimana....?!" Minho pertama kali bersua. Pandangannya terus melirik kesana kemari namun yang ia lihat hanyalah ladang luas dengan rumput liar yang tinggi menghalangi jalan.
"Escape room kan ruangan...? Kenapa kita bisa ada disini..?" Seungmin ikut bertanya.
"Kan gue udah bilang, gausah nanya-nanya kita ada dimana. Percuma...! Orang kita gak tau ada dimana, siapa juga yang mau jawab" jeongin menimpali dengan nada ketusnya. Hal itu membuat seungmin mencibir kesal.
"Yaudahsih jangan emosian gitu...! Lagi pula juga minho ama seungmin nanya kan bukan ke elo doang. Balik kandang sono, dasar anak ayam...!" changbin berdecih kesal sembari mengalihkan pandangannya.
"Ssttt....! Udah ngapasi jan pada berantem ahh....!" Woojin melerai.
Sejenak mereka semua terdiam diladang rumput liar sambil sesekali melirik kanan dan kiri mencari petunjuk lain agar keluar dari sini. Namun tak ada apapun yang dapat mereka temukan. Hanya rumput liar tinggi yang mereka lihat.
"Kalian tuh sebenernya sadar gak sih...?" Hyunjin mulai memecah keheningan. Sementara atensi mereka mulai mengarah pada hyunjin yang menampilkan raut wajah khawatirnya. Terkecuali jeongin yang masih melirikan matanya kekanan dan kekiri mencari jalan keluar.
"Sadar kenapa...?" Chan bertanya ragu.
"Yang menang cuman satu orang kan...? Itu artinya cuman ada satu diantara kita bersembilan. Dan disetiap kita lanjut ke babak selanjutnya, pasti bakalan ada rintangan dan kita harus jawab teka-tekinya. Kalau kita gak bisa, ada yang bakalan terjadi. Apa mungkin satu persatu dari kita bakalan...
"STOPP...! Gue gamau lo lanjutin omongan lo, dari pada ngebuang waktu mending kita terus jalan nyari jalan keluar" woojin memotong ucapan hyunjin.
"Tapi gimana kalo misalkan pikiran hyunjin ada benernya...?" jisung berucap.
"Yamakanya jangan dipikirin...! Gitu ajah ko repot" changbin menjawab sambil berjalan lebih dulu yang diikuti woojin dibelangannya.
"Ya lo kan beda sama hyunjin, hyunjin mikir karna dia punya otak. Kagak kaya lo kagak punya otak, jadi mana bisa mikir..." jeongin berteriak sedikit kencang agar bisa didengar changbin. Namun changbin tampak tak perduli sambil menggedikan bahunya, di sisi lain felix dan jisung tertawa kecil karna ucapan jeongin.
"Gue kan cuman berfirasat..." hyunjin berdecih kesal. Rasanya ingin sekali menampar changbin yang mulutnya semakin lama semakin tajam itu.
"Ssttt...! No ribut-ribut ah, wess tak pusing palaku denger ocehan kalian" ucap felix sambil memegangi perutnya.
"Pusing di sini lix, kalo lo naro tangan lo diperut bukan pusing namanya" seungmin menggulirkan matanya malas.
"Gue tuh sebenernya laper, tapi gak ada makanan" keluhnya yang berakhir diabaikan oleh yang lain dan memilih ikut terus berjalan.
"Kan-kan... ini yang namanya setia kawan?" Racaunya.
Mereka pun kembali berjalan dengan rasa takut yang mulai terasa, mereka tak melihat apapun selain rumput-rumput liar yang menghalangi jalan. Sampai salah satu diantara mereka yang mulai merasakan keanehan yang terjadi. Lama kelamaan terasa semakin panas dan panas.
Jisung merasakannya. Sementara yang lain nampak berjalan biasa seolah tak terjadi apapun. Keringat mulai keluar dari pori-pori kulitnya membuat tubuhnya merasakan hawa panas yang perlahan membakar. Jisung tak tahan, sedari tadi ia bungkam dan membiarkan tubuhnya yang kepanasan, karna melihat teman-temannya yang terlihat kebingungan, takut dan emosi. Jisung tak ingin menambah masalah tadinya, tapi lama kelamaan jisung tak kuat. Rasanya benar-benar panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Escape Room- StrayKids ✔
Mystery / ThrillerRotate your brain then follow the rules that are in the start and game. Welcome to Escape Room~~ -STRAY KIDS- ⚠ Bahasa Semi Baku / Non Baku ⚠ Misteri/Thriller ⚠ Beberapa Part mengandung kekerasan ⚠ Brothership ⚠ mengajak pembaca untuk berfikir da...