Tak dapat dipungkiri kejadian demi kejadian yang merenggut nyawa diantara mereka sungguh diluar nalar. Antara penyesalan yang tak berujung dan runtukan hati terus membuncah layaknya gelombang tsunami yang membabat habis daratan dan menyisakan puing-puing hancur tak berbentuk. Kesedihan tiada tara tak luput hilang dari netra mereka yang terus menitikan butiran beningnya yang hanya meninggalkan segumpal penyesalan.
Kata orang, penyesalan memang selalu datang diakhir skenario agar kita belajar dari kesalahan itu. Namun, dalam situasi ini apa yang harus mereka pelajari? sementara mereka tahu jikalau nyawa mereka sudah ada diujung tombak.
Jika ada satu kesempatan untuk memilih, maka baik chan ataupun yang lain ingin segera keluar dari tempat ini dan lebih belajar untuk selalu berfikir dalam mengambil tindakan. Bagaimanapun seharusnya kehidupan mereka yang hanya sebatas belajar, bermain layaknya murid biasa pada umumnya. Bukan terperangkap dalam situasi yang mana nyawa adalah bahan pertaruhan antara hidup dan mati. Mungkin opsi kedua lebih kuat ketimbang opsi pertama yang mana masih menjadi tanda tanya besar atau bahkan kutipan seru yang memang sudah mutlak lantaran perjalanan yang ada disini.
Chan mengusap pelan punggung woojin yang masih setia menangis tak guna, ya memang tak berguna. Air matanya akan terbuang sia-sia nyatanya. "Udah-udah jangan nangis melulu, lo jelek" ledek chan berusaha mencairkan suasana meski nyatanya ia juga merasakan hal yang sama.
"Ya emang gue jelek, udah macem gembel" balasnya, yang membuat ekspetasi chan runtuh seketika. Difikir teman seperline nya itu akan membalas guyonannya, nyatanya tidak. Ketimbang membalas, chan hanya bernafas gusar merasa tak nyaman atas candaannya itu.
"Pasrah ajah kali ya? Yang dibilang felix mungkin ada benernya. Toh yang menang cuman satu orang" woojin menatap langit-langit ruangan yang hanya gelap dan hitam lalu mengalihkan pandangannya pada teman-temannya. Gusaran nafas chan yang terdengar, satu tangan yang bertengger di punggunyapun kini ia tarik kembali. Menimbulkan afeksi tak nyaman setelah lengan itu tak lagi ada dipundaknya.
"Gue gak mau mati!" tungkas changbin keras kepala, kerutan pada dahi mereka terlihat kala changbin berdiri dengan susah payah akibat luka di kakinya.
"Tapi selow, gue gak ada pemikiran licik kaya felix kok" koreksi changbin ketika layangan tatapan itu seolah mencurigai dirinya. Seolah ia akan egois dan memilih jalan yang sama seperti yang felix pikirkan sebelumnya.
"Kasian felix, dia sebenernya gak jahat" seungmin menundukan pandangannya.
"Tau, manusia emang susah buat ditebak. Seindah apapun sifatnya pasti ada kebusukan yang terpendam. Mungkin felix begitu, lagi pula kita cuman teman biasa disekolah kan? Jadilah felix berfikir untuk menyingkirkan kita" jelas hyunjin yang membenarkan letak kain dilukanya. Hal itu cukup membuat seungmin yang memperhatikan mengusap lengannya lantaran bulu kuduknya yang berdiri tegak melihat luka hyunjin. Merinding...
"Sakit ya?" Bisik seungmin pada hyunjin.
"Udah tau jawabannya ngapain nanya?" Balas hyunjin melengoskan wajahnya. Seungmin hanya mengangguk-anggukan kepala mengerti merasa tak terusik dengan jawaban sekaligus pertanyaan yang dilontarkan hyunjin. Mungkin hyunjin sebal padanya lantaran ia sudah tahu jawabannya tapi masih bertanya.
"Gue gak tau harus ngapain sekarang selain nafas" desah woojin menyandarkan tubuhnya pada tembok ruangan.
"Ralat, lo juga lagi ngomong sama ngedip hyung" koreksi jeongin tak perduli. Matanya masih terpejam sejak tadi berusaha mengalihkan rasa perih ditangan kirinya. Sumpah serapah juga tak luput dari batinnya mengingat felix melukainya tadi, meskipun begitu ia lebih merasa kasihan atau sedih. Mungkin? Bagaimanapun felix juga temannya. Hanya sekedar tak menyangka, felix yang ia kenal mempunyai jiwa humor yang tinggi juga dikenal memiliki perasaan yang paling lembut diantara mereka melakukan hal diluar nalarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Escape Room- StrayKids ✔
Mystery / ThrillerRotate your brain then follow the rules that are in the start and game. Welcome to Escape Room~~ -STRAY KIDS- ⚠ Bahasa Semi Baku / Non Baku ⚠ Misteri/Thriller ⚠ Beberapa Part mengandung kekerasan ⚠ Brothership ⚠ mengajak pembaca untuk berfikir da...