Seungmin dan jeongin hanya terdiam menatap hyunjin yang terbaring di balkon reot dalam gubuk tempat mereka bersembunyi. Tak ada perbincangan lepas sejam yang lalu kala mereka mendapati hyunjin ambruk tak sadarkan diri, mereka jelas khawatir. Keadaan hyunjin semakin parah. Luka-luka itu memang mengering namun tak mengurangi sakit yang dirasa, kulitnya bahkan sudah pucat pasi dengan bibir berubah menjadi kelabu, suhu tubuhnya dingin layaknya manusia tak memiliki nyawa. Bersyukur mereka panjatkan karna nafasnya masih berhembus.
"Jeong?" Panggil seungmin yang matanya masih fokus menatap hyunjin.
"Kenapa?" Jeongin menjawab.
"Coba deh periksa badannya hyunjin, nanti kalo ada gigitan si zombi gimana? Masalahnya mukanya udah pucet banget gila, badannya juga dingin" khawatir seungmin.
Awalnya jeongin mengerutkan dahinya bingung, menurutnya, hyunjin hanya kehabisan tenaga dan lukanya juga menimbulkan efek samping pada kondisi tubuh. Bukan karna ada zombi yang sudah menyalurkan virus, namun melihat ekspresi seungmin yang kelewat tegang membuat jeongin urung diri untuk membantah seperti biasanya. Demi menenangkan seungmin yang terlihat gelisah tak karuan antara takut dan khawatir, jeongin mengangguk pelan. Lantas setiap inci kulit hyunjin yang tak berbalut kain ia teliti baik-baik. Sepucuk senyum tergurat ia layangkan pada seungmin. "Aman ko hyung" lapornya dan seungmin menghela nafas lega lalu ia terdiam cukup lama.
"Kira-kira chan hyung kemana ya jeong?" Seungmin kembali memecah keheningan, mengajukan pertanyaan yang sejak tadi juga melanda. Dilihat jeongin menggulirkan mata padanya, hembusan nafas lelah lalu ia menggendikan bahu sebagai respon jawaban.
"Firasat gue dia udah lose" tutur seungmin lebih lemah.
"Mungkin...." jawab jeongin singkat seakan setuju dengan pendapat seungmin padanya. Tak ingin ambil pusing sebenarnya,
Tak lama setelahnya, Hyunjin perlahan menunjukan reaksinya dengan tubuh yang bergetar hebat. Disela-sela reaksinya menimbulkan suara gemeretak gigi kedinginan. Panik melanda, seungmin bahkan sudah membuka baju dan menjadikannya selimut untuk membekap lengan hyunjin, begitupun dengan jeongin.
"Yakin jeong gak ada luka gigitan kan?" Seungmin berkata panik.
"Nggak hyung, adanya luka gara-gara diruangan waktu itu" jawabnya dan jeongin pun yakin, tak ada luka gigitan atau cakaran makhluk menjijikan itu di tubuh hyunjin. Entah ada apa sebenarnya, ia merasa ada sesuatu yang aneh. Putaran kejadian jisung yang kepanasan tempo lalu membuat ia jauh lebih panik. Takut-takut hyunjin mengalami hal serupa seperti apa yang jisung alami. Meski berbeda kejadian, namun tetap saja panas ditubuh jisung tak jelas asal usulnya. Sama seperti yang di alami hyunjin sekarang.
"Nggak-nggak. Ini nggak boleh...!" Gumamnya tanpa sadar menggelengkan kepalanya.
"Apanya yang gak boleh?" Seungmin yang jelas mendengar gumaman jeongin lantas bertanya. Ditengah kepanikannya ia sempat-sempat mengerutkan dahinya.
"Ahh... Nggak, gapapa" jawabnya ragu. Jika ia memberikan asumsinya jelas akan membuat seungmin lebih khawatir. Lebih baik ia simpan dulu asumsinya dengan harapan dugaannya tak sesuai.
"Hyunjin, lo sebenernya kenapa sih...?" Risau seungmin. Guratan khawatir terlihat jelas di air mukanya, begitupun dengan jeongin yang diam-diam menyimpan ribuan kepanikan lebih dalam berusaha menyapu bagian-bagian yang mengganggu.
"Badannya dingin banget!" Jeongin berseru. Saat tangannya memegang dua kaki hyunjin yang penuh luka. Kaki hyunjinpun sama bergetar kaku.
"Sebenernya kenapa si yaampun. Hyunjin?!" Tangis seungmin pecah kemudian, tak tahu apa yang harus ia lakukan selain membekap tubuh hyunjin dengan kain tipis bajunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Escape Room- StrayKids ✔
Mystery / ThrillerRotate your brain then follow the rules that are in the start and game. Welcome to Escape Room~~ -STRAY KIDS- ⚠ Bahasa Semi Baku / Non Baku ⚠ Misteri/Thriller ⚠ Beberapa Part mengandung kekerasan ⚠ Brothership ⚠ mengajak pembaca untuk berfikir da...