-Room 3 : Out Of The Gap

6.3K 1.1K 368
                                    

Mereka tidak berkutik, semuanya terdiam dan duduk menyandarkan tubuhnya pada lantai diruangan sempit tersebut. Setelah kejadian beberapa menit yang lalu membuat nyali mereka hilang sesaat, memori mengerikan itu terus berputar dalam benak mereka dan menghantui mereka.

Jisung dan minho, teman sekaligus sahabat mereka sudah tak lagi ada disamping mereka. Jelas rasa kehilangan lebih mendominasi meski rasa takut akan kehilangan nyawa masing-masing juga dirasakan oleh mereka.

"Pelik mau pulang...." felix tiba-tiba bersua setelah dirinya menangis paling kencang. Ia benar-benar takut dan ingin kembali pulang ke kampung halaman rasanya (Australia)

"Gue juga mau pulang..." woojin menyahut.

"Huuu tau begitu, gue sekolahnya di ostrali ajah...." cakap felix kembali.

"Ya teros elo ngapain ke korsel segala...!" Changbin melirik sinis.

"Niatnya mau jadi boyband, pass audisi baru mau nyanyi ehh udah di usir, dilemparin sendal pula. Yaudah sekolah ajah lahh.... dari pada balik ke autrali buang-buang uang. Ongkosnyakan mahal" jelasnya. Sekilas membuat suasana nampak lenggang hingga seungmin tertawa kecil akan cerita singkat felix. Sedikit menyedihkan... sedangkan yang lain tampak tak memperdulikan cerita felix.

"Kita gak boleh ada disini, kita harus keluar...!" Hyunjin bangkit dari acara duduknya mencari jalan keluar diruangan sempit tak berpintu tersebut. Kemudian ia meraba-raba dinding yang mungkin barang kali pintu diruangan ini menyamarkan diri layaknya bunglon.

"Ngapain lo...?!" Changbin menatap hyunjin yang sedang meraba-raba dinding.

"Ngegrepein dinding bang..." hyunjin menjawab asal.

"Bego di pelihara..." gumam jeongin menatap hyunjin aneh.

Bughh...

"Adduh, tolol. Sakit tau gak....?!" Erang hyunjin sambil mengusap kepalanya yang tertimpuk sepatu oleh oknum berpakaian hitam yang sudah robek dan compang camping.

"Justru karna sakit gue nimpuk elo pake ginian. Biar sadar dari kegoblokan..." jawab changbin santai.

"Kaya lo pinter aja" decak hyunjin malas.

"Lo bikin ulah mulu hyung, gak cape apa...? Pusing gue liatnya..." seungmin yang sedari tadi diam berkomentar.

"Ya gausah diliat, gitu ae repot..." jawabnya.

"Gue punya mata...!"

"Tinggal copot, gampang kan...?"  Changbin mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Anjir, lo kira matanya seungmin mata boneka..." ucap woojin.

"Adduhh kalian tuh mulutnya bisa gak sih diem gitu hah...?! Gue puyeng tau gak dengernya....!!" Chan juga yang sedari tadi diam murung karna menyesal telah mengajak delapan temamnya masuk kedalam gedung merasa bersalah. Apalagi setelah jisung dan minho yang menjadi korban dalam permainan tak masuk akal ini. Rasanya ingin menangis saja dia sekarang.

"Hyung, lo nangis...?" Jeongin yang paling peka. Matanya menangkap bola mata chan yang berair.

Gak aneh, mereka semua memang sempat menangis tadi saat minho juga ikut menjadi korban. Tapi karna chan yang hanya diam tak bicara membuat mereka fikir chan satu-satunya orang yang tak menangis, nyatanya pemimpin mereka ini sedang rapuh dalam diam.

"Maafin gue ya..." chan berucap begitu tiba-tiba.

"Maaf apaan...? Belom lebaran juga, gak punya duit gue bakal bagi-bagi THR" woojin menyahut.

"Bukan itu bodoh" ucapnya.

"Kan gue yang pertama kali ngajak kalian masuk ke dalem gedung ini, jadi gue salah besar... gue, gue minta maaf" ucapnya menyesal dan kembali menangis.

The Escape Room- StrayKids ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang