❄11. Maid

2.5K 307 23
                                    

“Lama lo bertiga, cepet bawain tas gue,”

Somi, Nancy, dan Siyeon sedang bersama Ryujin sekarang. Karena permintaan Yeji dan Ryujin tadi, mereka bertiga benar-benar diperpudak oleh Ryujin.

“Nama lo siapa? Beliin gue jus jeruk cepet, gue haus,”

“Lo juga, gak tau gue nama lo siapa. Anterin gue pulang ke rumah pake mobil lo.”

“Cepetan dikit bisa nggak?”

“Enak aja, pake duit lo lah bayarnya, gue mau hemat duit,”

“Woi! Ngeluarin mobil aja lama banget, cepetan kenapa?”

Somi yang sudah muak mendengar ocehan Ryujin pun mulai mendengus sebal. “Sabar anjir, susah ini. Lo dari tadi ngoceh terus, udah san-”

“Oh, mau gue aduin lo ke pak Jb? oke gue laporin.” ucap Ryujin sudah berancang-ancang ingin mengambil handphonenya dari saku.

“Eh jangan dong! Yaudah ayok cepet naik ke mobil gue.” sela Somi, meskipun itu terpaksa.

Ryujin sangat senang bisa memperbudak mereka bertiga, kan kalau begini Ryujin bisa hemat uang dan hemat tenaga. Berbeda dengan mereka bertiga yang terus-terusan mendengus tidak jelas, salah satu dari mereka juga tidak dibolehkan pulang oleh Ryujin kalau tidak mengantarkan gadis itu pulang dulu.

Klek!

“Silahkan turun nyonya cantik, udah sampe nih hehehe,” ucap Somi membuka pintu mobilnya kasar supaya Ryujin bisa cepat-cepat keluar dari sana.

“Udah 'kan? Kalau gitu gue sama temen-temen gue pulang dulu ya?”

“Hm. Sana pergi, besok jangan lupa jemput gue,” ucap Ryujin datar.

“Tapi-”

“Kalau enggak jemput, gue lapor ke pak Jb. Mau?”

“Udah lah Som, biarin aja dia. Yang penting ayok kita pulang selarang, eneg gue liat muka dia lama-lama.” ujar Nancy yang mulai kesal.

Somi dan kedua temannya hanya bisa mengangguk pasrah. Dari pada Ryujin malah melapor ke pak Jaebum dan hukumannya ditambah menjadi lebih berat bagaimana? Kan repot.

“Iya nyonya c-a-n-t-i-k. Tunggu kita di sini ya besok pagi. Oke?” ucap Somi sambil menekankan kata cantik di tengah kalimat.

Setelah mengucapkan kalimat itu, Somi dan kedua temannya langsung pergi dari rumah Ryujin. Sungguh, mereka bertiga sudah tidak tahan, baru juga hari pertama, bagaimana hari-hari berikutnya? Satu bulan? Gila. tidak pernah terbayang hidup mereka akan dibuat seperti ini selama sebulan oleh Ryujin.

“Gue tuh nggak habis pikir lagi ya sama si Ryujin, bisa-bisanya dia mainin kita seenaknya.” ucap Nancy yang masih kesal.

“Ini juga gara-gara Yeji, Nan. Kalau dia nggak ngelapor pasti nggak akan jadi kayak gini.”

“Bener juga sih, kita harus kasih Yeji pelajaran. Awas aja dia.”

“Terus besok gimana dong, Som? Kita jemput Ryujin gitu?”

“Gue punya ide! Gimana kalau besok kita jemputnya agak siangan aja pas udah jam 7? kalau gitu 'kan pasti dia ikutan terlambat sama dihukum bareng kita. Iya 'kan?” ujar Siyeon memberi ide.

“Iya sih, kita jemput dia agak siangan aja. Tapi kayaknya dia bakal berangkat sendiri deh Yeon, dia 'kan biasanya berangkat pagi? Gak mungkin dia mau nungguin kita sampe siang.” ucap Somi.

“Bener juga lo Som, yaudah deh sesuai rencana aja.”








































Icy Girl ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang