Daily 10 (END)

14.8K 1.7K 579
                                    

Attention please! Kalau suka boleh vote, comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Harusnya sehari setelah natal Jaemin masih bisa merasakan bahagia, tapi tidak dengan natal tahun ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harusnya sehari setelah natal Jaemin masih bisa merasakan bahagia, tapi tidak dengan natal tahun ini.

–Jeno

Dalam keadaan kritis, bahkan sekarang ia koma. Jaemin sangat sedih melihatnya, jaemin mengerti yang Jeno rasakan ketika ia berkata semangatnya hilang bersama dengan orang yang menjadi semangatnya hilang.

Jaemin kehilangan semangatnya, jaemin menangis di hadapan orang lain kali ini. Bisanya ia hanya menapakan air matanya pada perawat ataupun Dokter, bahkan di depan orang tuanya pun Jarang.

" ayo kita pergi bersama" Ucap Jaemin lirih.

" Jaem, kau harus kembali ke kamarmu" Ucap kun, Jaemin menghapus airmatanya dan kembali ke kamarnya.

Jaemin beranjak dari duduknya menuju kamar mandi. Ia berdiri di depan wastafel, melihat wajahnya yang pucat. Jaemin membilas wajahnya dengan air.

" Kau buruk Jaem, pejuang –CF" Jaemin terbatuk-batuk.

" Uhuk.. Uhukk.. UHUKK" batuk terakhir bersamaan dengan darah yang keluar dari mulutnya, tidak sedikit darah yang keluar. Satu tangan penuh dengan darah.

Jaemin lekas mencuci tanganya dan membasuh mulutnya. Ia segera keluar dari kamar mandi. Batuknya tidak berheti bahkan semakin intens, Jaemin merasakan sesak yang hebat di dadanya. Ia segera memencet tombol darurat yang berada di kasurnya.

" Uhuk.. Uhuk..." darah itu kembali keluar.

Para perawat dan dokter langsung masuk kedalam ruangan Jaemin, mereka segera memeriksa Jaemin dan memasangkan alat pernafasan.

" Jaem, kau bisa dengar aku? Jaem?" Ucap dokter Taeyong yang memeriksa keadaan Jaemin, Jaemin menangguk lemah. Nafasnya berat, dadanya kembang kempis dengan berat.

Kedua Orang tua Jaemin datang dan langsung mendekati Jaemin. Jaemin tersenyum dibalik masker oksigenya.

" Kenapa Jaem? " Ucap winwin sembari memeluk Jaemin dan menangis.

" Biar-kan a-ku me-ngalah, ji-sung pu-nya ke-sempa-tan le-bih" ucap Jaemin terbata.

" mama, ingin kau sembuh Jaem hiks.." Jaemin tersenyum, mengusap tangan winwin.

" a-ku a-kan sem-buh, da-n be-bas da-ri se-mu-a ini ma-ma" dokter taeyong mengusap pundak winwin.

"Aku tau ini berat, bila di lihat dari perkembangan Jaemin.. Tubuh Jaemin menolak obat-obatan yang selama ini kami berikan" Jaemin tersenyum tipis.

" maafkan mama sayang" Jaemin menggeleng. Ia kembali mengengam tangan Winwin dan Yuta–Ayahnya.

" ma-ma, tou-san.. jae-min ti-tip Ji-sung ya, i-ni ha-diah na-tal da-ri tu-han un-tuk jae-min.. Sa-rang-hae" perlahan namun pasti, Jaemin menutup matanya dan menghembuskan nafas terakhirnya.

The J -Daily [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang