CK- 15

845 123 115
                                    

"Mommy~~"

Mina menoleh ke arah pintu masuk. Beberapa saat kemudian, bocah cantik kesayangannya masuk bersama sang suami.

"Hallo, sayang.."

"Bagaimana keadaan Mommy?" tanya Tifanny sambil berusaha naik ke kursi yang ada disamping ranjang. Minhyun segera membantunya dan memastikan posisi duduk anaknya tampak nyaman.

"Mommy baik-baik saja, sayang" jawab Mina dengan bibir pucatnya berusaha tersenyum.

"Kalau begitu, bukankah Mommy sudah diizinkan pulang? Kenapa dokter tidak membiarkan Mommy pulang?" tanya Tifanny. Jari-jari mungilnya meraih jari lentik ibunya dan menggenggamnya erat.

"Masih ada yang harus di periksa Dokter. Sabar ya sayang, Mommy janji akan pulang secepatnya" jawab Mina, sambil mencium puncak hidung putrinya sekilas.

Tifanny mengangguk sambil tersenyum.

"Kalau Mommy sudah diizinkan pulang, apakah kita akan pergi ke taman bermain?"

Mina mengangguk, mengiyakan pertanyaan sang putri.

Melihat anggukan ibunya, Tifanny menjadi semangat.

"Wuah wuah.. Bersama Daddy, iya kan Mommy?"

"Iya sayang.."

Mina melirik Minhyun yang ada dibelakang Tifanny, suaminya tampak tersenyum lembut sambil mengelus rambut Tifanny.

"Wuah! Pasti sangat menyenangkan!" Tifanny tenggelam dalam pemikirannya yang menggambarkan dirinya bersama kedua orang tua pergi ke taman bermain. Mencoba berbagai wahana, membeli permen kapas yang manis, lalu ia berada dalam gendungan pundak sang ayah.

Ah membayangkannya saja sudah membuat bocah cantik itu bahagia.

"Hm? Siapa yang mengikat rambutmu sayang?"

"Oh? Ini diikat oleh Paman Gembil!" jawab Tifanny.

Mina langsung melirik kembali ke arah Minhyun yang tampak santai saja.

"Oppa, apa dia tinggal di rumah kita?"

"aku hanya ingin dia membantuku mengurus Tifanny" jawab Minhyun. "Percayalah, Jaehwan itu lelaki yang baik. Jangan berpikiran buruk lagi tentang dia" lanjut Minhyun saat melihat Mina seakan ingin membantah ucapannya.

"Bukankah ada jasa babysitter? Kenapa harus dia?"

"aku tidak percaya dengan jasa seperti itu. Sudah banyak kasus penganiayaan anak oleh jasa babysitter" jawab Minhyun.

Ia beranjak ke samping ranjang Mina, lalu merapikan poni istrinya itu.

"Fokuslah pada pengobatanmu dan keluar dari sini. Ayo kita wujudkan keinginan putri kita.." bisik Minhyun diakhir kalimatnya lalu mencium dahi istrinya.

Mina menatap nanar pada suaminya.

"Kau sendiri tau bahwa aku tidak bisa sem-"

"Ssst... Jangan ucapkan itu, berharaplah keadaanmu kembali membaik"

"Oppa.. Aku.."

Mina merasakan kerongkongannya tercekat. Mendadak saja air mata mengalir di pipinya.

"Mommy kenapa? Kenapa menangis? Apa sakit sekali?" tanya Tifanny yang melihat air mata di pipi ibunya.

"Mommy tidak menangis sayang. Mata Mommy dimasuki debu, jadi terasa perih" jawab Mina sambil memaksakan senyumnya dan tangan cepat-cepat menghapus air matanya.

"Benarkah? Kenapa masih ada debu? Apa tidak ada yang membersihkan ruangan Mommy?"

Minhyun tersenyum kecil mendengar gumaman pelan putrinya.

Cinta Kedua? {MinHwan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang