Eps11

1.2K 275 46
                                    


Happy Reading 😇

.

.

.

Play video di atas👆biar apa ? Biar enak aja pas bacanya😂lagunya pas buat part ini keknya hhe

.

Seharusnya Kyungsoo senang bisa melihat ibu yang di rindukan nya selama satu bulan lebih ini. Tapi, jika timing nya begini. Apa yang mau disenangkan ?

Ibunya terbang ke Paris, untuk membantu persiapan pertunangan nya dengan calon yang tentu saja bukan pilihannya.

Selang dua hari dimana Kyungsoo memutuskan menyetujui pinangan dari MinHo. Secepat itu pula, keluarga Lee mempersiapkan pertunangan di Paris yang akan di gelar besok malam di ballroom hotel Ares.

Awalnya keluarga Lee menginginkan langsung pernikahan saja, tapi Kyungsoo sendiri lebih menginginkan pertunangan lebih dulu. Bukan tanpa alasan ? Ini semua Kyungsoo lakukan semata untuk mengulur waktu.

Siapa tau, ia bisa menemukan uang yang lebih banyak untuk melunasi semua hutang perusahaan ayah nya.

"Sedang apa ?" tanya Airin ibu Kyungsoo seraya mengambil duduk di samping sang anak.

"Duduk-duduk saja, Bu." jawab Kyungsoo sekenanya.

Airin menatap maklum sang anak, ini pasti berat untuk putri bungsunya. Tapi, ia juga tidak tau harus berbuat apa ? Menyangkut keluarga, begitu sulit terpecahkan jalan keluarnya.

"Ada apa, nak ?" tanya Airin lagi, melihat sang anak bersedih. Sedikit melukai perasaan nya juga.

Kyungsoo tidak menjawab, ia beranjak dari duduknya bersimpuh di lantai di hadapan ibunya lalu merebahkan kepalanya di pangkuan sang ibu.

Airin mengelus kepala Kyungsoo "Kau tidak bahagia ?"

Kyungsoo mengangguk "Aku menyukai, lelaki lain Bu." jujurnya.

Airin menghentikan elusan nya sebentar "Siapa lelaki beruntung itu, hemm ?"

"Dia, bernama Chanyeol. Umurnya lebih dewasa dari kyung. Seorang duda dengan anak satu. Tapi kita berbeda" cerita Kyungsoo dengan nada lesu di akhirnya.

"Apa yang berbeda ?"

"Agama, dia kristiani."

"Apa yang salah dengan itu. Jika ia mempunyai perasaan pada mu. Ibu yakin, dia akan mengorbankan apapun."

"Termasuk, keluar dari agamanya ?"

Airin mengangguk "Ya, termasuk itu. Seperti ayah mu dulu."

"Tapi, sekarang semua sudah tidak mungkin." Kyungsoo lesu kembali.

Airin mengelus kepala putrinya "tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, nak."

Kyungsoo mendongak, menatap ibunya yang tengah tersenyum kearahnya "Berdo'a lah meminta petunjuk pada Allah. Tasbihkan harapan mu nak."

❇❇❇❇

Hari ini, seharusnya menjadi jadwal terakhir Jinyoung berjalan-jalan dengan kyungsoo. Bocah mungil itu sudah rapi dengan kemeja navy dan celana jins pendek nya, menunggu sang appa yang tengah sibuk di sebuah toko.

"Appa lama sekali sih." gerutunya yang sudah tidak sabar bertemu dengan Kyungsoo.

Selang beberapa menit, akhirnya appanya keluar juga dari dalam toko menenteng paper bag mungil.

[8] Cinta Setelah Duka [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang