"Jadi, setiap gue pergi ke kantin selalu ada geng anak kelas duabelas itu. Kira-kira lima orang. Diantara mereka ada yang agak bule gitu. Lo kenal kan?" Tanya Ginan dengan harap-harap cemas.Semoga Vania langsung mengerti dengan apa yang dibicarakan oleh Ginan agar Ginan tidak perlu mengulang-ulang ceritanya, karena Ginan tidak suka banyak bicara.
Terima kasih buku bahasa yang Vania pinjamkan tempo hari, berkat buku itu Ginan bisa mengetahui nama Vania.
'Vania Shakira'.
Ginan baru saja memutuskan mengajak Vania berbicara. Dengan basa-basi menanyakan Vania tinggal dimana. Untungnya Vania adalah anak yang terbuka dan gampang berteman.
"Oh mereka. Mereka itu bukan geng, tapi anak-anak olimpiade. Mereka emang suka kumpul-kumpul gitu. Nih ya gue sebutin, disitu ada kak Zafran, dia tuh yang pipinya cubby gemesin. Terus ada kak Bidai, dia orangnya kalem banget. Terus ada kak Windu, dia yang item manis. Ada kak Rosi. Banyak deh pokoknya, terus ada keturunan Kanada juga, yang lo bilang mukanya agak bule, namanya kak Mika. Namanya sih kaya cewek tapi dia gentle abis, dia itu drummernya band sekolah." Tutur Vania.
Vania menyebutkan dengan jelas setiap anak yang termasuk dalam kelompok anak olimpiade itu. Ginan sih lebih suka memanggil mereka geng karena mereka selalu bersama seperti geng dalam drama.
Dari cerita Vania yang panjang lebar itu ada satu hal yang menarik bagi Ginan.
"Kak Mika - anak band - musik - earphone."
"Kak Mika - anak band - musik - earphone."
Empat hal itu terus berputar di otak Ginan. Empat hal itu memiliki hubungan.
"Kak Mika adalah anak band, anak band pasti menyukai musik, musik sering didengar lewat earphone.""Van, yang anak band." Ginan menepuk lengan Vania beberapa kali. Ginan menunjukan wajah berseri seperti menemukan suatu harta karun yang berharga.
"Kak Mika?" Tanya Vania memastikan.
"Iya, dia." Jawab Ginan.
"Lo kanapa, suka yah sama kak Mika?" Pertanyaan menohok dari Vania membuat Ginan terdiam.
Apa motivasi Vania menyanyakan hal aneh itu?
"Tuh lo nggak bisa jawab, suka nih pasti sama kak Mika." Vania memperlihatkan senyum mengejeknya, sementara Ginan langsung mengetuk meja.
"Amit-amit!"
Walaupun Ginan tidak tahu seperti apa wujud seorang Mika yang Vania maksud, tapi Ginan sudah memastikan bahwa dia akan membenci anak itu. Anak kelas duabelas yang membicarakan tokoh marvel, iuhh kekanak-kanakan.
"Sori, gue gak tertarik walau sekeren apapun cowok itu. Siapa tadi namanya??"
"KAK MIKA!" Vania berteriak membuat Ginan langsung menutup telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ginan | Song Yuqi
Fanfiction"Gak baik anak baru gak punya temen, keluar yuk." "Kak, lo gak punya temen perempuan apa, kok gue yang jadi korban sih?" Akhirnya si jantan merah menembus jalanan mengambil alih suasana sore. ©2019 #12 - g-idle (27/12/19) #16 - yireon (07/02/20) #19...