0.5

18 2 0
                                    

Juna sedang duduk santai di sofa rumahnya. Jemarinya sedang mengetik di sebuah laptop berwarna merah maroon sambil sesekali membalas email yang masuk.

"Jun, ada kiriman sketsa hero yang baru coba lo cek" Kata Daniel.

Daniel adalah asisten Juna yang papa Juna janjikan semasa itu. Orang tua Juna dan kakanya sudah pergi ke Australia beberapa hari yang lalu, tepatnya saat Juna sedang malaksanakan UAS. Dan sejak saat itu pula Daniel tinggal di rumah Juna untuk membantunya mengenai perusahaan.

"Oh ok"

Juna beranjak dari tempat duduknya menaruh laptopnya dan beralih ke meja kerjanya.

Juna memeriksa sketsa yang dikirim oleh pegawainya untuk dijadikan hero dalam game.

Perusahaan Juna memproduksi game baik online maupun offline. Tak sedikit dari game yang diluncurkan oleh perusahaan itu menduduki rank paling atas dari semua game. Bisa dibilang perusahaan itu sangat sukses.

"Bajunya kurang sedikit goresan supaya kelihatan nyata kirim dan suruh buat ulang gambar sketsa nya terus kirim ke gue lagi biar gue cek"

Daniel hanya mengangguk dan menulis kekurangan dari sketsa gambarnya.

"Oh iya Niel lo udah atur waktunya buat gue ketemu sma Direktur utama perusahaan JellySoft kan ?" Tanya Juna

"Udah, waktunya besok pukul 13.00 setelah waktu istirahat siang"-Daneil

"Ok, siapin semuanya ya gue butuh kerjasama dengan perusahaan JellySoft"-Juna

"Ah iya"-Daniel

"Terus buat hari ini ada meeting ngga?"-Juna

"Kita udah ngga ada meeting hari ini"-Daniel

"Kalo laporan rank game gimana"-Juna

"Kita masi--" Ucapan Daniel tertahan ketika ponsel Juna berbunyi.

Juna mengangkat telephone itu.

"Hallo ?"

"Iya hallo"

"Jun lo ada waktu ngga ? Temenin gue yokk ke cafe sekalian refreshing habis UAS."

"Ada. Ayo aja gue mah"

"Yodah gue tunggu sekarang ye di cafe biasa"

"Yoi gue otw"

Tuutttt....

Juna beranjak dari kursi kerjanya dan mengambil jaket yang ada di sofa.

"Niel gue pergi dulu ya. Gue minta kalo ada apa apa hubungi gue langsung ya niel" ucap Juna

"Ho'oh sip" kata Daniel sambil mengacungkan jempol tangannya.

Juna segera pergi ke Cafe dan menemui Eric. Iya
Yang tadi telfon itu Eric

😸😸😸

Chan mengambil beberapa dokumen di atas mejanya dan membacanya dengan teliti. Chan terlalu sibuk membaca dokumen dan tidak sadar akan kehadiran felix di sana.

Felix duduk di sofa dan membuka laptop yang iya bawa.

"Bang?"-Felix

"Eh Felix dari kapan lo disini ?"-Chan

"Semenjak lo baca dokumen" ucap Felix dan hanya mendapat anggukan dari Chan.

"Bang gue udah dapet informasi tentang Perusahaan Maroo" ujar felix. Chab yang tadinya sibuk dengan dokumennya langsung menaruhnya dan beranjak duduk di sebelah felix.

Hug MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang