1.3

12 2 0
                                    

Krystal sedang duduk di ranjangnya sambil membereskan apa yang ia bawa. Ya. Krystal sudah diizinkan pulang oleh dokter. Krystal mengalami perkembangan yang cepat sehingga bisa diizinkan pulang.

"Tal. Kok lu boleh pulang si ?" Tanya Kevin.

Seperti yang kalian tahu Krystal tidak sendirian,Krystal ditemani oleh teman temannya alias geng cecunguk. Mereka menemani Krystal dengan senang hati.

Ravn menoyor kepala Kevin pelan. "Goblok tu jangan di piara. Udah syukur Krystal balik lo malah nanyanya kek gitu."

"Lah kenapa ? Gue salah ? Gue kan cuma khawatir Krystal belum sembuh bener."Ucap Kevin memonyong monyong kan bibirnya ke depan.

"Heu. Sini. Gue sentil tu mulut pakek penggaris nya bu jeza." Kata Lisa.

"Yeu. Kasar. Dedeq kan ga mau disakiti :(" Ucapan Kevin barusan membuat seluruh orang bergidik ngeri. Sampai sampai suster yang lewat pun ikut ikutan bergidik karena geli dengan perkataan Kevin.

"Woe. Sans dong. Ga usah sok sok an nunjukin wajah mual mual gitu. Udah jelek nambah jelek tau." Ujar Kevin yang mendapat sambaran bantal dari Krystal.

"Paan si. Lagian lo ngomongnya jiji banget si. Dedeq dedeq an. Iwwwhh."

"Najis. Alay." Kata kevin sambil membuang muka.

"Kaya situnya kaga aja. Up" balas Krystal.

"Situ lebih parah. Ewhh" Kevin memutar bola matanya malas.

Melihat kedua sahabatnya ini bertambah parah Nara ikut menimbrung."Hih. Apaan si. Lo bedua tuh. Alay."

Kesal dengan perilaku teman temannya Kino menghentikan merwka. "Heh. Kalian apaan si. Udah kaya anak kecil aja."

"Biarin." Krystal dan Kevin menjawabnya bersamaan.

"Iihhhh. Kevin. Ko samaan si. DASAR BURIK ! NGIKUT NGIKUT BAE SI LOOO!!!"

"SANS GOBLOK! LO TU BARU SEMBUH ANJIR."

"Ya gue ga mau samaan sama lo BURIK!"

"Dih. Sapa juga yang mau ngomong samaan sama lo. Sorry lah yaw."

"KEVIN. GUE JAIT MULUT LO PAKEK TUSUK SATE BESOK !!"

"Sok aja kalo bisa."

"Beneran ya besok. Sekalian gue tambahin jaitan tu mulut pakek JARUM SUNTIK HIV/AIDS BIAR KAGA NULAR."

"Sialan. Lo kira gue penyakitan HIV/AIDS apa gimana ? Wah parah lo ta. Masa gue dikira penyakitan si huwaaa. Lisa tolongin akuuuu" Kevin terharu lalu meminta tolong Lisa.

"Idih. Cengeng si lu. Digituin aja mewek. Huuu payah." Ujar Elkie.

"Tau nih. Gue bacok juga tu mulut lama lama." Kata Lisa.

"Hua. Kalian Jahat." Kevin langsung melipatkan kedua lengannya di depan dadanya dan memonyongkan bibirnya.

Bugh.

Kevin mendapatkan lemparan bantal dari Krystal yang gemas dengan perilaku sahabatnya yang satu ini.

"Ih. Krystal. Lu mah kayanya benci banget si sama gue. Sebel geh."

"Bodo amat. Wleeee" Krystal menjulurkan lidahnya.

Ceklek.

Pintu terbuka memperlihatkan dua orang pria yang saling menjaga Krystal satu sama lainnya. Pria itu tidak lain dan tidak bukan adalah Juna dan Chan. Mereka memasuki ruangan Krystal dan membawa berkas kesehatan Krystal sekaligus surat keterangan keluar Rumah Sakit.

"Nih. Dek. Lo udah bole pulang." Ucap Chan sambil memberikan berkas kesehatan kepada Krystal. Krystal mengambilnya dan membacanya.

Ravn yang kepo ingin meminjam kertas tersebut. "Tal. Pinjem dong gue mau liat nilai lo berapa."

"Ravn. Goblok. Lu kira ini rapot apa gimana ?!" Ucap Lisa.

"Yeu. Sapa tau Krystal dapet nilai A plus ya biar gue bisa di ajarin gitu loh."

"Bego emang ni anak. Otak lu tuh minus."

"Hihiw. Minus. Aku seneng deh punya otak minus. Nanti kan lama lama bisa jadi plus. Ye kan lisa. Makanya gue harus belajar sama Krystal." Ujar Ravn sambil senyam senyum.

"Sinting. Lama lama malah jadi geger otak nih gue ngomong sama lo ven."

"Bodo amat si. Kan yang geger otak juga lu bukan gue."

"Kan yang ngasih virus elu bukan gue."

"Kan yang ketularan elu bukan gue."

"KAN YANG NYEBARIN ELU SIA."

"YA KAN YANG TERIDENTIFIKASI JUGA ELUU NYING."

"SANTAI WOY. GUA SANTET LU BEDUA."

"Santet aja. Gua santet balik baru tau rasa lo."

"DOSA WOE DOSA. ADA ADIQ KECIL DISINI. NANTI IKUTAN KE SANTET BEGIMANA ?" Ujar kevin

"MENDING SANTET LU SEKALIAN VIN" -Krystal

"ADEQ MASI KECIL TULUL. JANGAN MAEN SANTET ELAH."

"LU YANG TULUL."

"SJSKFBEBKSJEKSKS"

Dan keributan seperti itulah yang tiada akhirnya.

Hug MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang