1.2

13 2 0
                                    

Juna dan Daniel berdiri di depan rumah Krystal. Setelah kebakaran itu Juna langsung pergi lagi ke rumah Krystal. Juna ingin mencari sesuatu yang bisa ia temukan sebagai bukti. Karena Juna yakin kebakaran ini bukan sebab listrik korslet atau gas bocor. Tapi Juna yakin ada dalang di balik semua ini. Lagipula sepintar apapun pelakunya pasti dia meninggalkan jejak baik di sengaja maupun tidak di sengaja. Lagipula Juna merasa orang yang menerornya adalah orang yang sama yang ingin melukai Krystal.

Juna mendekati area rumah Krystal yang sekarang di lingkupi garis polisi diikuti oleh Daniel. Juna mengedarkan pandangannya ke sekitar rumah Krystal. Juna memilih untuk mengelilingi rumah Krystal dan mencari barang bukti.

"Daniel. Nih pake dulu." Juna memberikan sepasang sarung tangan. Ya kalian tahu lah fungsinya untuk apa. Pastinya kalo menemukan barang bukti sidik jari mereka ngga nempel disana. Lanjutlah Daniel dan Juna mencari sesuatu yang mencurigakan.

Saat Juna mengelilingi rumah. Daniel menemukan sesuatu. "Jun. Sini. Gue dapet ini." Daniel menunjukan sesuatu yang ia dapat. Korek. Itulah yang Daniel dapat.

Juna mengambil korek tersebut. Dan dilihat lihat lah korek tersebut oleh Juna. Juna seperti tidak asing dengan korek tersebut. "Kok gue kayak kenal korek ini yah. Bagus niel. Kita cari yang lain."

Daniel bergegas mencari barang yang lain. Tetapi Juna masih memperhatikan korek tersebut. Korek tersebut memiliki motif tengkorak di bagian ujungnya. Juna merasa ia pernah melihat korek seperti ini tetapi Juna lupa dimana ia pernah melihatnya.

Juna memasukan koreknya ke dalam kantong plastik. Dan bergegas menyusul Daniel yang tengah berkelana mencari bukti lainnya.

Ditengah tengah Juna sibuk mencari sesuatu dengan Daniel. Ponselnya berbunyi. Juna mendapat sebuah pesan dari orang kantornya. Katanya Juna harus segera pergi ke kantor karena ada sebuah meeting yang sudah ia janjikan.

'Bang bang saking rajinnya udah malem aja masih kerja.' - Author.

Juna langsung memanggil Daniel dan mengajaknya ke Kantor. "Niel. Udah. Sekarang gue ada Meeting di kantor. Besok kita lanjutin lagi." Daniel hanya mengangguk dan mengikuti Juna.

🐺🐺🐺

Chan sedang mondar mandir di kamar ruangan Krystal di rawat.

"Bang lo kenapa ? Masih pagi udah mondar mandir aja." Tanya Krystal yang kondisinya sudah mulai membaik.

Chan menoleh ke arah Krystal. "Gue bingung de. Gue ada rapat pagi hari ini. Sedangkan gue juga harus jagain lo de." Ucap Chan.

Krystal tersenyum. "Ya udah pergi aja. Gue aman kok disini sendirian."

"Nggak. Gue harus jagain lo disini."

"Ngga usah gue bisa sendiri bang. Lo pergi aja. Gue ngga apa apa disini." Yakin Krystal.


Ceklek


Suara pintu terbuka berhasil mengalihkan pandangan Chan dan Krystal. Nampak seorang pemuda yang datang membawa sepastel buah buahan di tangannya.

"Lho, Jun ? Sini masuk ngapain di pintu ?" Suruh Chan kepada Juna. Juna mengangguk lalu menaruh makanan di nakas di samping ranjang tidur Krystal.

"Eh Jun. Kebetulan lo dateng. Gue mau pergi dulu ada meeting pagi ini. Tolong lu disini dulu ya." Ucap Chan yang diangguki oleh Juna. Chan lalu pergi menyisakan Juna dan Krystal disana.

Hug MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang