1.0

11 2 0
                                    

"Sialan!! Kenapa bisa ngga kena sih  ! Lu udah gue bayar mahal cuma buat begitu doang ngga bisa ?! Payah. Percuma gue bayar mahal buat lo."

Dor! Dor! Dor!

"Pindahin mayat nya." Suruh nya kepada pengawalnya yang lain.

Setelah itu datanglah pengawalnya yang lain."Maaf Tuan X. Saya mendapat Informasi kalau ada orang lain yang juga ingin membunuh Juna."

Orang itu mengerutkan dahinya. Ia berfikir, siapa orang yang ingin membunuh Juna selain dirinya.

"Siapa orang itu ?"

"Maaf Tuan. Tapi orang itu tidak menampakkan wajahnya. Orang itu menggunakan topeng. Anak buahnya juga lumayan banyak Tuan. Dari informasi yang saya dapatkan orang itu biasa dipanggil Mr.Snake oleh anak buahnya karena ditangannya terdapat tato ular."

"Mari adakan pertemuan dengan Mr.Snake" ujar X dengan smirk di wajahnya.

Beberapa Hari kemudian....

Seseorang duduk menatap jendela luar  memperhatikan keadaan sekitar dengan posisi bangkunya menghadap ke jendela. Tak lama anak buahnya datang dan memberi informasi.

"Maaf Mr. Snake dia sudah datang." Ujar anak buahnya yang ia sebut sebagai Leader oleh Mr.Snake.

Mr. Snake memutar kursinya dan menatap Leader. "Pastikan tidak ada yang tahu."

Leader mengangguk mengerti lalu keluar dari tempat Mr. Snake.

Mr. Snake menatap sebuah topeng di atas mejanya. Diambilnya topeng tersebut lalu ia pakai guna menutupi identitas sebenarnya.

🐺🐺🐺

Krystal berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. Setelah sampai ia langsung merebahkan dirinya dikasur nya. Krystal merasakan bahwa hari ini adalah hari yang sangat melelahkan. Krystal memejamkan matanya dan berharap rasa lelahnya hilang begitu saja.

Kemudian ia teringat sesuatu. Krystal masih belum mengetahui siapa dalang dibalik semua teror yang dilakukan kepada Juna. Jujur saja. Krystal adalah tipe orang yang peduli dengan orang lainnya termasuk kepada Juna.

Krystal tidak habis fikir. Mengapa ada yang ingin menyakiti Juna. Sedangkan setahu Krystal , Juna tidak memiliki masalah dengan siapapun di sekolah.

'Gue yakin ini adalah urusan bisnis. Pasti ada yang cemburu dengan bisnis yang dijalani Juna sekarang. God. Kasian Juna masih muda udah diterpa masalah yang berat. Gue bakalan bantu lo Jun.' Batin Krystal.

Krystal mengubah posisinya menjadi duduk. Ia mencari keberadaan benda pipihnya di dalam tas. Lalu Krystal mencari nama orang di daftar kontaknya. Akhirnya ia menemukan nama Chan disana. Lalu Krystal memutuskan untuk menelfonnya karena ia tahu bahwa sekarang Chan tidak ada dirumah.

"Halo bang ?"

"Hm ? Kenapa ?"

"Lu dimana bang ? Kok belum balik?"

"Masih dikantor. Kenapa ? Kangen ?"

Krystal menghembuskan nafasnya berat. "Bukan."

"Lah terus apaan ? Mau jajan ?"

"Hih bukan abang."

"Terus apaan ? Mau sate ? Berapa ? Seratus tusuk apa dua ratus tusuk ?"

"Lama lama lu yang gue tusuk deh bang. Orang gue bukan minta itu juga."

Hug MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang