Note: PERHATIKAN INI..!!! BANYAK KATA KATA KASAR DAN TIDAK SOPAN JUGA SANGAT TIDAK PANTAS. BAHASA DAN PEMBAHASAN RANAH DEWASA. YANG MASIH DIBAWAH UMUR, DILARANG KERAS MEMBACA MESKI TIDAK TERLALU PAHAM!!
BEWARE TYPO!
ENJOY IT!!!
___________________________________________________
Aku dan Chanwoo benar benar selesai. Dan si bajingan itu yang menyelesaikannya. Entah apa yang terjadi, aku tidak merasa telah membuatnya 'tidak puas' saat setelah kemarin dengan terus menerus dia berhembus di ceruk leherku.
Meremas pinggulku. Menghantarkan hangatnya pada dinginku. Kubiarkan dia seperti biasanya. Tanpa sanggahan tanpa bantahan.
Lalu kenapa? Ada apa? Apa sebenarnya yang terjadi? Apa salahku? Kekuranganku? Terus kurutuki diriku tanpa mempermasalahkan dirinya. Chanwoo.
Flashback...
"Kita selesai." Ucapnya tanpa meragu.
"Aku tidak bisa...
...merasakannya lagi. Menahan semua kepura-puraan ini.. maaf" lanjutnya. Nafasku tercekat seketika.
Mataku memanas, hatiku terhentak. Seketika itu pula syaraf dan aliran darah di tubuhku melemah dan aku melemas. Melemas karena sesak. Bukan karena sentuhan memanas yang biasa pria bajingan ini lakukan.Jujur, aku sangat menyesal atas penantianku pada petang hari ini. Kehadiran Chanwoo yang mengundang tawaku dan melupakan segala keluh kesahku. Kehadiran Chanwoo yang bisa membuatku berperilaku aktif dan selalu reflek memeluknya. Menghilangkan seluruh kekhawatiran. Sampai pada saat ini...
Semuanya, begitu sesaat menghilang dan berbanding terbalik..
Sialan sekali kau Jung Chanwoo...
Hening. Tidak ada pembicaraan lagi antara aku dengan Chanwoo, setelah Si brengsek ini mengatakan semuanya. Keluhannya selama ini yang ku anggap sangat kututupi. Sudah sangat kusempurnakan.
Namun? Ternyata memang, benar nyatanya. Serigala tidak akan pernah puas akan buruannya yang jinak. Tidak akan sampai dibuat menjinak tapi juga turut diterkam.
Rasanya hanya aku disini buruannya yang masih bisa bertahan bernafas sebelum si serigala bajingan ini menikamku benar benar sebentar lagi. Dan akhirnya. Sampai beberapa detik berikutnya hilanglah kesempatanku.
Canggung. Akward. Saling menunduk. Aku menunduk melepaskan tangisanku perlahan. Sesak sekali. Sedangkan Chanwoo? Menunduk juga, hanya aku tidak tau apa yang terbenam di hati dan di logikanya ketika itu. Tanganku bergetar hebat. Bahuku lemas tak bertenaga. Dalam duduk saja aku masih bisa sedikit tersungkur. Mataku yang berbicara. Dan Chanwoo, hanya menunduk. Tetap menunduk. Hingga...
"Pergilah Chan. Hiduplah dengan normal. Lupakan semuanya. Tidak perlu khawatir. Dan jangan mengkhawatirkan apapun..." suaraku dengan isakan kecil. Kuberanikan diri bersuara setelah 15menit aku terdiam dan membeku. Kueratkan pelukan pada kedua kakiku yang tengah menekuk.
Gotcha! Chanwoo menangkat kepalanya. Melihatku dengan sendu. Pandangannya masih sama. Menikam. Namun kali ini dengan mendung disana. Juga kosong. Kutahan isakanku. Kucoba untuk tersenyum. Dan Chanwoo.... kembali menunduk. Sial!
Kami duduk berhadapan. Kusandarkan diriku pada bagian depan sofa. Dengan merengkuh hebat kedua kakiku yang sengaja kutekuk. Membenamkan wajahku di antara lututku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Dangerous Man
FanfictionCompilation one two three saeloun sijag-iya~ *loh kok nyanyi 🙄 Serius~ ini kompilasi one shoot or more~ dari all shipper iKON ^^/ you guys can request too uuuuwuuuuu\^^/ Tapi aku pokus di yunjun yaaa he he he tau lah yaaa reasonnya apa 😗 Beware t...