"Tak usah banyak kata, cukup hanya satu kata yang bisa membuatmu tak bisa berkata-kata."
🥀🥀🥀
Happy reading ya guys!🥳
Ternyata berdiam diri dirumah itu tidaklah mengasikkan apa lagi kita sendiri bukan dalam artian dirumah sendirian tapi dalam artian sendiri tidak ada teman main. Bunda sedang bereksperimen di laboratorium nya yaitu mencoba membuat resep kue terbarunya didapur. Sedangkan Ayahnya sedang menonton berita pagi di televisi ruang tamu. Punya kembaran tapi masih tidur habis begadang semalaman nonton bola. Mau ngajak teman teman semuanya lagi malas keluar rumah katanya apa lagi ini masih termasuk pagi jam setengah sembilan. Yang mengakibatkan Arel tidur tiduran dikamar sambil membaca Novel.
"Elya!!" panggil Bundanya dari dapur membuat Arel langsung menuju dapur karena kalo panggilan dari Bunda itu diabaikan Arel akan mendapat semprotan pedas dan plus satu jeweran gratis ditelinga sebelah kanannya. Dan satu lagi kalo dirumah Arel dipanggil Elya bukan Arel karena itu panggilan kesayangan Elga padanya dan hasilnya kedua orang tuanya pun mengikuti Elga memanggil Arel dengan Elya.
Jadi nanti jangan pusing ya kalo saya ngetik Arel atau Elya
"Ada apa Bun?" tanya Arel sembari bersandar di kursi meja makan
"Ini udah jam berapa?" balas Anita pada anaknya tanpa menoleh
"Setengah sembilan. Emangnya kenapa Bun?" jawab Arel yang juga diakhiri pertanyaan
"Bangunin Elga gih!" suruh Bundanya membuat Arel merenggut
"Males Bun" jawab Arel
"Heh berani ngelawan ya! Berarti nanti Bunda sita mobil kamu" ancam Bundanya
"Bunda mah gitu mainnya ancam ancaman" kata Arel
"Elga tuh kalo aku yang bangunin yang ada pas dia udah bangun dia bakalan gelitikin aku" sambungnya kesal
"Ya udah kalo gitu kamu bawa tuh kucing kamu" kata usul Anita sambil menaik turunkan alisnya dan seketika wajah Arel berbinar bahagia
"Ay ay Captain!" jawab Arel sambil meletakan empat jarinya sejajar alis lalu bergegas ke kamar Elga yang berada disamping kamar nya dilantai dua rumahnya. Memutar pelan kenop pintu lalu berjalan pelan kedalam kamar itu dengan kucing berbulu putih lebat digendongan nya
"Ga?" panggil Arel
"Ga?" panggilnya sekali lagi disertai tangan yang menggoyangkan badan Elga
"Elga ih?!" panggil Elya yang ketiga kalinya dengan kesal
"Berisik!" jawab Elga kesal lalu menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya
"Beri! liat deh Elga nggak mau bangun!" adu Elya pada kucingnya sambil mengusap kepala kucing itu gemas
"Meong" balas kucingnya
"hah beri mau tidur juga?di samping Elga?" tanya Elya pada kucingnya lalu meletakkan kucing itu diatas selimut yang Elga pakai dengan cepat Elga membuka selimutnya lalu mendorong kucing Elya kuat hingga terjatuh kelantai melihat kucingnya terjatuh membuat Arel melotot
"ELGA!!" pekik Elya lalu mengambil kucingnya dan berlari cepat keluar kamar
"ELYA!!GW BAKALAN GELITIKIN LO SAMPE KETAWA KEJER!!" Elga yang juga ikut ikutan berteriak lalu dengan cepat berlari keluar kamar mengejar Arel
Saat tiba diakhir anak tangga Arel menuruni kucingnya takut takut nanti Elga menyakiti kucing kesayangannya itu dan ketika akan kembali berlari Elga sudah berada dibelakang lalu mengendong dan membawanya kesofa dan berakhir mengegeletiki sampai tawa Arel memenuhi seisi ruang tamu. Arel meronta meronta diselingi tawanya ketika Elga sedikit lengah Arel berhasil kabur lalu bersembunyi dibelakang punggung seorang cowok.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST FRIEND?
Teen Fiction"Memang didalam persahabatan itu pasti ada suka duka, tapi kalo gue sukanya sama elo gimana?" "Apaan sih nggak nyambung deh!" Keano Bima Bagaskara terjerat dengan perasaan suka pada temannya sedari kecil. Ingin memiliki tapi takut tertolak kan. Bena...