Happy reading guys!
Arel tampak baru memasuki pekarangan SMA Abadi melewati gerbang yang dijaga satpam sekolah menggunakan kendaraan beroda empat yang sering disebut dengan mobil, dia datang dengan mengendarai kendaraan itu sendiri. Sebelum memasuki persimpangan sekolah SMA Abadi, Elga selalu berada dibelakang mobilnya dengan menggunakan motornya sedari rumah.
Arel memarkirkan mobilnya disamping mobil Tere yang juga baru saja sampai, Arel pun keluar dari mobilnya bertepatan dengan Ano, Valdo dan Sarul tiba diparkiran menggunakan motornya masing masing.
Cowok cowok itupun turun dari motornya lalu menanggalkan helm yang melindungi kepalanya dan meletakkannya di spion motor mereka masing masing.
Kedatangan mereka yang hampir serempak membuat orang orang yang berada disekitar mereka menjadi tertarik memperhatikan.
"Janjian ya, lu pada?" Tanya Zaky, teman sekelas sekaligus ketua kelas mereka.
"Lebay banget deh! Kesekolah aja pake janjian" cibir Ranjina yang juga kebetulan lewat disana.
"Sirik bilang jin!" Balas Tere kearah Ranjina.
"Gue sirik sama Lo? Idih nggak guna!" Tukas Ranjina
"Udahlah. Ke kelas bareng yuk!" Lerai Arel pada mereka semua.
"Adem hati gue kalo denger Arel yang ngomong ." Puji Zaky yang diangguki Valdo membuat Arel mendengus.
"Lebay lu pada! Yuk ah!" Ajak Arel lagi yang diikuti oleh yang lainnya.
"Assalamu'alaikum" salam Beberapa orang memasuki kelas 12 IPA 2 dan dijawab serentak oleh penghuni kelas. Orang-orang yang masuk dalam kelas itu merupakan anggota OSIS karena terlihat dari jas almamater yang mereka kenakan, membuat anak anak kelas itu waspada.
"Mampus aing ei!" Bisik Tere pelan sambil menyilang nyilang kan kakinya yang berada dibawah meja di karenakan dia mengenakan kaus kaki berwarna biru bukannya putih, karena dia pikir pemeriksaan seperti ini tidak akan terjadi hari ini karena saat upacara di hari Senin, acara seperti ini selalu menjadi rutinitas para petugas OSIS.
"Aduh gue juga kena nih" cemas Arel sambil menanggalkan gelang yang ia kenakan lalu meletakkan didalam laci. "Aduh kuku gue pake panjang lagi" sambil mengusap usap kukunya panik.
"Selamat pagi kakak, maaf kami dari OSIS mengganggu waktu belajar Kakak semua sebentar. Dikarenakan kami mendapat amanat dari wakil kesiswaan untuk merazia apapun barang yang tidak dizinkan untuk dikenakan saat berada disekolah." Kata salah satu dari mereka yang berada didepan kelas yang memberitahukan tujuan mereka datang kekelas itu.
Penertiban itu dimulai dari merazia rambut panjang bagi yang laki laki akan dipotong langsung, dan bagi perempuan yang berwarna lain atau dicat juga akan dipotong atau diberi sanksi. Baju yang ketat bagi perempuan, memakai gelang atau perhiasan selain jam, kaus kaki dan sepatu berwana yang tidak dianjurkan, dan yang berkuku panjang atau memakai kutek.
Setelah mengatakan hal itu, mereka pun berpencar ketiap tiap Banjar barisan tempat duduk yang ada kelas itu, saat melalui tempat duduk Arel dan Tere, Atha berjalan dengan pelan memperhatikan teman teman Abang nya itu.
Ya Atha, Keartha Handi Bagaskara adik Ano itu merupakan salah satu anggota OSIS di SMA Abadi.
"Periksa kuku Lo kak." Kata Atha pada Arel dan Tere setelah melihat seragam dan rambut kedua cewek itu tidak melanggar peraturan sekolah.
"Iya gitu tha, periksa noh dua cewek periksa kuku sama sepatu nya sekalian." Celetuk Valdo dari belakang kursi Ano dan Zaky.
"Apaan lu?!" Tanya Tere sewot ke Valdo.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST FRIEND?
Teen Fiction"Memang didalam persahabatan itu pasti ada suka duka, tapi kalo gue sukanya sama elo gimana?" "Apaan sih nggak nyambung deh!" Keano Bima Bagaskara terjerat dengan perasaan suka pada temannya sedari kecil. Ingin memiliki tapi takut tertolak kan. Bena...