chapter 2

12.7K 675 7
                                    

Hari ini pernikahan akan dilaksanakan dan Nisa sedang menangis sesenggukan didalam kamar membuat semua kelimpungan karena takut dandanannya rusak.

"Huaaa hiks hiks nikahnya ditunda ya bun," isak tangis Nisa dalam pelukan Hanum.

Hanum dan Ibra bingung bagaimana cara menenangkan Nisa, dia sudah menangis sedari tadi yang membuat dandanan Nisa hampir luntur. Kan mahal cuy nyewanya, begitulah pikir Ibra.

"Udah dong Nis nangisnya," ucap Ibra mengusap punggung Nisa yang berada dalam pelukan Hanum. "Mahal itu dandanannya Nis, duh!" Pekik Ibra karena Nisa menginjak kakinya.

"Ish abang yang dipikirin malah dandanannya, pikirin dong hati Nisa." Ucap Nisa melepas pelukannya lalu memukul lengan Ibra dengan kencang.

"Adaw!"

"Rasain," ejek Nisa menjulurkan lidahnya.

Hanum, dan Mala sahabat Nisa hanya mengeleng-geleng mendengar pertengkaran mereka. Sedangkan penata rias yang masih disana tersenyum lega karena Nisa berhenti menangis dan artinya bedak Nisa gak luntur. Yeay!

"Ye bayarnya pakai duit dudul, bukan daun." Protes Ibra yang langsung mendapat jitakan sayang dari Hanum.

"Ibra, ngomongnya!" Tekan Hanum yang dibalas cengiran oleh Ibra.

"Hehehe maaf bun,"

"Tuhkan bun, abang itu emang gak sayang Nisa. Padahal Nisa mau nikah bukannya nangis karena terharu malah diledekin," ucap Nisa menatap sebal Ibra.

"Ini ada apa kok ramai-ramai?" Tanya Yusuf yang tiba-tiba berdiri didepan pintu. Astaga apa-apa tiba-tiba mak:'(

"Abang yah!" Adu Nisa membuat Ibra memberengut. Apa-apa ngadu, dasar cewek. Pikir Ibra

Eh tong aku juga cewek!

Mon maap mon maap.

Yusuf menatap Ibra sambil memicingkan matanya. "Kok Ibra sih, Nisa yah." Ucap Ibra tak terima.

"Udah-udah. Ayo kebawah acaranya mau dimulai." Ucap Yusuf menghampiri Nisa, langsung saja Nisa menangis dengan kencang membuat semua orang kelimpungan.

"HUWAAA NISA GAK MAU NIKAH SEKARANG!" Teriak Nisa dibarengi dengan tangisan membuat Ibra langsung menutup mulutnya.

"Em em," guman Nisa tidak jelas sambil memukul tangan Ibra yang menutup mulutnya.

Hanum langsung menarik tangan Ibra. "Yaampun bang, gak gitu juga."

Ibra hanya cengegesan menatap Hanum. Kemudian Mala dan penata rias berpamitan kebawah terlebih dahulu. Begitu juga dengan Ibra, dan hanya meninggalkan Yusuf, Hanum dan Nisa.

"Anak ayah jelek kalau nangis," ledek Yusuf duduk disamping Nisa sambil menghapus air mata Nisa.

"Hiks ayah kok gitu," rengek Nisa.

Yusuf tidak menjawab pertanyaan Nisa, langsung saja dia menarik tubuh Nisa kedalam pelukannya dan menyuruh Hanum ikut memeluk mereka.

"Hari ini Nisa akan jadi tanggung jawab orang lain. Maafin ayah yang belum bisa jadi ayah terhebat buat kamu. Maafin ayah yang belum bisa membahagiakan kamu. Maaf seribu maaf ayah ucapkan karena kamu mempunyai ayah yang tidak sempurna ini, ayah sering buat kamu sedih." Ucap Yusuf sambil meneteskan air matanya.

Nisa mendongak menatap keayahnya lalu menghapus air matanya. Hanum melepas pelukan dan menatap kedua malaikatnya itu.

"Ayah gak usah minta maaf. Nisa yang banyak salah dan belum bisa bahagiain ayah dan bunda. Nisa sering bandel, sering jahilin ayah sama abang hiks, Nisa minta maaf sama ayah dan bunda." Ucap Nisa menatap Yusuf dan Hanum bergantian. Lalu memeluk Yusuf dengan erat.

Ustadz, Nikah Yuk![TERSEDIA VERSI EBOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang