Sticky note

224 33 0
                                    

Enjoy!

((N.) Tidak dibaca ulang kembali)
(((N.)) Maaf ga ngefeel)
((((N.))) Banyak kekurangannya)

Start

"Markeuuu~. Ayolah kau tidak ingat hari ini ada apa?" Aku mencebikkan bibirku sambil menghentak-hentakkan kakiku. Dasar Mark pikun.

"Hari selasa. Sebenarnya ada apa sih? Oh ayolah channie jangan bermain-main. Aku akan ada meeting di kantor 45 menit lagi." Apa-apaan dia itu, lebih mementingkan berkas-berkas yang sialnya membuat pusing dan melupakan istrinya di rumah. Oke cukup sadar untuk menguncinya dari dalam rumah.

"Kau jahat. Aku membencimu." Aku segera masuk kedalam kamar dan menguncinya.

"Kau urusi saja Chenle! Aku ingin sendiri!" Sudahlah aku lelah, aku ingin istirahat.

Lihatlah bahkan aku tidak digubris olehnya.

>>>

Aku nyonya dari keluarga Lee. Namaku Lee Haechan. Kebetulan bukan aku memiliki marga yang sama dengan suamiku? Suamiku Mark Lee. Kau tau dia itu sangat-sangat tampan. Aku bahkan sampai gila melihat ketampanannya. Terutama saat mengucapkan janji suci di Altar sekitar 4 tahun yang lalu. Benar-benar sempurna.

Oh, dan aku juga punya anak namanya Chenle Lee. Anak yang sangat hiperaktif, dan juga saat tertawa akan memekakkan telinga kalian. Chenle berumur sekitar 2 tahun 3 bulan. Dia anugrah terbaik bagiku dengan Mark. Dia cantik, kulitnya putih dan pipinya seperti merah delima. Sunggu lucu bukan?

Apakah aku belum menceritakan soal suamiku secara jelas? Sepertinya belum. Namanya Mark Lee. Seseorang yang sangat tampan dan juga menawan. Aku sangat bersyukur bisa menikah dengannya. Karena dia adalah yang terbaik. Awalnya aku kenal dengan Mark karena dia adalah murid pertukaran pelajar di kelasku. Kebetulan dia menggantikan teman sebangku ku, Kim Seungmin. Awalnya dia terkesan dingin, tapi lama-kelamaan dia luluh karena pesonaku. Betapa cantiknya diriku ini huh~. Oke lupakan hal terpede itu.

Aku hafal di luar kepala tentang sifatnya. Dari saat mata pelajaran sastra dia selalu tidur, kaus kaki yang tak pernah dicuci, lupa menuangkan minyak goreng saat memasak, tidak bisa memakai dasi, bangun melebihi jam 6, dan juga ini yang paling menyebalkan. Mengunci diriku dari luar kamar mandi.

Tentu saja aku masih ingat hal itu. Saat itu aku dan Mark akan menghadiri pesta pernikahan Paman Kim. Aku yang sedang mandi tiba-tiba lampu mati, saat aku mencoba membuka pintu kamar mandi. Ternyata dikunci, dasar suami jahat.

Tetapi sejahat-jahatnya dia, dia terlanjur bucin karenaku. Ya karena saat masa pertukaran pelajar sudah selesai, dia dengan tak tahu malunya mengeratkan tangannya di mejanya sambil di tarik oleh wali kelasku. Katanya

"Tidakk..aku tidak mau kembali kesana, suruh sungmin, mimin atau siapalah itu pindah ke sekolahku itu. Aku mau disini!"

Bayangkan betapa lucunya dia. Umur pernikahanku dengannya sudah 4 tahun tepat hari ini. Dan dia dengan kepikunannya membuat aku ingin menguncinya dari luar rumah. Terkecuali untuk Chenle, dia bisa masuk.

>>>

Aku bosan sekali, yang kulakukan hanyalah membuka ponselku mengecek apakah ada kabar dari suamiku dan juga anakku. Bahkan tidak ada satupun notifikasi tentang mereka, sungguh keterlaluan.

Special SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang