Matahari

182 27 2
                                    

Enjoy!

((N) 371 kata)
(((N)) Ngebut is my style)
((((N))) Aku cinta kamu tiga ribu)
(((((N)))) Tapi ndak)
((((((N))))) Ndak tau maksudnya)

Start

Lee Haechan, kekasihku yang sangat ku sayangi. Laki-laki manis sang pengagum mentari pagi, penyemangatku dikala sedih. Sempurna, itulah kekasihku. Dia pintar memasak, pintar dalam pelajaran, dan juga pintar dalam berbelanja (aku tak akan mengatakan kalau itu pelit, aku terlalu tampan untuk kena amukannya).

Awalnya kami mengenal karena aku dan dia satu tim olimpiade semasa SMA dulu, kami semakin dekat saat masa olimpiade dimulai, kami satu kamar. Itu sangat menyenangkan. Walaupun aku dulu tak suka terhadap sifat berisiknya, tapi dia sangat menggemaskan. Jika dia artis aku akan menjadi fanboynya garis terdepan.

Setelah masa olimpiade, aku mulai pdkt dengannya, mulai dari mengantarnya sekolah, mengajaknya makan siang, menonton di hari libur, kencan berkedok traktiran makan. Waktu itu aku juga dapat restu dari ayahnya yang super duper mukanya menjengkelkan (maafkan aku appa, aku sengaja).

"Punya apa kamu ngajak keluar anak saya?"

"Ss..saya punya hati ahjusshi."

"Kau mau anakku makan hati?"

Dengan tatapan menilai appa mendekatkan mukanya kepadaku. Sungguh itu menyebalkan sekali.

"Bb..bukan begitu, aku punya hatiku untuk Haechan ahjusshi. Tapi aku penerus perusahaan Jung's Corp milik ayahku, Jung Jaehyun. Jadi aku akan membiayai kencanku malam ini."

"Bagus bagus, kau menyukai Haechan bukan? Aku merestuimu. Jangan lupa ini pamanmu yang sering menggendong dirimu yang merengek meminta es krim saat di Kanada. Tak perlu sungkan calon menantu, kau bisa memanggilku appa sekarang."

Appa mengedipkan matanya kepadaku, aku juga terkejut saat mengetahui fakta bahwa appa Lee adalah teman ayah yang dulu suka menggendongku saat aku masih anak-anak. Mendapatkan restu sebelum berpacaran, kata ayah itu point bagus.

"Mari abdikan menjadi bucin seperti appa Mark, mari ikutilah jejak ayahmu juga."

"Bbbaik appa."

Setelah mendapatkan restu, aku berpacaran dengan Haechan seminggu kemudian. Satu tahun kemudian kami harus terpisah ruang dan waktu, kami harus meneruskan kuliah, Haechan kuliah di Stanford mengambil jurusan ilmu kedokteran sedangkan aku di Harvad mengambil jurusan bisnis. Kami lulus bersamaan, 4 tahun kami terpisah karena mengejar impian masing-masing.

"Mark..bangun."

"Ayolah bangun."

"Ku guyur jika kamu nggak mau bangun."

"Oh ayolah, cepatlah bangun."

Lihatlah, pacarku sudah datang pagi-pagi untuk membangunkanku. Manis bukan, jangan iri~.

Aku mengerjapkan mataku, ini menyilaukan seperti matahari, senyumnya bersinar.

"Selamat pagi suamiku~"

Dia mengecup pipiku, tunggu

Aku lupa mengatakan kemarin aku baru menikahinya. Dasar aku yang pelupa.

End

Special SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang