Aku masuki ruang yang begitu hangat
Rintikan air diluar membuat ku tambah tersenyum. Manik hitam coklat berkeliaran ke sana kemari mencari sosok yang sering muncul dalam bunga tidurTerlalu dekat seperti cincin membuat aku terlalu sulit melepas perasaan meskipun telah termakan waktu.
Ribuan? Tidak, Miliar? Lebih. Waktu yang kulewati bersama dengan rindu yang ingin kucampakkan jauh jauh. Bersama rasa yang menggores. Dan semua kenangan yang menghantui.
Absurd. Semua nya abu abu, tak jelas, saat aku mencoba memperjelas rasa ini kamu mendadak menjadi tak terlihat. Tak terjangkau.
Akankah aksara ini kamu baca? Akankah ungkapan ku kamu dengarkan?
Akankah semua yang ku nikmati dengan bersimbah darah akan kau nikmati ceritanya?Aku mencoba untuk menarik sudut bibir ini, mencoba nya berulang kali saat kamu mulai kabur dalam pandangan ku.
Dan sekarang aku masih memperjelas rasa yang kurasa mungkin masih ada.
Dibawah mendung, Juni
Hsfa

KAMU SEDANG MEMBACA
Koran
Romancemengapa aku memberi nama "koran"? karna sebagian sajak yang akan aku tulis merupakan lembaran lama yang terus menghantui, membuat kota hati menjadi warna Monokrom dan membosankan. kenapa membosankan? karna hanya sedikit yang minat untuk membaca...