Four: Assaults

1.9K 174 18
                                    

Seseorang berambut merah menyala dengan potongan rambut pendek yang terlihat rapi, mata sewarna ruby, tubuh tegap dan badan kekar dengan tinggi sekitar 180 cm atau lebih, memakai setelan tuxedo dengan warna hitam yang mendominasi tampak melihat pesta yang dihadirinya dengan tatapan yang dibuat seramah mungkin walaupun dalam hati ia merasa dongkol, sembari menggoyangkan pelan minuman yang berada di dalam gelas yang saat ini ia pegang.

Kedua orang yang bisa dikatakan sebagai pengawalnya itu tersebut tampak setia berdiri di kedua sisinya tanpa berbicara yang tidak perlu padanya.

Seseorang itu tampak menghela nafas bosan. Jika bukan karena pekerjaan yang menuntutnya sudah pasti ia tidak akan mau menghadiri pesta seperti ini. Ia bukanlah seseorang yang menyukai pesta apalagi jika itu adalah pesta formal namun karena ini bagian dari pekerjaan, mau tidak mau menuntutnya untuk menghadiri pesta ini.

Tiba-tiba saja sebuah suara dari atas panggung dari seseorang yang menyelenggarakan pesta tersebut tampak menarik perhatian seluruh tamu undangan termasuk sang pengusaha Crull.

"Maafkan saya jika saya mengganggu anda sekalian tapi saya ingin mengucapkan banyak terima kasih pada para tamu yang hadir di pesta ini karena sudah bersedia hadir di sini. Tanpa bantuan kalian semua pasti saat ini saya tidak akan menjadi sesukses sekarang." Ucap orang tersebut seraya tersenyum sambil menatap seluruh tamu undangan. Kemudian matanya beralih menatap pengusaha Crull.

"Dan saya sangat berterima kasih pada tuan Crull yang telah berperan begitu penting pada kepada saya sehingga bisa menjadi seperti sekarang." Lanjutnya sambil turun dari atas panggung menghampiri Crull yang membalas senyuman yang diberikannya.

"Ah, kau terlalu berlebihan Al. Aku hanya membantu sedikit tidak usah berlebihan seperti itu." Ucap Crull saat Al telah berdiri dihadapannya.

"Jangan merendah seperti itu Crull." Ucap Al sambil memeluk Crull, kemudian kembali menatap seluruh tamu undangan setelah melepas pelukannya pada orang yang telah ia anggap sahabat itu.

"Para hadirin sekalian silakan nikmati pestanya" ucap Al sedikit keras agar para tamu undangan dapat mendengar suaranya.

Setelah pidato dari sang penyelenggara pesta berakhir para tamu undangan mulai kembali menikmati pesta yang mereka hadiri setelah memberi tepuk tangan meriah pada sang penyelenggara pesta dan pengusaha Crull.

"Bagaimana kabarmu Crull?" Tanya Al sambil membawa Crull untuk berbicara dengannya di salah satu balkon mansion miliknya.

"Baik, seperti yang kau lihat. Bagaimana dengan mu, kau tampak kelelahan"

Al menatap Crull sejenak sebelum bertanya "Apakah sangat terlihat?"

Crull tampak mengangguk sambil sedikit menyesap minuman nya.

"Kau terlalu memaksakan diri Al. Sesekali bersantailah" ujar Crull

"Aku ingin nya begitu. Tapi masih banyak yang harus ku urus" muram Al

"Kalau begitu lupakanlah sebentar pekerjaan mu untuk saat ini dan nikmati pestanya" Ujar Crull sambil merangkul pundak Al.

Pengusaha muda itu tampak berpikir sejenak sebelum mengambil nafas dan menghembuskan nya.

"Ya, kurasa kau benar"

"Nah, itulah jawaban yang ku inginkan" ujar Crull dengan senyuman dan Al hanya mengangguk.

Magic Of GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang