"Lebih baik serahkan kekuatanmu padaku. Maka akan kuampuni nyawamu"
"Cih, mengapa kau begitu keras kepala?!!"
"Oh, ayolah. Memangnya apa susahnya memberikan kekuatanmu itu!!."
"Kekuatanku bukanlah sesuatu yang pantas dimiliki oleh makhluk serakah seperti kalian dan aku tidak akan pernah sudi memberikan kekuatan pada orang-orang serakah seperti kalian!!"
"Cih, dasar menyebalkan"
"Menyerahlah kau sudah kalah"
"Tidak akan"
"Kalau begitu, MATILAH!!"
"Magic Of God: Secret Style: Ledakan Jiwa"
Seketika raungan kesakitan terdengar cukup keras.
........
Sepasang manik merah delima sukses terbuka. Seorang remaja berusia sekitar 14 tahun bersurai ungu tampak bangun dari tidurnya akibat mimpi yang baru saja dialaminya."Mimpi? Syukurlah ternyata hanya mimpi." Ujar remaja tersebut yang diketahui bernama Fang.
Fang kemudian menggelengkan kepalanya menjauhkan segala pemikirannya mengenai mimpi tersebut dari benaknya kemudian sedikit memijit kepalanya yang terasa pusing setelah menenangkan pernafasan nya yang berpacu akibat mimpi yang dialaminya.
Jam 2 pagi setidaknya itulah yang Fang ketahui saat melihat jam yang ada di meja nakas samping tempat tidurnya. Sekarang Fang tau bahwa sakit kepalanya berasal dari dirinya yang kurang tidur. Demi apa pun itu Fang baru tidur sekitar jam 1 pagi dan terbangun jam 2 pagi dengan kata lain ia hanya tertidur selama 1 jam lamanya dan Fang benar-benar mengutuk mimpi yang terus mendatanginya selama 5 bulan terakhir ini, yang membuatnya harus terbangun dengan sakit kepala dan nafas yang memburu ditambah ia tak akan bisa kembali tidur setelah terbangun dari mimpinya tersebut.
Menghela nafas Fang memutuskan beranjak dari tempat tidurnya, mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi yang ada dikamarnya. Mungkin dengan mandi air dingin dapat membuat pikiran Fang sedikit lebih jernih akibat mimpi yang seakan menghantuinya.
Sekitar 15 menit kemudian Fang keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit pinggangnya hingga ke bawah dengan sebuah handuk kecil ditangannya yang ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya yang basah.
Fang kemudian berhenti melangkah saat ia akan melewati cermin yang berada dikamarnya itu. Fang berhenti karena matanya yang tidak sengaja memperlihatkan dirinya tanda lahir yang terlihat seperti tato bergambar bunga teratai berwarna silver dibahu bagian kiri miliknya.
Menurut apa yang diketahui Fang dari orang tuanya mengenai tanda yang ada ditubuhnya itu sewaktu ia kecil dulu. Orang tuanya hanya mengatakan bahwa tanda itu merupakan tanda yang istimewa karena orang tuanya pertama kali melihat tanda lahir seperti itu dan tanda itu memang sudah ada ditubuhnya semenjak ia lahir ke dunia. Dan Fang tidak bertanya lebih jauh lagi mengenai tanda yang dimilikinya pada orang tuanya karena ia hanya berpikir bahwa itu hanya tanda biasa selayaknya tanda lahir pada umumnya.
Fang pun memutuskan mengabaikan tanda itu dan berjalan ke arah lemarinya. Mengambil satu set pakaian dengan warna kesukaannya dan kemudian mengenakannya setelah itu berjalan ke arah cermin untuk memperbaiki rambutnya yang tampak acak-acakan agar terlihat sedikit rapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Of God
Fiksi PenggemarReinkarnasi.... Kebenaran yang terkuak..... Perburuan..... Perang....... Bagaimana cara Fang menghadapi takdir yang telah tergaris untuknya disaat dirinya bahkan belum siap untuk mengemban tugas yang begitu berat. Apa yang harus dilakukannya disaat...