Wajah mereka hampir bersentuhan.
...
Elliz POV
Aku benar benar tidak bisa berkata apa-apa saat dia menghampiriku dan mendekatkan wajahnya padaku, jujur ini adalah pertama kalinya aku diposisi seperti ini dengan pria. Bodohnya saat ini aku tidak bisa bergerak dan memberontak, aku takut, aku takut dia melakukan hal-hal yang menjijikan dan dilarang oleh agamaku.Author POV
Sekarang posisi mereka benar-benar dekat, lalu pria itu tiba-tiba membuka penutup wajahnya.
"Taehyung oppa?!" Ucap Elliz dengan refleks mendorong pria itu hingga jatuh.
Ya! Pria itu adalah Kim Taehyung.
"Kenapa kau mendorongku?" Tanya taehyung.
"Ah, eeee maaf maaf sini aku bantu berdiri" Ucap Elliz menyodorkan tangannya.
"Tidak usah" Tolak Taehyung sembari berdiri tanpa menerima tangan Elliz.
"Maaf, tadi aku kaget banget kalo oppa sebenernya Taehyung" Ucap Elliz merasa bersalah.
"Iya, saya mengerti" Ucap Taehyung.
"Baguslah" Ucap Elliz sedikit pelan.
"Apa? Tadi anda bilang apa?" Ucap Taehyung.
"Enggak gapapa kok" Ucap Elliz sembari tersenyum.
"Minta nomor" Ucap Taehyung dingin.
"Hah? Apa, maksudnya? Ehm oppaa minta nomor aku? Beneran?" Tanya Elliz berbelit-belit.
"Yaudah kalo gamau ngasih" Ucap Taehyung beranjak pergi.
"Ehm tunggu" Ucap Elliz sedikit teriak.
Taehyung membalikkan badannya.
"Ini" Ucap Elliz menghampiri Taehyung dan memberinya kartu nama.
Taehyung melihatnya.
"Elliza? Indonesia?" Tanya Taehyung.
"Iya" Jawab Elliz.
"Oh pantes" Ucap Taehyung langsung pergi meninggalkan Elliz.Elliz POV
Aku benar-benar tidak percaya dengan kejadian ini, dia adalah Taehyung seseorang yang aku kagumi sejak dulu. Tapi kenapa dia selalu ada di daerah sini, terus kenapa dia ga pulang sama member BTS yang lainnya. Dan hal yang paling indah adalah aku menatap wajahnya dalam jarak sangat dekat, dan yang paling mengejutkan dia meminta nomorku, yaampun hari ini benar-benar hari ajaib.Taehyung POV
Saat pertama kali aku melihat wanita itu di toilet, aku sempat kaget saat dia mengenaliku. Saat itu aku sedang beranjak pergi dari tempat konser karena ada sesuatu hal yang membuatku sangat kesal, akhirnya aku pergi meninggalkan mereka semua dan memilih tinggal di kosan yang aku percaya tidak akan membocorkan data diriku.
Lalu saat aku bertemu dengan wanita itu kedua kalinya saat di supermarket, aku segera pergi menghilang darinya karena aku yakin dia akan mengikutiku, dan benar saja, dia mengikutiku tetapi alam mendukung padaku, karena hujan turun aku melihat wanita itu pergi. Setelah itu aku merasa lega, aku segera mencari tempat untuk meneduh saat aku lihat ternyata wanita itu ada disana, karena tidak ada lagi tempat yang dekat untuk meneduh akhirnya aku diam diam meneduh disana, tapi ada seseorang pria paruh baya yang memintaku untuk bergeser dan akhirnya aku berada di samping wanita itu. Saat aku bergeser seperti ada sesuatu yang aku injak, saat aku lihat ternyata handphone, aku yakin handphone ini miliknya, tetapi aku tidak berani mengambilnya dan memberitahunya, aku takut dia menyadari wajahku dan nantinya akan merepotkan kalau berurusan dengan fans seperti dia, akhirnya aku hanya diam tidak mengambil handphone yang ada di samping kakiku. Saat aku melihat-lihat sekitar tempat itu, aku tidak sengaja bertatapan dengannya tanpa aku sadari aku tidak mengalihkan mukaku, aku malah melihat wajahnya terus, entah apa yang aku rasakan saat itu, aku merasa ada yang berbeda dengan dirinya. Setelah itu aku berharap dia menyadari bahwa handphonenya jatuh, tapi tidak! dia malah pergi tanpa menutupi kepalanya saat hujan seperti ada yang ditakutinya.
Tak ada pilihan lain aku pun mengambil handphone itu dan mengejar wanita itu, tetapi wanita itu semakin cepat berlarinya, mungkin dia takut padaku karena aku menatapnya, mungkin dia berpikir aku ini penjahat karena pakaianku seperti ini. Akhirnya aku menghentikan langkahku dan kembali ke kosan, aku berniat mengembalikan handphone ini lain kali, aku yakin dia tinggal di daerah ini.
Esoknya saat aku hendak pergi ke taman dekat kosan ku akhirnya aku bertemu wanita itu dan mengembalikan handphonenya meskipun harus menolong dia dulu. Dan ternyata perkiraanku benar dia takut padaku karena mengira aku pria jahat, akhirnya aku menjelaskan kepadanya bahwa aku bukan pria jahat yang dia kira.
Saat aku dalam perjalanan ke kosan, aku melihat wanita itu lagi, dia seperti ingin melewati jalan itu tetapi ada banyak pria sedang berkumpul disana, akhirnya aku berpikir untuk menolongnya dan menemaninya melewati kumpulan pria itu.
Setelah sampai, mungkin ini rumahnya akhirnya aku pun beranjak pergi dari rumahnya untuk pulang, tetapi dia memanggilku dan dia meminta penjelasan maksud perkataan ku kemarin. Akhirnya aku memperlihatkan wajahku dengan cara mendekati wajahnya agar tidak ada yang melihat, setelah itu aku khawatir dia akan membocorkan identitasku akhirnya aku meminta nomornya untuk menghubunginya agar tidak bicara pada semua orang bahwa aku Taehyung.Author POV
Saat ini Elliz sedang merapikan rumahnya, dia mendengar dering telponnya, saat melihat handphonenya ada nomor yang tidak dikenal menelponnya.
Elliz pun memutuskan tidak mengangkatnya, karena dia takut dia orang jahat atau siapa pun yang akan membahayakan dirinya.Lagi-lagi dia memikirkan kejadian tadi saat bersama Taehyung, Elliz berniat memberi tahu temannya di Indonesia, saat Elliz hendak mengirim pesan pada temannya, tiba-tiba nomor tidak dikenal itu menelponnya lagi.
Akhirnya Elliz memberanikan diri untuk mengangkatnya.
"Hallo? Siapa ya?" Ucap Elliz.
"Taehyung" Ucap pria disebrang sana.
"Ah! Jinjja, Taehyung oppaa, ada apa?" Ucap Elliz bersemangat.
"Besok temui saya di belakang supermarket" Ucap Taehyung dingin.
"Hah? Ada apa?" Tanya Elliz heran.
"Temui saja" Ucap Taehyung sangat dingin dan mematikan teleponnya.Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Taehyung In Islam
Teen FictionBercerita tentang gadis muslimah yang membuat salah satu idol terkenal di korea selatan memilih menjadi mualaf