1.0 Ternyata Aku Salah

91 7 1
                                    

TERNYATA AKU SALAH

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Temen-temen, pernah gak sih kalian ngerasa kaya.. Kok hidup kita gak kaya orang lain yaa? Kok si dia enak banget sih bisa keterima di kedokteran. Kok si dia juga bisa sih di terima di perguruan tinggi negeri, favorit lagi. Atau mungkin, pernah gak sih kalian ngerasa kaya.. Kok si dia kayanya hidupnya tuh bahagia gitu. Gue kok gini-gini aja yaa.

Dan aku yakin, kalian pasti pernah kan ngerasa kaya gitu? Ngerasa kaya seolah-olah kita yang paling tersakiti, kita yang hidupnya paling berat, yang cobaannya gak ada hentinya, yang kayanya hidupnya tuh susaah mulu.

And now, here I am. Ingin mencoba berbagi sesuatu yang tidak seberapa ini untuk kalian.

Temen-temen, sebelum kita bilang "Kok si dia enak banget keterima di perguruan tinggi itu," atau lain sebagainya, pernah gak, atau terlintas gak sih di benak kalian bahwa siapa tau, yang terlihat nikmat oleh kita bisa jadi sebuah ujian, sebuah cobaan untuk mereka yang menerima nikmat tersebut? Pernah gak di benak kalian terlintas hal seperti itu?

And I'm sure, pasti gak semuanya terlintas fikiran seperti itu kan? Dan aku salah satu diantara yang tidak terlintas itu. Iya, dulu aku nganggep hidup si ini tuh udah lah, enak banget pokonya. Beda sama idup gue. Sampai akhirnya aku ngalamin sendiri, dan aku sadar. Bahwa apa-apa yang terlihat sebuah nikmat bagi orang lain, bisa jadi sebuah ujian bagi si penerima nikmat tersebut.

Yap, aku ngerasain ketika aku mendapatkan sesuatu. Tapi aku ngerasa kaya why aku dapet ini? Ini sama sekali gak worth it buat aku. Disaat mungkin yang lain lagi fight buat ada di posisi aku. Tapi aku malah mengeluhkan hal yang aku dapat. Karna merasa aku tidak seperti 'orang lain', aku tidak seberuntung 'orang lain'. Disitu Allaah uji aku. Di satu sisi Allaah beri aku nikmat, dan aku harus bersyukur. Disisi lain, nikmat yang Allaah beri bukanlah nikmat yang aku inginkan. U know wht i mean. Dan saat itu pula, ilmu sabar dan syukur harus dilakukan secara bersamaan. :))

"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu. Allaah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."

(Q.S Al-Baqarah : 216)

Ketika kalian bilang, "Kamu enak yaa. Keren banget keterima di perguruan tinggi itu," tanpa kalian tahu, ada jiwa yang sedang menangis. Ada jiwa yang mati-matian meminta kepada Tuhannya untuk dilapangkan hatinya, untuk diluaskan kesabarannya dalam menerima segala sesuatu yang di takdirkan untuknya. Kalian gak pernah tahu, ada jiwa-jiwa yang mereka dengan sekuat tenaga mencoba menyukai tempat dimana mereka belajar sekarang. Ada jiwa yang mati-matian belajar menerima takdir yang tak disukainya. Ada jiwa-jiwa yang mereka mati-matian belajar mensyukuri segala sesuatu yang Allaah beri kepadanya. You never know that, right? Kalian gak pernah tahu ada apa dibalik nikmat tersebut kan?

Ada jiwa-jiwa yang sedang belajar bersabar dan bersyukur disaat yang bersamaan. You. Never. Know.

Karena apa? Karena kita terlalu sering liat rumput tetangga. Oke, bukan liatin rumput tetangga beneran yaa, tapi perumpamaannya. Karena kita keseringan liat nikmat-nikmatnya orang lain sampe lupa nikmat-nikmat yang juga Allaah kasih ke kita. Intinya, karena kita itu... Kurang bersyukur. Iya, aku pernah rasain hal-hal yang aku tulis di atas. Ketika aku terlalu banyak melihat nikmat-nikmat orang lain, dan akhirnya membanding-bandingkan kehidupanku dengan kehidupan mereka. Berujung pada ngeluh, ngeluh, dan ngeluh. Padahal apa, Everyone is tested in their own way. Subhaanallaah, you might think someone is having a perfect life because they don't have the problems you have, but they could be suffering from multiple other problems that you don't know about. -unknown

Sampe akhirnya, Alhamdulillaah aku sadar. Yang ngebuat kita gak bahagia sama hidup kita, yang ngebuat kita ngeluh terus itu karena kita... Kurang bersyukur. Karena kita gak bersyukur sama apa-apa yang Allaah kasih. Emang siapa kita sih? Kita tahu apa sih soal yang terbaik untuk kita? When the one who created you understand you the best. Ketika Allaah Maha Tahu, segalanya.

Seseorang berkata kepadaku,

Belajar bersyukur, yang bikin seseorang resah itu kurang bersyukur banyak minta. Bayangin kamu bakal lebih seneng sama orang yang sering ngucap makasih saat kamu kasih sesuatu atau sama orang yang kerjaannya minta terus saat kamu kasih? Nah, silahkan renungkan. Semangat! Jangan sampai sesuatu yang belum pasti ini bikin hati kamu jadi jauh sama Allaah. -SW

Tulisan ini, menjadi suatu pengingat untuk diri yang masih lalai ini. Karena aku pun sama seperti kalian, sama-sama belajar mensyukuri nikmat Allaah.

Terimakasih sudah menyempatakan baca! Jazaakumallaah khairaan katsiran!

Sampai bertemu di tulisan-tulisan berikutnya. In syaa Allaah.

#reallynotetomyself

Warm regards,
💛💛💛

29/10/18

Republish 09/07/19

Aku dan HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang