5.0 Dari Pilihan, Kita Belajar

13 1 0
                                    

•DARI PILIHAN, KITA BELAJAR

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Dalam hidup kita pasti dihadapkan pada berbagai macam pilihan. Pernah denger bahwa hidup adalah pilihan? Iya, emang bener kok hidup ini tuh pilihan. Mau kanan atau kiri, mau baik atau buruk. Pilih A atau pilih B, ikut himpunan atau engga, masuk organisasi atau engga, dan masih banyak lagi pilihan-pilihan lain di hidup kita yang menuntut kita untuk memutuskan langkah apa yang akan diambil.

Terkadang, ada kalanya setelah proses menetapkan pilihan dan pengambilan keputusan ada rasa sesal yang menghampiri dan mengganggu kita. "Harusnya pilih A," "Harusya begini, harusnya begitu," "Coba aja gak gini, gak gitu,"

Ada yang pernah di posisi itu? Aku pernah. Baru-baru ini malah. Ngerasa kaya nyeseeel banget udah buat keputusan itu, dan ngerasa coba aja kalo aku gak ambil keputusan ini pasti sekarang gak kaya gini deh. Kalo ada yang pernah, yaa tapi aku yakin sih pasti pernah. Ahahaha. Yuk kita berpelukan, biar saling menguatkan. Eaaaaa. Akhwat only tapi. Wkwkwk. Oke skip.

At first, I blame myself so much. Bener-bener mempertanyakan ke diri sendiri kenapa sih buat keputusan kaya gitu. Bener-bener nyesel banget-banget-banget. Di awal, temenku bilang ketika aku buat keputusan tersebut, "Semoga kamu gak nyesel," Ohmyyy, waktu itu bener-bener jadi goyah nih adudu. Wkwkwkw.

Tapi yang aku pegang waktu aku buat suatu keputusan/menetapkan pilihan adalah bahwa apapun yang terjadi, harus bangga karena udah bisa buat keputusan sendiri, berdiri di atas kaki sendiri. Tapi eh tapiii, waktu praktek nya gak semudah waktu ngomongnya. Ahahaha. Suwer deh aku. Bener-bener harus menguatkan hati di atas pilihan yang udah dibuat.

Day by day, akhirnya aku sadar bahwa aku harus appreciate diri aku sendiri. Karena kalau bukan diri kita, siapa lagi? So, I appreciate myself that you're amazing. Kamu hebat sudah bisa membuat sebuah keputusan disaat banyaknya pilihan-pilihan yang menghampiri. Kamu hebat sudah bisa berdiri sendiri di atas kaki mu. It's mean, kamu gak ikut-ikutan orang lain buat ngambil keputusan. Ketika kamu pengen pilih B, eh liat temen kamu pilih A. Terus dia ajakin kamu, kamu mau-mau aja. Jadi kamu ambil keputusan ya memang itu keputusan kamu, bukan karna ikut-ikut orang. Kalau di akhir nanti ternyata keputusannya salah, setidaknya gak akan menjadikan kita menyalahkan orang lain.

Dalam memutuskan suatu hal, kita memang terhijab akan ketidaktahuan kita. Kita hanya berusaha mengambil sebaik-baiknya keputusan dan pilihan yang ada dalam hidup kita.

So, apresiasi diri kamu sekalipun keputusan yang kamu buat itu keliru. Don't blame urself too much. Gak apa-apa untuk menjadi keliru, dari kekeliruan itu kita belajar, kita jadi tau kalau kita salah. Setiap keputusan pasti ada baik buruknya, tinggal kita harus pinter-pinter cari hikmah dan ambil makna nya.

Last but not least, jangan menyerah, jangan kapok untuk membuat keputusan. Coba lagi, coba terus, coba untuk jadi lebih baik. Dari kesalahan dan kekeliruan kamu, kamu mungkin sedih, menyesal dan kecewa. Tapi dari situ juga kamu belajar dan otakmu merekam semuanya sehingga suatu saat nanti, ketika kamu dihadapkan pada pilihan-pilihan yang lebih banyak lagi kamu tidak melakukan kesalahan yang sama.

The most important is, libatkan Allaah dalam setiap keputusanmu. Jangan lupa buat minta petunjuk sama Rabbul 'alamin. Kamu gak akan mampu membuat keputusan kalau bukan Allaah yang mampukan.

 Kamu gak akan mampu membuat keputusan kalau bukan Allaah yang mampukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

"Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allaah."

Warm regards,
💛💛💛

11/06/20

Aku dan HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang