prolog (Duniaku)

942 150 252
                                    

Happy reading!
.
.
.
∆∆∆

Kehadiranmu membuatnya sukar dilawan
seperti sebuah titah
Menerbangkan setiap asa

Aku pikir semua asa takkan lagi terbangun menjadi nyatanya bahagia

Kini aku berada di dalamnya
Dunia yang hanya aku tahu
Duniaku sendiri

∆∆∆

Seorang gadis kira-kira berumur sepuluh tahun, duduk di sebuah pohon rindang dengan pandangan yang sulit diartikan.

Pandangannya kosong, entahlah apa yang menjadi fokusnya.

Hiks... hiks...hiks...

Pandangan gadis itu teralihkan. Ia berbalik, memandang sebuah pohon rindang yang menyembunyikan sosok pemilik suara tangisan.

Ragu. Ia melangkah mendekat. Kini ia melihat sosok anak laki-laki sebaya dengannya yang kini duduk sambil memeluk kedua lututnya dan menenggelamkan wajahnya di sana.

"H-hai," sapanya ragu. "kenapa kamu menangis?"

Anak laki-laki itu mendongak, terkejut. Menanatap gadis yang sama terkejutnya dengannya,ia lalu berdiri sambil menghapus sisa air matanya "Hai. Nama kamu Angin kan?"

Ya. Gadis berumur sepuluh tahun itu bernama Angin.

Dia tahu namaku?
Oh baguslah. Biasanya, dia kan selalu menanyakan itu saat berjumpa denganku.
Tapi tunggu!
Darimana dia tahu namaku?

Gumam Angin.

Anak laki laki itu mengeluarkan sebuah buku kecil dari tasnya.

"Aku tahu namamu dari buku ini,milikmu bukan?" tanyanya, seolah tahu apa yang dipikirkan Angin.

Bukuku kenapa ada padanya?

"Karena buku ini aku jadi menangis."

Aneh!!

Anak laki-laki itu kembali membuka tasnya, mengeluarkan sesuatu dari dalam sana. Kali ini membuat Angin makin kebingungan.

Botol?

"Harapanmu akan terwujud dengan botol ini," Ia memberikan botol serta buku kecil itu kepada Angin, lalu

Tin... tin...tin!

"Sayang, ayo kita sudah telat!" terdengar teriakan seorang perempuan dari dalam mobil tersebut,sepertinya Ibunya.

"Iya Ma!" anak laki-laki itu menjawab, lalu pandangnya tertuju pada Angin. "Bandung."

Angin tersenyum sembari melambai, ketika anak laki-laki itu sudah berlari menuju mobilnya, entahlah mengapa ia tersenyum. Tapi, sepertinya ia tahu mengapa anak laki-laki itu memberinya sebuah botol.

Aku akan membuat dunia baru dengan botol yang lain.

∆∆∆
Salam kenal
.
.
.
Semoga kalian bisa dekat dengan Angin dan ya, si anak laki-laki itu.
Astaghfirullah sadar gak sih Angin lupa menanyakan namanya
hmmm dapat kalian tebak nanti siapa nama anak itu

Oh iya maaf kalo agak typo ya
.
.
.
Terimakasih

Anganku Angin [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang