————
Bukan cuma lubang hidung doang yang serasi berduaan. Kita juga kok, serasi. Soalnya cuma ada aku sama kamu."
————
Terik matahari tidak membuat Jeana tumbang di tempat, yang ada ia sedari tadi tersenyum berseri-seri mengalahkan matahari pagi.
Di hukum berduaan dengan Raegan merupakan anugrah Tuhan yang patut di syukuri. 'Nikmat Tuhan mana yang kau dustakan?'
"Tsk!" Raegan berdecak seraya melepaskan kemeja sekolahnya dan menyisakan baju kaos putih polos. Sesekali ia melirik kearah Jeana yang tampak berseri-seri.
'Gak ada cewek waras yang kayak dia.'
"Gila! Lo nggak kepanasan apa?" Jelas pertanyaan itu untuk Jeana.
Mereka di hukum berdiri di lapangan karena insiden sebelumnya yang di pergoki oleh guru BK yang sedang melewati kelas.
"Hah? Aah... enggak kok, kan ada kamu. Kamu kan penyejuk aku."
Ingin rasanya Raegan bersembunyi di laut segitiga bermuda. Ia berkata semestinya tapi jawaban yang ia dapat malah seperti itu.
"Jangan ngeluh kalau kulit lo jadi item."
~oOo~
"Bunda kemana?" Yaitu Raegan yang baru saja pulang bertanya pada sang kakak, Satria namanya.
"Bunda pergi sama ayah." Satria yang sedang asik dengan leptop di pangkuannya pun menjawab seadanya.
"Kemana?" Seolah tidak puas dengan jawaban sang kakak, Raegan bertanya lagi.
"Kepo banget lo ah, kagak tau kemana kali. Bulan madu mungkin." Setelahnya sunyi. Namun bukan Raegan namanya jika tidak suka menjahili kakaknya.
"Gue ketemu Kak Yesha tadi." Penuturan Raegan mampu membuat Satria beralih penuh pada sang adik. Dengan wajah sumringah, Satria bertanya.
"Dimana?"
'Bucin part 2. Ternyata kakak gue pun sama bucinnya.'
"Dimana-mana hatiku senang." Raegan meninggalkan Satria dengan langkah cepat. Dan setelahnya sumpah serapah yang Satria keluarkan tidak dapat tertahan.
"Sialan lo bangke!"
~oOo~
Dua hal yang Jeana khawatirkan. Yang pertama jauh dari Raegan, yang kedua kuota menipis. Karena jika kuota sudah tipis, ia tidak bisa leluasa menstalker instagram Raegan.
"Hoaaaaaa anjir anjir anjirrrr!" Jeana berseru heboh kala notifikasi pesan datang menyapa.
"Anjir abis kan abis!!!!" Jeana merosot seketika. Kuota habis seperti separuh jiwanya langsung hilang. Ia tidak bisa menstalker ig doi.
"Yan? Jean! Noh temen lo di depan." Teriakan seorang laki-laki membuat Jeana terkesiap sebentar.
"Siapa sih, Za? Ganggu lo ah!" Masih misuh-misuh, Jeana tetap pada tempatnya.
"Jodoh lo dateng."
Secepat kilatan lampu flash hpnya, Jeana lari terbirit-birit keluar dari kamar dan menuruni tangga dengan terburu-buru.
Namun realita tidak seindah ekspetasi, saat sudah berada di tempat semestinya, yang ia lihat bukan Raegan, namun orang lain.
"GAZAAAAA!!!!"
~oOo~
Adakah yg kepo sma visual Raegan?
Sebenernya aku juga agak bingung, soalnya kadang aku ngebayanginnya cwo ganteng versi aku wkwkwk dan itu selalu berubah ubah wkwkwkw
Cuma kadang aku nyangkut di 2 visual ini.
Kang mas aka Sehun
Sama si sayang, Aku lagi bucinin dia wkwkwkw.
Tapi balik lagi ke kalian, aku nggak mau ngerusak imajinasi kalian, so? Terserah kalian mau ngebayangin siapa aja yaaa.....
Sampai jumpa di chapter selanjutnya, klo kalian penasaran visual yg lain, aku usahain nyari buat kalian.
Xoxo Ally
Sayang kalian gak pake nego!
KAMU SEDANG MEMBACA
24/7 [HIATUS]
Teen Fiction"Bucin Raegan 24/7! No nego-nego!" Jeana Wiratama. "Berhenti ngebucinin gue! Gue bukan idol!" Azio Raegan Ganendra.