Sinar matahari menyapa, menelusuk disela sela gorden hitam yang menutupi. Bersinar nakal hingga gadis yang sedang tidur terbangun karena cahaya yang menganggu
Kelopak mata terbuka, menampilkan sepasang kelerang gelap yang sedari tadi bersembunyi. Melenguh pelan, kedua tangannya mencoba mencari sedikit rasa dingin dibawah bantal. Mempertahankan posisi telungkupnya, butuh lima menit untuk gadis itu kembali ke kesadaran penuh
Jisoo menguap pelan. Masih ingin kembali tidur, tapi saat melirik jam weker dinakas nampaknya Jisoo hanya bisa mencebik sebal karena sudah tak ada waktu lagi untuk kembali tidur
Mengambil posisi duduk sembari mengucek - ngucek mata, hampir saja Jisoo kembali jatuh tertidur karena sempat menutup mata
Sempat terlintas dipikiran ingin membolos sekolah hari ini, tapi pikiran itu ditepis jauh - jauh karena kalau itu terjadi Kim Taehyung, Kakak tertuanya akan mengamuk karena membolos. Apalagi dengan alasan ingin tidur sepanjang hari, bisa - bisa uang jajannya akan dipotong
Berbicara tentang Kim Taehyung, dia adalah saudara satu - satunya Jisoo. Sosok pria tampan nan rupawan yang pernah ada. Pintar dan bermulut tajam. Kira - kira seperti itu
Dia adalah kakak kandung Jisoo meskipun berbeda Ayah. Yang Jisoo tahu, Ayah kandung Taehyung meninggal. Lalu Ibu mereka menikah dengan Ayah kandung Jisoo. Waktu itu Taehyung masih berusia 7 tahun saat Ibu mereka menikah dengan Ayah kandung Jisoo. Setahun kemudian, lahirlah Jisoo. Mereka selisih 8 tahun, selisih yang cukup jauh
Jisoo tidak tahu dengan jelas karena waktu diceritakan oleh Ibunya, Jisoo hanyalah gadis kecil berusia 5 tahun yang tak mengerti apa - apa
Saat berusia 10 tahun, Ibu Jisoo pergi meninggalkan mereka semua lebih tepatnya meninggal dunia karena kecelakaan tunggal yang ia alami. Jisoo hanya bisa menangis didalam pelukan Taehyung yang saat itu sudah berusia 18 tahun. Masih ia ingat, ekspresi datar Taehyung waktu itu. Tak ada guratan kesedihan diwajah tampannya. Taehyung waktu itu hanya sibuk menenangkan Jisoo tanpa memperdulikan sekitar
Tapi, ada satu hal juga yang tidak bisa Jisoo lupakan. Setelah mereka pulang dari pemakaman, Jisoo masuk kekamar Taehyung. Jisoo lihat kakaknya, Taehyung menangis seperti orang gila disana, bahkan kamarnya yang selalu rapi menjadi seperti kapal pecah. Barang - barang di hempaskan kelantai, bahkan Taehyung waktu itu tak segan untuk menggores nadinya sendiri kalau tidak mendengar jeritan Jisoo yang menangis dipintu
Berjalan 3 tahun, kedukaan mereka perlahan memudar dan menjalani kehidupan baru tapi malah bersamaan dengan Ayah Jisoo menyusul kepergian Ibu karena sakit yang diderita sejak kematian sang istri tercinta. Lagi - lagi Jisoo harus menangis karena ditinggalkan oleh kedua orang yang sangat ia cintai
Waktu itu, Taehyung berusia 21 tahun. Sudah sangat dewasa, ekspresinya masih sama seperti kematian Ibu mereka. Taehyung tetap bertugas menenangkan Jisoo yang menangis
Tapi tidak ada tangisan yang menggila seperti Ibu mereka meninggal dulu
Jadilah sekarang mereka adalah yatim piatu
Secara otomatis, beban rumah tangga Taehyunglah yang menanggung. Berbekal otak yang pintar, Taehyung belajar untuk mengelola perusahaan yang ditinggal oleh Ayah
Jisoo tak bisa apa - apa waktu itu. Hanya bisa diam, lalu menunggu Taehyung pulang kerumah walaupun larut malam
Kakaknya itu bekerja mati - matian untuk mereka berdua hingga larut malam. Jisoo tidak tega, tak bisa tinggal diam. Saat mengatakan ingin ikut bekerja diperusahaan sekalian menemani Taehyung agar saat diperjalanan pulang malamnya tidak sendiri, Taehyung menolak mentah - mentah. Dan Jisoo masih sangat ingat apa yang Taehyung katakan padanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About Us
FanfictionHanya kumpulan kisah manis yang tak selalu berujung manis Hanya kumpulan kisah pahit yang kalian tahu, pahitnya obat itu menyembuhkan Well, Aku akan selalu berterima kasih pada kalian yang berminat membaca kisah Kim Jisoo dan Kim Taehyung yang tak s...