14. Fin

4.9K 385 63
                                    


Disclaimer: Naruto and all the character are Masashi Kishimoto's.

.

.

Demi apapun, Hinata di hadapannya adalah perempuan tercantik di hidup Naruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Demi apapun, Hinata di hadapannya adalah perempuan tercantik di hidup Naruto. Kecantikan itu semakin absolut karena status mereka, suami-istri. Sebuah ikatan paling didamba dua hati yang mencinta.

Inilah masa depan yang hidup bertahun-tahun di kepalanya. Melekat erat minta diwujudkan, tanpa kompromi, tanpa pengganti, harus Hinata. Perempuan yang menjadi mimpi-mimpi, lalu kini dan seterusnya menjadi kenyataan tunggal Naruto tentang cinta.

Ilusi yang me-realita ini terasa bagai tipuan mata. Pesta megah yang seperti menampung seluruh manusia dari Hyuuga dan Uzumaki, atribut pernikahan mentereng, membuat Naruto serasa dislokasi. Tapi yang seolah melumpuhkan otaknya berkali-kali, adalah gadis dengan kecantikan ugalan-ugalan di sisinya, Hyuuga Hinata-nya Naruto.

Bagaimana ini, ia tak bisa berhenti nyengir.

Mendekati Hinata yang sibuk bersalaman, Naruto berbisik. "Hey istri, ini gigi suami kamu kering gara-gara kelamaan senyum."

Mata Hinata yang hari ini cantik sekali, membelalak. Ia mencubit lengan Naruto, tapi si empunya malah kian liar.

"Lah gimana, tanganku bisa stroke salaman segini banyak. Mana kita belum malam pertama."

Tanpa menghapus senyum di bibir, Hinata mendesis. "Diam. Atau kusunat nanti!"

Bukan ngeri, Naruto malah terkikik geli. Dalam hati berdoa, semoga Hinatanya yang lama kembali. Hinata yang tak ragu memesuminya, sampai kadang ia harus ke kamar mandi. Hinata yang melihat Naruto sebagai matahari, sebab, pria itu menganggap Hinata semestanya. Dunia tempat Naruto mengada.

Mata biru Naruto menyapu ruang. Tertawa dalam hati melihat Hiashi yang menyalami tamu dengan ekspresi orang konstipasi. Eh salah, ekspresi orang lahiran lebih tepatnya. Karena pria itulah yang paling alot dalam melepaskan Hinata. Ia bahkan mengomel-ngomel seperti ibu mertua kala menginap di rumah Naruto. Menurutnya rumah itu pantas disebut gubuk dibanding habitat asli Hyuuga yang surga. Well, surga harta, neraka hati.

Memang menjadi PR seumur hidup Naruto, bagaimana Hiashi menerimanya sebagai menantu padahal dia bukan Mark Zuckerberg.

Setelah rangkaian acara selesai, kedua mempelai menuju rumah tinggal mereka. Akhirnya, ada ruang yang memungkinan Naruto melakukan apapun pada Hinata, apapun.

"Do you like it so much?" Ujar Naruto pada Hinata yang tengah menelusurkan jemari ke rahang, lalu parkir di jakun dan mengelusnya lembut. Sekarang Naruto tahu tempat terbaik di dunia. Yaitu berada di sisi orang yang kita cintai dan mencintai kita, sepertinya yang kini ia lakukan, berbaring di pangkuan sang istri. Rasanya tak butuh apapun lagi. Untuk apa? Hinata sudah segalanya.

OBSESI (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang