δεκατρείς(tiga belas)(revisi)

25 7 0
                                    

"ehh lupa" ucap zia pelan sambil meringis

"MAMA MAKASIH MAKANANNYA CIA SUKA, I LOVE YOU" teriak zia dari ruang tengah

darius, nataline dan juga zio hanya geleng geleng kepala mendengar itu

"iya, sama sama" jawab arsya yang sedang berjalan ke ruang tengah sambil membawa nampan berisi minuman dan juga cemilan

"wah udah kayak tamu aja mi kita di suguhi minuman lagi" ujar darius kepada sang istri

"ngak papa pa kan mantu idaman" jawab nataline

mendengar hal itu zio menoleh kepada arsya yang tengah menunduk malu sambil tersenyum simpul

<><><><><>

sore ini di teras belakang rumah zio sedang memangku thea di kursi malas di sampingnya ada zia yang juga duduk di kursi malas telah sibuk meminum susu setroberi dari botol dot,mereka bercerita sesekali diselingi candaan

"abang nanti nikah sama mama enggak?" tanya zia tiba tiba 

pertanyaan spontan dari zia mengagetkan zio yang sedang bermain dengan thea. menikah?, itu hal sulit bagi mereka terlalu banyak perbedaan yang harus mereka samakan. terlebih lagi iman mereka berbeda 

apa salah satu dari mereka harus melepasnya?, itu pilihan yang sangat sulit untuk arsya maupun zio. tapi semenjak 6 bulan terakhir zio tak pernah melihat arsya dekat dengan seorang laki laki 

arsya hanya dirumah mengurus al dan thea, mengurus rumah layaknya seorang istri, pergi kuliah dan langsung pulang lagi. sedangkan zio sendiri hanya kerja ke kantor ayahnya, cek kafe, kuliah dan pulang untuk bermain dengan thea dan al selain itu zio harus mempersiapkan skripsinya 

hening beberapa saat zia kembali sibuk bermain dengan boneka di pangkuannya dan zio masih memikirkan perkataan zia barusan 

arsya datang dengan al di gendongannya di belakang ada bi rah membawa nampan berisi cemilan dan 2 gelas teh dan satu gelas susu setroberi 

"terimakasih bi" ucap arsya yang langsung angguki bi rah 

"mama, mama cia mau nginep disini boleh?" tanya zia yang langsung duduk tegap saat melihat arsya duduk di kursi santai 

"boleh, udah ijin sama mami sama papi?" tanya arsya merapikan rambut zia

"mami, papi pergi ke kondangan cia ngak mau ikut bosen mending main sama adek" jawab arsya mencium pipi gembil al dengan gemas 

"mama kapan nikah sama abang?" tanya zia dengan menatap wajah arsya 

arsya menatap zio , bingung menjawab apa

"tadi abang juga enggak jawab sekarang mama juga, aku pengen jadi pengantin kecilnya" gumam zia 

zio mengangkat bahunya tanda tidak tau 

"zia besuk jalan jalan yuk" ajak arsya mengalihkan pembicaraan

kata jalan jalan bagai mantra untuk zia wajah yang murung langsung berganti ceria kembali dangan cepat 

"adek di ajak?" tanya zia, arsya menoleh ke zio meminta pendapat 

"iya adik ikut masa di tinggal" jawab zio 

"abang ikut?" tanya zia lagi 

"iya, kita jalan jalan bareng abang, mama arsya, al,thea sama cia, gimana?" jawab zio 

"oke,hmm abang nanti temenin cia tidur ya bareng mama sama adek boleh?" tanya zia 

zio bingung lagi harus menjawab apa, kenapa pertanyaan zia selalu memusingkan untuk di jawab, zio mendesah lelah 

"nanti sama abang aja ya, kan mama nidurin adeknya, oke?" bujuk zio 

"iya" jawab zia lesu 

malam ini kan menjadi malam penuh kehangatan, zio yang kaku dan cuek langsung tersentak bahagia saat thea yang berada di pelukanya mengucap kata yang tak terduga 

"paaapppaa" 

kata pertama yang meluncur dari bibir manis milik putri kesayangannya, zio nampak terharu begitupun dengan arsya yang langsung mengecup kening thea dengan bangga 

"lagi sayang, tadi bilang apa PA PA" ujar zio penuh semangat 

"apppappaa" lagi kata itu menimbulkan perasaat bahagia dan hangat di hati zio  

<><><><><>

Selamat malam 

selamat membaca 

jangan buat perasaan orang terluka jika anda juga tidak mau perasaan anda terluka

jangan menyinggung orang yang sangat berarti untuk seseorang jika anda tak mau orang yang anda sayang di perlakukan hal sama atas apa yang anda perlakukan untuk orang lain 

250619

tertanda

ARIENDA 


LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang