δώδεκα(dua belas)(revisi)

28 8 2
                                    

hari ini arsya memiliki jadwal kuliah pagi. jadi hari ini arsya bangun lebih pagi dari biasanya dan segera menyiapkan bubur bayi untuk al dan thea, 30 menit arsya berperang dengan alat alat masak sekarang dia telah siap untuk pergi ke kampus

al dan thea belum bangun terpaksa harus di titipkan ke bi rah, mungkin siang nanti zio akan mampir kesini untuk sekedar bermain dengan al dan thea

sesampainya di kampus arsya disambut oleh sahabat terbaiknya, arthemis marcus. sahabat satu satunya yang dimiliki arsya, orang tua arthemis juga sama seperti orang tua arsya, penggila mitologi yunani

orang orang di sekeliling arsya penggila mitologi yunani dari ayah dan ibu arsya, arthemis, bahkan zio juga penggila mitologi yunani

"halloo rhea, aku kangen-- sambil memeluk arsya kita lama ngak hang out bareng kangen tau!" ujar arthemis dengan memeluk tangan arsya di sepanjang jalan menuju ruang kelas mereka

"kapan kapan deh keta hang out bareng lagi aku baru sibuk banget" jawab arsya

meskipun arthemis sahabat arsya namun arsya tak menceritakan kejadian beberapa bulan lalu menimpa dirinya

"rhea pak kumis kok serem ya hari ini, lo liat warna apa di tubuhnya?" tanya arthemis yang terus memandang lekat kearah pak kumis, dosen mata kuliah hukum yang terkenal galak dan tegas

"merah, mungkin lagi marah atau kecewa" jawab arsya yang masih terliatan tenang

mata kuliah hari ini telah usai jadi arsya memutuskan untuk mampir sebentar di supermarket terdekat untuk membeli keperluan si kembar dan juga kopi kesukaan zio, tak lupa arsya juga menstok susu rasa setroberi kesukaan zia

"150.000 mbak" ucap mbak kasir kepada arsya

**

di depan rumah minimalis milik zio sudah terparkir sebuah mobil audi berwarna putih di halaman,

"assalamualaikum" ucap arsya sambil membuka pintu utama

"waalaikumsalam, wah ibu muda kita habis belanja, kenapa ngak ngajak papanya?" ujar natalia__ ibu zio

arsya hanya mengulas senyum singkat, mencubit pelan pipi al yang ada di gendongan nataline, berlanjut mencium pipi natalia

"aku susun barang dulu ya mi?" tanya arsya yang langsung di angguki lia__ panggilan natalia

"oh iya sya, kamu beliin al sama thea camilan enggak?" tanya line yang sedang mengikuti arsya ke dapur

"beli mi, kemarin aku liat di buku panduan usia al sama thea bisa makan camilan" jawab arsya

"ini, boleh kan" lanjutnya sambil menunjukan kemasan camilan lunak untuk al dan thea

"iya, mana mama kasih sekarang dari tadi belum makan apa apa soalnya"

arsya menyerahkan kemasan makanan kepada lia, lia membawa al ke ruang tengah disana ada darius, zio,zia dan thea yang tengah sibuk bermain dengan bola

entah sejak kapan darius dan natalia selalu menyempatkan waktu untuk berkunjung kerumah zio, tentu saja bersama zia, yang selalu semangat ingin bertemu dan thea dan al

"mama,cia boleh makan makanannya adek kan?" tanya zia yang berjalan menuju dapur sambil menenteng kemasan makanan milik si kembar

"kak cia makan ini aja ya, kan itu makanannya adek, mama beliin yang sama kok" bujuk arsya sambil memberikan kemasan yang sama kepada zia

zia mengangguk meletakkan kemasan yang tadi dia pegang ke atas meja dan berjalan menuju arsya mengambil makanan yang di ulurkan arsya kepadanya

"papi,abang cia juga punya makanan" pamer zia kepada zio dan juga darius__ ayahnya

"dikasih siapa tadi?" tanya zio yang sedang mengelus rambut zia yang duduk di pangkuannya

"di kasih mama tadi" jawab zia

"udah bilang terimakasih belum?" tanya zio lagi

"ehh lupa" ucap zia pelan sambil meringis

"MAMA MAKASIH MAKANANNYA CIA SUKA, I LOVE YOU" teriak zia dari ruang tengah

darius, natalia dan juga zio hanya geleng geleng kepala mendengar itu

"iya, sama sama" jawab arsya yang sedang berjalan ke ruang tengah sambil membawa nampan berisi minuman dan juga cemilan

"wah udah kayak tamu aja mi kita di suguhi minuman lagi" ujar darius kepada sang istri

"ngak papa pa kan mantu idaman" jawab nataline

mendengar hal itu zio menoleh kepada arsya yang tengah menunduk malu sambil tersenyum simpul

<><><><><>

bukankah kebahagiaan akan lebih sempurna jika kita membaginya

dan kesedihan akan terasa ringan jika ada seseorang yang membagi kebahagiaan kepada kita

kenikmatan akan lebuh nikmat jika kita membaginya

dan kepahitan akan berkurang jua kita mendapat nikmat dari orang lain

selamat membaca

terimakasih banyak

i love you so much

tertanda

ARIENDA

LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang