2. Hari Buruk 2

407 94 8
                                    

~05.00 AM~

Kringg..kringg..kringg

Alarm yang sudah dibuat Tania ternyata tidak membuatnya bangun juga. Padahal hari ini dia harus berangkat pagi.

Karena sudah 30 menit berlalu tidak kunjung mati juga, akhirnya Mama Tania mematikan alarmnya.

"Tania bangun." Ucap Mamanya dengan lembut.

"Tania katanya mau berangkat pagi?"

Tania yang masih mengantuk pun akhirnya bangun. Wajahnya yang kusut berubah jadi kaget.

"Mama, sekarang jam berapa?" Tanya Tania kebingungan.

"Jam setengah enam sayang."

"Astaga bisa telat ini. Mama kok ngga bangunin Tania sih?"

"Mama udah coba bangunin kamu, tapi kamu ngga bangun-bangun, abisnya kamu kalau tidur kayak kebo." Ucap Mamanya sambil terkekeh.

Setelah mendengar kekehan dari Mama, Tania bergegas mandi dan bersiap diri menuju sekolah. Hari ini adalah hukuman kedua dari Tama. Tidak luoa Tania mengenakan name-tag nya.

"Mama, Tania berangkat dulu." Ucap Tania yang menuruni anak tangga.

"Ngga sarapan lagi?"

"Ngga, nanti Tania jajan aja."

Tania berlari kecil menuju pintu depan, meminta Pak Adi untuk menyiapkan mobil ketika Tania memakai sepatu.

"Pak Adi, skuy."

Pak Adi menyetir dengan kecepatan maksimal, tidak ada angin ataupun hujan ban mobil ternyata kempes di tengah jalan.

"Kok berhenti, Pak?"

"Sebentar, saya cek dulu."

"Bannya kempes ternyata. Bagaimana, Non?"

"Astaga kalau gini bisa telat lagi huhu."

Tak lama kemudian rezeki datang dari langit, Evan melewati jalan yang dilewati Tania dan menghentikan motornya.

"Tania, kok disini?"

"Kak Evan?"

"Iya, aku tanya kamu kenapa disini?"

"Itu ban mobil kempes ngga tau kenapa."

"Oh gitu, bareng aku aja sini daripada telat."

Dipikir-pikir kalau bareng Kak Evan ngga telat deh - batin Tania.

"Boleh, makasih ya."

"Dipakai dulu helmnya." Ucap Evan memberikan helmnya.

"Makasih."

Tania memakai helmnya dan naik motor. Kemudian mereka berdua segera menuju sekolah setelah berpamitan dengan Pak Adi.

Evan sengaja mengendarai motor dengan kecepatan yang pelan agar dia bisa menikmati jalan lebih lama dengan Tania.

"Kak,bisa lebih cepet ga?,udah mau telat nii.Aku dapet hukuman dari orang judes_-"

"Orang judes? Maksud lo Tama?" tanya Evan sambil terkekeh.

"Iyalah,siapa lagi"

"Jangan gitu,ntar lama-lama suka lho sama...."

"Sama siapa??"

"Ga,gapapa takut marah"

Jujur aja Tan,gue suka sama lo -batin si Evan.

Sesampai di sekolah,Tania langsung turun dari motor.Dan dia sampai lupa lepas helm.

Pengagum Rahasia [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang