26

2.8K 248 10
                                    

Sepulang sekolah Alendra dan Jaemin langsung pergi ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas dari Pak Kyuhyun yang akan dikumpulkan besok. Tak lama setelah Alendra dan Jaemin datang ke perpustakaan, teman teman kelasnya datang ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas dari Pak Kyuhyun juga tentunya. Kemudian Alendra dan Jaemin mencari buku yang mereka cari.

"Aduh perpusnya rame gini, males gue." ucap Haechan saat melihat suasana perpustakaan ramai.

"Tadi lo bilang perpusnya rame kan? Yaudah gue beli aja biar sepi perpusnya." balas Chenle.

"Lu kata ini perpus punya nenek moyang lo?" timpal Jeno.

"Berisik lo kecoa terbang." kata Haechan.

Jaemin hanya terkekeh melihat kelakuan ketiga temannya itu.

"Len, kita ke perpustakaan pusat kota aja yuk!" ajak Jaemin.

"Iya juga ya, yaudah ayo." jawab Jaemin.

Jaemin dan Alendra beranjak dari perpustakaan menuju parkiran motor. Mereka akan pergi ke perpustakaan di pusat kota. Tak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai di perpustakaan yang berada di pusat kota itu. Kemudian mereka masuk ke dalam perpustakaan lalu mencari beberapa buku untuk reverensi tugas yang di berikan oleh Pak Kyuhyun.

Alendra melihat satu buku yang berada di rak paling atas. Alendra ingin mengambilnya tetapi ia tak bisa menjangkau buku itu karena letaknya yang melebihi tinggi badan Alendra. Alendra mencoba untuk mengambil buku itu dengan berjinjit tapi ia tetap tak bisa mengambil buku itu. Tiba tiba ada seseorang yang berdiri di belakang Alendra dan mengambil buku itu.

"Kalo gak bisa itu minta tolong, bukannya diem aja." ucap Jaemin yang berdiri di belakang Alendra lalu mengambil buku itu dengan lengan panjangnya.

Setelah Alendra melihat Jaemin yang sudah mengambil buku itu, Alendra memutar badannya dan terkejut melihat Jaemin yang masih berada di belakangnya membuat jaraknya dengan Jaemin sangat dekat. Ia kira Jaemin sudah tidak ada di belakangnya.

Jaemin menatap mata Alendra. "Lo cantik." ucap Jaemin singkat namun sukses membuat pipi Alendra memerah.

"Ih lo bikin kaget aja." ucap Alendra sambil mendorong dada bidang Jaemin lalu pergi meninggalkannya. Alendra malu menunjukkan muka nya yang sedang memerah di depan Jaemin.

Jaemin terkekeh lalu pergi mengejar Alendra yang dari tadi sudah meninggalkannya. Kemudian Jaemin duduk di sebelah Alendra.

"Nih buku nya." kata Jaemin sambil memberikan buku yang tadi ia ambil.

"Y–yaudah kalo gitu kita langsung kerjain tugasnya aja." ucap Alendra yang berusaha menetralkan detak jantungnya.

Jaemin mengangguk lalu membuka buku untuk memulai mengerjakan tugas dari Pak Kyuhyun. Melihat Jaemin yang mulai mengerjakan tugasnya dengan serius membuat Alendra menatap cowok berparas tampan itu. Rasanya dilihat dari sisi dekat seperti ini Jaemin benar benar tampan. Karena merasa diperhatikan, Jaemin menoleh pada Alendra namun Alendra langsung mengalihkan pandangannya ke arah buku. Jaemin tersenyum melihat tingkah laku Alendra lalu kembali melanjutkan tugasnya.

Setelah satu jam mengerjakan tugas dari Pak Kyuhyun, membuat Alendra merasa mengantuk. Saat ini Jaemin  sedang menyimpan semua buku ke rak nya semula. Alendra yang merasa sangat lelah meletakan kepalanya di atas meja lalu memejamkan matanya. Ya Alendra tertidur dengan posisi kepala di atas meja.

Saat Jaemin kembali ke meja tempat ia mengerjakan tugas, ia melihat Alendra yang sedang tertidur pulas. Melihat hal itu, Jaemin meletakan kepalanya di atas meja lalu menoleh ke arah kanan lalu menatap gadis yang ada di sampingnya lekat lekat.

"Lo keliatan tenang kalo lagi tidur." batin Jaemin lalu merapihkan beberapa helaian rambut yang menutupi wajah cantik Alendra.

---

Sekitar setengah jam Alendra tertidur, sedangkan Jaemin masih dengan posisi yang sama namun ia sedang tertidur. Kemudian Alendra terbangun lalu membuka matanya. Ia terkejut melihat Jaemin yang sedang tidur di hadapannya dengan posisi tangan kiri di atas meja lalu kepalanya berada di atas tangannya. Ketika Alendra sedang menatap mata Jaemin, Jaemin terbangun lalu membuka matanya membuat bola mata mereka saling bertemu.

Cukup lama mereka dalam posisi itu namun Alendra tersadar lalu segera mengangkat kepalanya kemudian duduk bersandar pada kursi. Kejadian tadi membuat suasana agak canggung.

"Em, tugasnya udah beres kan? Yaudah kita pulang aja, lagian takut  kemaleman juga." Jaemin memulai percakapan.

Alendra mengangguk lalu segera memasukan barangnya ke dalam tas.
Setelah membereskan barangnya, Jaemin dan Alendra beranjak dari kursinya lalu keluar dari perpustakaan.

Hampir jam 7 malam motor Jaemin melesat memecah keheningan jalan raya. Entah mengapa suasana jalan tidak terlalu ramai. Saat di perjalanan menuju rumah Alendra, tiba tiba saja hujan deras turun mengguyur mereka. Karena hujan turun, Jaemin memutuskan untuk menepikan motornya menuju tempat untuk berteduh.

Kemudian Alendra memeluk tubuhnya yang menggigil karena kedinginan. Melihat hal itu, Jaemin membuka jaketnya lalu meletakannya pada bahu Alendra. Kini tubuh Jaemin hanya dibalut dengan seragam putihnya membuat wajah tampannya tak kalah pucat dari wajah Alendra.

"Len, kayaknya hujannya udah agak reda. Ayo gue anter lo pulang." ajak Jaemin saat melihat hujan yang sudah tidak terlalu deras.

"Dingin Jae." lirih Alendra yang masih menggigil di balik jaket yang dipinjamkan Jaemin.

Kemudian Jaemin menggosokan kedua tangannya lalu meletakan kedua tangannya pada wajah pucat Alendra.

"Pulang sekarang aja ya. Kalo lo masih disini malah bikin lo makin kedinginan." jelas Jaemin yang sedikit khawatir pada Alendra.

"Yaudah ayo." jawab Alendra lalu berjalan mengikuti Jaemin menuju motornya.

Tak butuh waktu lama, akhirnya motor Jaemin berhenti mulus tepat di depan rumah Alendra. Kemudian pak supir membukakan pagar dan membiarkan Jaemin memasukan motornya.

Minhyun yang melihat adiknya dan Jaemin kedinginan segera menyuruh pembantunya untuk mengambilkan handuk dan membuatkan minuman hangat untuk kedua remaja itu.

"Kalian habis dari mana? Kok bisa kehujanan?" tanya Minhyun pada kedua remaja itu.

"Habis ngerjain tugas di perpustakaan pusat kota. Tadi pas di jalan pulang tiba tiba hujan turun akhirnya kita neduh dulu." jawab Jaemin sambil melirik Alendra yang masih menggigil.

"Ohh gitu." balas Minhyun. Tak lama setelah itu, seorang pembantu datang dengan membawakan 2 gelas minuman hangat untuk Jaemin dan Alendra.

"Diminum dulu den, non." ujarnya ramah sambil meletakan minuman hangat itu di atas meja.

"Makasih bi." jawab Alendra tersenyum lalu meminum minuman hangat itu.

"Dek, langsung ganti baju sana. Ntar masuk angin loh." ucap Minhyun yang melihat adiknya masih menggigil karena kedinginan.

Alendra mengangguk. "Jaemin, gue ke atas dulu ya." kata Alendra sambil beranjak menuju kamarnya.

"Iya." jawab Jaemin singkat.

"Kak, kalo gitu gue pamit dulu ya. Udah malem soalnya." ucap Jaemin.

"Iya, hati hati ya. Makasih udah nganterin adek gue." balas Minhyun.

"Iya kak santai aja."

Setelah berpamitan, Jaemin mengeluarkan motornya dari garasi rumah Alendra lalu melajukan motornya meninggalkan rumah Alendra.



Tbc

INVOLUNTARY | NA JAEMIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang